PROLOG

178 95 51
                                    


Teruntukmu, lelaki yang ku jumpai dan datang kekehidupan ku pada pagi itu.

Terimakasih telah berkunjung ke dalam kehidupanku yang kelabu, mewarnai kertas yang dulunya hitam-putih menjadi lebih berwarna.

Jangan bersedih, ku yakin dirimu kuat menjalani ini. Tak seperti diriku, yang masih terbayang akan sosokmu.

Menagis dalam diam ditengah malam yang sunyi, terisak tak ujung henti. Sampai air mata merasa lelah akan hal itu dan tak mau lagi turun, sudah cukup.

Lelah mengharpkan jika diri ini terus memintamu untuk bersatu jika dunia terus menolak?

Kita berbeda.

Ini takdir, jangan marah padanya. Sudah cukup jangan pernah ada lagi kata menyesal.

•••

STORY A- (HIATUS)Where stories live. Discover now