Part 22

1.8K 53 5
                                    

    Malam kelam

  Bagaimana bisa Andre meninggalkan kantor sejak tadi siang dan meninggalkan banyak pekerjaan yang harus Dinda kerjakan.

Dan begini lah akhirnya ia harus pulang jam 11, niatnya ingin menginap dirumah temannya ia urung menurutnya istirahat dirumah lebih menyenangkan.

  Baru berkendara motornya tak jauh dari kantor dinda di kaget kan dengan seorang pria berpakaian serba hitam menariknya kesebuah mobil.

   " Lepaskan aku siapa kalian brengsek " berteriak serta memberontak yang di lakukan dinda agar terlepas dari pria yang memaksa nya kini

" Tolong....." Teriak Dinda namun belum sempat berteriak untuk sekian kalinya ia merasa pusing karena sapu tangan yang memiliki aroma aneh

" Bawa dia masuk, dan bereskan motornya " ucap seseorang yang sudah berada dalam mobil itu dan melaju kan mobilnya keapertemennya

kan ku buat kau merasakan semua kepahitan ini Rizky " batin pria itu

Membawa masuk kedalam kamar di sebuah apartemen nya

" Egghhh " erang Dinda yang baru saja sadar dan melihat sekelilingnya

" Dimana aku "

" Sudah bangun gadis manis, kita bisa mulai bermain "

" Siapa kau, mengapa aku ada disini? " Teriak Dinda dan beranjak dari kasur tempat ia tidur tadi

" Gadis cantik yang pemberani "

"Lepaskan aku "

" Tidak semudah itu sayang, aku belum mencicipi tubuhmu " ucapannya dengan senyum smirk

" Dan ingat nama ku, nama ku Adrian kau harus selalu mengingatnya gadis manis " sambung Adrian

Adrian membuka dasi dan membuangnya, lalu menarik Dinda dan menciumnya

" Lepaskan aku brengsek " berontak Dinda memukul serta menendang nendang Adrian namun kekuatan Dinda tak sebanding dengan kekuatan Adrian yang sudah mengunci gerak gerik Dinda

Adrian semakin menempelkan tubuhnya kedepan dinda, dan tangannya yang mulai menjelajahi punggung Dinda

"Lepas apa yang kau lakukan, kau tidak tau siapa aku. Kau akan mati nanti " menjambak rambut Adrian agar bisa lepas dari kuncian Adrian itu

" Aku tau siapa kau, dan aku tidak peduli. Malam ini kau akan menjadi milikku "  mendorong tubuh Dinda hingga terlempar ke kasur Adrian menindih Dinda dan kembali berucap " ikuti dan nikmatilah sayang " ucapnya berkabut gairah

Dinda mengigit jempol Adrian yang menyentuh bibirnya

"Ahhhhgggkk bitch " teriak Adrian

"What. Bitch? I'm not bitch " baru saja ingin  kabur namun dengan sigap Adrian menarik Dinda dan menindihnya merobek pakaian

"Lepaskan aku brengsek, kau bajingan " mencakar punggung adrian dan berteriak kencang

" Mendesah lah sayang " ucap Adrian sembari memberi tanda di leher mulus Dinda

" Ku mohon lepaskan aku "  Dinda menangis meratapi nasibnya, andai saja ia meminta jemput oleh kakaknya tak mungkin ini semua terjadi

Dan malam itu terjadi malam yang sama sekali tak ingin Dinda inginkan malam dimana mahkotanya terenggut paksa oleh lelaki yang sama sekali tidak ia kenal.



Andai aku hanya bermimpi akan aku hancurkan takdirku akan aku dobrak takdir ku ini. Semuanya sangat sakit hati jiwa dan raga ku kini sudah mati aku membenci semua yang terjadi pada diriku ini

Segores Luka Dalam CintaWhere stories live. Discover now