Saya mohon, malam ini saja
Biarkan jendela kamarmu tetap terbuka
Si Rindu ingin mengintipimu lagi, katanyaKenankah kamu berpura-pura
menyambut milir angin yang
menelisik masuk membawanya?Ayolah, ini tidak sulit
Kalian sudah terbiasa dengan hal
seperti ini, bukan?Jujur saja,
Saya iba melihatnya pulang
tanpa sempat menemuimu lebih dulusetiap itu terjadi, dia selalu mengeluh
air wajahnya berubah sendu
katanya, sudah ada rindu lain yang bersamamuHarus selalu kau ingat,
pulihkan retak, pun ia berhakSaya mohon,
Malam ini saja.Rengkuh ia sejenak,
meski hanya di ruang benakKendari, 14 Maret 2020
YOU ARE READING
Layut Rindu
PoetrySebuah visualisasi dari layutan-layutan rindu yang terdengar samar di setiap sepertiga malamku-yang kemudian diabadikan oleh cerebrum, sebelum akhirnya tertuang dalam karya yang belum ada apa-apanya ini. Saya ucapkan banyak terima kasih untuk kalian...