;- Tiga.

360 32 2
                                    

ASKA berjalan memasuki bar yang biasa ia dan teman-temannya kunjungi, orang yang menjaga pun sudah paham wajahnya dan menyapanya pelan, Aska hanya tersenyum, bahkan untuk tertawa saja tidak mampu.

Suara musik yang berirama santai tapi dengan volume yang cukup besar menyambutnya. berjalan menuju meja disudut ruangan yang sudah ditempati teman-temannya. Aska datang paling terakhir karena harus mampir ke Super Market dulu tadi, membeli shampoo dan bahan-bahan lain yang habis di apartementnya.

"Weh bro, kusut amat." Ucap Umam pertama kali.

"Asli lo bacot banget kalo nggak karena lo, gue ngga akan ketemu Zee anjir." Sambut Aska dan hanya dibalas cengengesan kecil Umam.

Aska duduk, mengambil satu sloki dan mengetuknya pelan ke meja bundar, isyarat agar temannya menuangkan minuman. Nicko menuangkan Jager kedalam sloki Aska dan bertanya "How? maksud gue lo sama dia pas ketemu gimana?"

Menenggak dengan sekali teguk dan menjawab "Galak seperti biasa."

Arvin tertawa pelan "Zee sebegitu berartinya ya buat lo?"

Aska diam, bahkan dia baru menyadari Zia sangat berarti baginya setelah perempuan itu pergi meninggalkannya dan berkata hubungan mereka selesai, sepihak.

Aska menenggak lagi minumannya "Gue... pas gue ketemu dia rasanya campur aduk banget. Tapi lebih banyak rasa-"

"-sayang?" Arvin memotong. Aska terdiam lagi.

Nicko menggeleng pelan "Lagian sih, dapet cewek sebegitu baiknya lu sia-siain. Heran gue sama lu."

"Dan masih stuck sama mantan yang malah lebih milih cowo lain." Lanjut Umam.

Aska menenggak lagi minumannya lalu tertawa "Anjing lo semua."

***

Zia duduk didalam taksi yang sudah dipesannya, mengatur napas dan memijit pelipisnya pelan, mengambil hanphone dan mengetik pesan didalam grup chat yang berisikan dia dan teman-temannya.

Marzia Amerta : anjir anjir anjir

Najla Salsabila : kenapa lu?

Jessica Alifa : ????

Marzia Amerta : w abis ketemu setan

Marzia Amerta : nga, ini biangnya setan

Jessica Alifa : Papa Lucifer?

Najla Salsabila : WKWKWKWKWK JESS

Marzia Amerta : w abis ketemu aska heyyyyy:(((

Najla Salsabila : WKWKWKWKWK HAH KOK BISA?????

Jessica Alifa : how can?

Marzia Amerta : dia client gue:((((

Jessica Alifa : bagaskara gaharu kan?

Marzia Amerta : iyaaaa:((

Najla Salsabila : asli kocak bgt anjir???

Jessica Alifa : harusnya lo tau dong itu aska?

Marzia Amerta : iya mbak rini bilang aska namanya tapi kan GUE KIRA BUKAN ASKA DIA ANJIR

Marzia Amerta : DARI SEKIAN BANYAK NAMA ASKA DI DUNIA KENAPA DIA FAK

Jessica Alifa : wkwkwk mau ngopi?

Marzia Amerta : sbux ya?

Najla Salsabila : prepare bebi

Jessica Alifa : okaayy

***

Jessica meminum Iced Americanonya dengan perlahan, memotong almond croissant, menyuapnya perlahan dan berkata "So?" simple, khas Jessica Alifa sekali.

Marzia meminum Caramel Macchiatonya dan berkata "Dia ngajak gue temenan."

Najla tidak jadi memakan Sandwichnya "WHAT THE?????"

Jess tertawa kecil "Na, lo diem dulu bentar kasian banget Zia kayak orang gila."

Najla ikut tertawa dan melihat kondisi Zia yang memang sedikit berantakan kalau dibanding Zia-si-tukang-dominasi biasanya "Hehehe iya iya, gue makan sambil nyimak aja ya."

Zia menghela napas "Asli, gue kesel banget."

Jess meletakkan pisau dan garpunya "Serius kesel?" Zia hanya mengangguk, Jess melanjutkan "Yakin?"

Zia mengernyit "Kenapa emang?"

Jess meminum Americanonya lagi, "Biasanya benci sama sayang beda tipis."

Zia terdiam.

Dan Najla hanya tersenyum kecil, tau bahwa Marzia Amerta si perempuan tegas, berani, dominan, dan mandiri, akan tetap luluh pada Aska. Laki-laki yang berhasil membuat Zia memaafkan ayahnya disaat bahkan Mama Zia nggak bisa menghadapi keras kepalanya anak ini.

***

Zia berjalan lemas memasuki apartementnya, hening, seperti biasa, dan Zia suka. Menyalakan lampu dan duduk di bar table dapurnya. Menghela napas untuk yang kesekian kalinya. Berjalan menuju kulkas dan membuka sekaleng soda. Duduk kembali dan sekarang ditambah menopang kepalanya.

Kenapa ia harus bertemu Aska sih???

Laki-laki yang berhasil masuk sejauh inti bumi kedalam hidupnya, yang berani menyentuh Zia sebegitu jauhnya dan hebatnya Zia tidak melawan.

"Kenapa ya gue nggak menghindar aja anjir?????" Tanyanya kepada diri sendiri. Menenggak sodanya lalu menoyor pelan kepalanya sendiri "Ya karena gue sayang."

Lalu sepersekian detik kemudian "NGGAK NGGAK APAAN MASA GUE SAYANG SAMA TUH ANAK DAJAL YAKALI."

***

HAIIIII!!! wassup???
balik lagi sama akuuu!! semoga kalian suka ya sama part ini, dan emang cerita ini sengaja aku bikin mature karena feeling aku kedepannya bakal banyak adegan yg aku tulis detail SOOO selamat baca!!

jangan lupa votes, dan comment☺️

kalo bisa promosiin juga hehehehehehe love yaa!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Until We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang