8 : Sorry [21+]

599K 10.5K 730
                                    

***

"Tunggu." Rafa menghentikan kegiatan mereka membuat Alina menatapnya bingung.

"Kenapa?" Alina menautkan alisnya.

Rafa menatap Alina beberapa saat, "Alina percaya sama kakak?"

Ucapan Rafa membuat Alina tersenyum dan langsung mengangguk yakin, "Alina percaya Kak Rafa."

Rafa menatap Alina ragu, kini ia merasa tidak yakin untuk melanjutkan. Rafa masih memiliki sisa kesadaran untuk menghentikan semuanya.

Alina yang melihat keterdiaman Rafa pun melingkarkan tangan nya di leher Rafa. "Mikirin apa hmm?" Tanya Alina sedikit memiringkan kepala.

Rafa masih diam menatap Alina.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Alina menarik leher Rafa dan mencium Bibirnya dengan liar. Rafa sempat terkejut, namun dengan cepat membalas ciuman Alina tak kalah liar.

Kena! Batin Alina tersenyum di sela-sela ciuman mereka.

Ciuman Rafa turun ke leher hingga dada Alina. Kini tangannya perlahan membuka celana yang digunakan Alina.

"Aahhh..." desah Alina saat Rafa memasukkan satu jari ke dalam miliknya. Rafa sangat menikmati wajah Alina yang penuh keringat. Sangat seksi.

"Ra—faahh...." Alina terus mendesahkan nama Rafa tanpa embel-embel 'kak'. Tentu saja membuat Rafa semakin nafsu mendengarnya.

Permainan jari Rafa pada miliknya semakin membuat Alina pening. Oh tuhan ini sungguh nikmat!

Tubuh Alina sedikit bergetar menandakan ia ingin keluar sebentar lagi, dengan cepat Rafa mencabut jarinya.

"Ke—" Rafa langsung membungkam bibir Alina saat gadis itu hendak protes. Rafa membuka celananya dan mengeluarkan juniornya yang sudah berdiri tegak.

Rafa melepaskan ciumannya dan tanpa sengaja Alina melihat milik Rafa. Matanya terbelalak, seriously?!

"Siap princess?" Rafa menyeringai.

Alina meneguk ludahnya pelan, lalu mengangguk ragu.

"Aku tidak akan berhenti, jadi tahanlah." Bisik Rafa di telinganya.

Rafa memasukkan miliknya dengan lembut—tidak ingin menyakiti Alina.

"Ahh!! Sa—sakitt.." Alina meringis merasakan betapa sakitnya saat junior Rafa menerobos kewanitaannya.

"Tahan sayang." Ucap Rafa lembut.

Alina menutup matanya dengan erat lalu menggigit bibirnya menahan agar tidak berteriak.

Rafa kembali mencium bibir Alina agar gadis itu sedikit relax. Ia kembali melanjutkan memasukkan juniornya.

"Mmphhh—" Alina menjerit tertahan saat junior Rafa masuk dengan penuh, air matanya menetes merasakan sakit yang luar biasa itu.

Rafa mencium sudut mata Alina, "Kakak minta maaf bikin Alina kesakitan, kakak janji bentar lagi sakitnya hilang."

Alina mengangguk pasrah.

Rafa mulai menggerakkan pinggulnya dengan sangat pelan hingga milik Alina sudah bisa menerima juniornya. Kemudian gerakan Rafa semakin lama semakin cepat.

Alina terus membuka dan menutup matanya sembari mendesah. Rafa menggeram nikmat merasakan kewanitaan Alina menjepit miliknya dengan erat. "Fuck Alina!" Erang Rafa.

"Ahh...yahh..te—rushhh..Rafaahh.." Racau Alina tidak jelas.

"A—alinaa..ma..uhh pi-pisshh."

My Little Alina | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang