17 : Last Hospital

2.5K 273 70
                                    

"Seperti apa gambaran aku dihatimu"

~Selamat membaca~

--o0o--

•Jung Jiheon

Haruskah aku berteriak, empah hari sudah aku berdiam di ruangan yang sangat menbosankan. Tapi kali ini aku ditemani bunda dan kak Jaehyun.

"Robeknya bagian mana sih?"
"Panas gk perutlo?"
"Rasanya gimana dek peluru ada diperut?"
"Ngapain cobak sampe ketembak?"
"Emang mausia bodoh lo."

Sedari tadi kakakku mengoceh seenaknya, hanya dia. Nggak ada yang menanggapi kata² nya, kebayangkan saat dia mengoceh persis seperti orag gila.

"Bunda, Jihe pen pulang."

"Iy-"

"Papaan sih lo, masih sakit lo goblok."

"Diem gak lo, gw ngomong sama bunda."

"Jay, diem..."

Kak Jae akhirnya diam, siapa yang berani kalau bunda sudah angkat bicara, eh kecuali ayah sih.

Aku mempautkan bibir ke bunda, ngambek lah ceritanya.

"Hih, gua keluar ah nyari makan haus soalnya." Ujar kak Jae ambil menghentak-hentakkan kakinya.

Oh ya, ada kabar baik. Kemaren ponselku dikembalikan sama Jeno. Haduh, tapi paket internetnya dia habiskan. Emang sengaja atau gimana aku nggak ngerti. Ya jadinya aku hanya main permainan offline, padahal niatku pengen ngabari Yeji, mark dan temen lainnya.

Kangen ih.

"Jihe tau nggak?"

"Ha, tau apa?"

"Nanti malam kamu boleh pulang sayang."

Demi apapun akhirnya, aku nggak sabar singgah di kamar kesayanganku ya walaupun kamarnya nggak pernah rapi, aku berteriak spontan.

"AAAA Bunda..."

Aku memeluk bunda sambil jingkrak-jingkrak. Bunda pun begitu.

"Sebenernya sekarang juga boleh sih, tapi ayah kan belom pulang."

"Gak papa bun, penting Jihe udah nggak lagi baring di kasur sialan ini."

"Gaboleh ngomong gitu, kalo nggak ada kasur ini. Peluru itu, masih singgah lo diperut Jihe."

"H-ha ha iya.."

Dasar aku, nggak pernah bersyukur.

• Lee Jeno

Hari ini adalah hari pertama aku di skors, tapi asal kalian tahu. Aku Lee Jeno, siapa mereka yang bisa mencegahku. Dan sekarang aku berada di depan gerbang sekolah.

Ya sekolah lah.

Aku sekolah hari ini bukan hanya sekedar sekolah, ada yang harus aku bereskan.

Aku sengaja telat, dan seperti yang aku duga kelasku sudah melakukan jam pelaharan pertama.

Masuk begitu saja.

"Pagi." Sapa ku.

Seluruh siswa dikelas ini melongo, melihat kedatanganku yang mereka tahu aku diskors.

"Je-Jeno..."Decit mereka.

Kebetulan sekali, saat ini Pak Suho lah yang tengah mengajar kelas ini.

"Heh, lo ngapain disini. Dasar gak tau diri." Ujar si brengsek Jihoon sambil berdiri.

"Diem lo brengsek!" Serka ku.

SO BAD | JenoWhere stories live. Discover now