(23) Ketidakadilan

266 36 5
                                    

"Tentu. Aku sudah mendengar jika Kim berusaha keras membuat ketiga putranya yang setengah dewa menjadi dewa seutuhnya."

Bunga yang telah bermekaran yang berada didekat lelaki bertubuh kekar itu pun seketika hangus menjadi abu dalam sekali sentuhan jarinya.

"Bukan kah itu tidak adil tuan? Dia melakukan dosa besar dan hanya dihukum keluar dari langit dan dia bahkan masih diberi kesempatan oleh kaisar langit untuk mengubah ketiga putranya menjadi dewa seutuhnya."

Pemuda dengan paras tampan tersebut membuat bunga baru lagi hanya dengan satu jentikan jari.

"Kau tau aku tidak akan tinggal diam. Mereka tidak boleh menginjakkan kaki di kerajaan langit ini, mereka bahkan harus hancur dan musnah agar tidak menjadi aib bagi kerajaan langit." Lelaki bertubuh kekar tersebut berjalan dengan jubahnya yang menyapu tanah.

"Akan ku buat nirwana menolak kehadiran mereka. Mereka hanya akan menjadi debu, debu yang tertiup angin lalu menghilang. Kesalahan besar yang dibuat oleh Kim bisa dimaafkan dengan mudahnya, mau jadi apa hukum langit ini." Imbuhnya

"Adikku bahkan harus dilenyapkan ketika ia hanya turun ke bumi dan menjelma menjadi manusia" lelaki dengan alis yang tebal dan tertata rapi itu mengepalkan tangannya.

"Tentu untuk mengatasi hal tersebut perkara mudah bagi Anda tuanku, Anda dewa api. Dewa penghancur. Api biru adalah api yang paling panas yang bisa Anda ciptakan. Bukankah tidak akan bisa Kim yang hanya dewa mimpi dengan keadaan nya yang sekarang menghadapi kekuatan api biru Anda."

"Meski kekuatanku lebih besar, mustahil aku menggunakannya untuk menghancurkan Kim beserta anak-anaknya. Kau sendiri tau kaisar langit selalu menganak tirikan kaum api. Kita tunggu saja kelanjutannya, ku dengar negosiasi dengan kaisar langit tidak banyak menguntungkan untuk Kim. Tentu akan terjadi banyak pertentangan dari keluarga Kim. Kau tau kan gadis yang ditugaskan bersama mereka? Dia dan adiknya dilindungi oleh dewa bulan."

"Iya tuanku, kudengar leluhur mereka dari dulu memang sudah berada dibawah perlindungan dewa bulan, dan lagi, kudengar Dewa bulan berkali-kali memberi peringatan kepada Kim, dewa bulan pasti tidak akan tinggal diam jika berimbas pada makhluk kesayangannya."

"Tapi, dengan titah kaisar langit dewa bulan yang memiliki kekuatan mengerikan sekalipun tidak akan berani bertindak, harus ada cara kotor untuk menggagalkan rencana nya untuk menjadikan putranya dewa."

Dewa Api adalah dewa yang mengendalikan elemen api di bumi. Dewa terkuat diantara beberapa dewa pilihan, dia selalu dipenuhi kebencian dan kemarahan terhadap tuan Kim, semenjak dia tau hukum langit untuk para dewanya tidak lagi adil.

Adik perempuan dewa api dulu pernah sengaja turun ke bumi dan menjelma sebagai manusia. Dan karena keingintahuan adik dewa api tentang dunia manusia, ia tanpa rasa takut mengikuti seorang manusia, manusia yang ia ikuti adalah seorang pria yang cukup tampan, bahkan seiring berjalannya waktu, adik Dewa api menjadi semakin dekat dengan pria tersebut dan bahkan ia lebih sering turun ke bumi untuk bertemu dengan pria itu.

Adik dewa api juga ternyata mulai jatuh cinta dengan manusia itu, dia yang diam-diam turun ke bumi tanpa sepengetahuan kaisar langit bahkan nekat mencuri kipas kayangan milik kaisar langit untuk membuatnya bisa dengan mudah, leluasa dan bisa lama berada di dunia manusia tanpa harus takut ketahuan oleh kaisar langit.

Namun malang, adik dewa api tertangkap saat hendak mengambil kipas tersebut, ia ketahuan dan seketika ia dihukum dan dihancurkan menjadi debu tepat dihadapan dewa api.

Dendam dan amarah dewa api selama ini ia pendam namun ketika ia mengetahui kasus tuan Kim, ia semakin tidak terima.

Itulah mengapa dewa api selalu marah dan kesal ketika ingat jika kaisar langit selalu memberikan tuan Kim pengampunan yang tidak didapatkan adiknya, jika tuan Kim yang bahkan memiliki putra yang setengah dewa bisa menjadikan ketiga putranya menjadi dewa seutuhnya lalu kenapa adiknya yang hanya ingin bertemu dengan orang yang dicintainya harus lenyap begitu saja.

Creazy Kim's Family Where stories live. Discover now