sembilan

3.9K 588 99
                                    

Wooyoung melangkahkan kakinya di koridor kampusnya, kali ini dia harus berjalan sendiri di kampusnya karena San sedang berlatih untuk debat di club bahasa Inggris, kemampuan bahasa inggris San berada di atas rata-rata tidak seperti Wooyoung apalagi Mingi.

Mingi dan Yunho juga tiba-tiba menghilang entah kemana, Wooyoung bahkan belom melihat mereka dari pagi di kampusnya, handphone keduanya sama sama tidak bisa di hubungi. Untuk saja Wooyoung anak yang cukup friendly jadi ia tidak perlu khawatir kesepian tanpa tiga teman idiot nya itu.



"kamu Wooyoung kan?"

seseorang gadis menyapa Wooyoung saat ia berada di lapangan kampusnya

"iyaa.. kamu...?"

"ah ga inget aku ya? kemaren kita ketemu di cafe, aku temennya San, Sejeong" ucap gadis itu yang ternyata Sejeong

"ahh iyaa aku inget kamu ko, cuman lupa nama aja" ucap Wooyoung sambil tersenyum kikuk

"mulai sekarang inget nama aku yaaa~~ Kim Sejeong" ucap Sejeong sambil tertawa


Wooyoung mengangguk sambil ikut tertawa juga, menurut Wooyoung Sejeong cukup cantik dan manis. tidak heran dulu San pernah mencintainya

"Oh iyaa Young, kamu liat San?"

"San lagi latihan debat bahasa inggris"

"ahh gitu, dari dulu San memang pintar berbahasa inggris, aku sering di ajarin sama San sebelum aku pindah ke Jepang"

"ohh gitu? sekarang kamu kuliah di jepang juga?"

"tadinya aku mau kuliah di jepang, tapi papa ku ada kerjaan lagi di korea jadi aku bakal daftar ke univ ini taun depan, dan bakal jadi adik kelas kalian" ucapnya semangat

"ah begitu ya?"

"aku seneng banget bisa satu kampus sama San, perasaan aku ke dia ga pernah berubah, aku masih cinta sama Choi San... ah Wooyoung maaf ya aku jadi curhat ke kamu" ucap Sejeong merasa bersalah

"iya gapapa santai aja"

"kamu easy going banget ya anaknya, aku berharap aku bisa jadi temen kamu ya Young" Sejeong tersenyum menatap Wooyoung

"iya semoga kita bisa jadi temen ya" Wooyoung pun membalas senyuman Sejeong dengan sedikit paksaan

"ah aku harus masuk kelas, aku duluan ya" bohong Wooyoung, sebenarnya kelas nya sudah selesai hanya saja Wooyoung terlalu malas mendengar gadis itu terus membicarakan San nya itu.

.

.

.

"hoammm akhirnya selesai juga" San melangkahkan kakinya keluar dari ruangan di mana dia dan temannya yang lain berlatih bahasa inggris untuk debat nanti

"Wooyoung udah pulang belom ya" Tangan San mengeluarkan handphone dari dalam sakunya lalu menghubungi roomate nya itu



'Young dimanaaa?'

'ini di kantin, udah selesai latihannya?'

'udah nih, gw ke sana ya tungguiin'

'okee'


San memutuskan sambungannya lalu melangkahkan kakinya menuju kantin, ia tidak mau membuat Wooyoung menunggu terlalu lama.

Saat di kantin ia melihat Wooyoung sedang duduk sendirian sambil memainkan handphone nya, belum sampai di tempat Wooyoung berada, San dapat melihat seorang gadis yang sangat ia kenal memberikan minuman untuk Wooyoung, lalu sesekali gadis itu menyuapi makanan ke mulut Wooyoung.


gadis itu adalah Sejeong mantan kekasihnya.


Entah lah San merasa tidak suka Sejeong memperhatikan Wooyoung, mungkin rasa cinta nya terhadap Sejeong belum hilang sepenuhnya.

San berjalan menghampiri mereka berdua, lalu duduk di sebelah Sejeong di hadapan Wooyoung



"Sannn udah beres latihan debatnya?" Sejeong memberikan minuman miliknya kepada San

"ko kamu tau?"

"iyaa Wooyoung yang ngasih tau aku, dia juga yang nemenin aku buat nunggu kamu" ucap Sejeong

"ohh gituu" San cuman ber oh ria sambil memperhatikan Wooyoung yang terdiam dari tadi



"kamu udah ada San kan? aku duluan ya Sejeong" ucap Wooyoung

"kamu ga makan dulu Young?" Tawar Sejeong dan Wooyoung hanya menggeleng kecil

"gw duluan ke asrama ya San" pamit Wooyoung dan ia langsung pergi begitu saja meninggalkan sepasang mantan kekasih itu.




San menatap kepergian Wooyoung dengan tatapan dinginnya.

.

.

.

Wooyoung menidurkan tubuhnya di atas kasur miliknya entah kenapa ia merasa dirinya sangat lemas sekarang, hatinya tidak tenang pikirannya pun melayang kemana-mana.


clek


Wooyoung melihat San yang baru saja memasuki kamar mereka, sekarang sudah hampir jam 11 malam, dan San baru saja pulang.


"Dari mana lu?" tanya Wooyoung

"menenin Sejeong shoping" jawab San

"ohh"

"lu suka sama Sejeong?" Tanya San tiba-tiba


Wooyoung langsung bangun dari tidurnya dan menatap San dengan penuh pertanyaan



"hah? gw? suka sama Sejeong? ya ga lah baru juga kenal"

"ga usah bohong lu" San menaikan nada bicaranya

"ngapaiin gw bohong, anjir lu kenapa sih?!"

"gw peringatin lu ya jangan deketin Sejeong, dia punya gw"

"Siapa juga yang ngedeketin dia anjir sumpah deh lu kenapa"

"SEJEONG SUKA SAMA LU" Bentak San membuat Wooyoung terkejut



'hah? suka? lah kan katanya Sejeong masih cinta sama San'

'ni orang kerasukan apa sih'



"Jelas-jelas dia ngomong ke gw masih cinta sama lu" Wooyoung meninggikan suaranya, ia menahan air matanya agar tidak jatuh dan memalukan dirinya sendiri

"kalo dia masih cinta sama gw, dia ga bakalan care sama lu, dia ga bakalan senyum kaya tadi di depan lu"

"Lu cemburu gara-gara Sejeong care terus senyum ke gw? Gila lu San"

"Terserah. gw males debat sama lu" Wooyoung pun pergi meninggalkan San






'gw beneran belom siap jauh dari lu San'

'i need you by my side, although your heart is for other but let me be by your side.'














Tbc~~~

Sulid ya kalo friendzone :)


Mr. Homophobic [WooSan]✔Where stories live. Discover now