Part 5

454 22 3
                                    

Lesty pov

Aku emang bukan wanita sempurna, tapi akankah aku bisa memiliki dia, meskipun dia keliatan cuek tapi itu membuat aku semakin penasaran sama dia. Setiap kali aku melihat wajahnya, aku merasa ada yang berbeda dengan dirinya. Di emang cuek tapi dia mempunyai cinta yang sangat mendalam, apalagi terhadap almarhumah mama nya.

"Kita duluan ya, kak frans udah ada" ucapnya sambil tersenyum.
"Ayo" ajaknya dengan membukakan kaca mobilnya.
"Duluan" ucapnya langsung menuju mobilnya.

"Pantesan adik nya ganteng ganteng, orang kakak nya aja ganteng luar biasa" ucap putri sambil senyam senyum.
"Kamu naksir yang mana put?" Tanya lesty.

"Hah... apaan putri gak naksir sama siapa siapa kok" ucapnya
"Yaudah dong kakak kakak tasya ini ya cowok mulu yang dipikirin nya, ayo pulang" ajak tasya.
"Iya iya ayo" jawab trity bersamaan.

Author's pov

Sampai saat ini dia masih setia berada di bangku taman dekat rumahnya. Dia tidak akan pernah melupakan sejarah bersama almarhumah mama nya, sesekali dia emang selalu teringat akan kehadiran mama nya, dia masih belum percaya kematian cepat menghampiri mama nya.

Ridho pov

Aku hanya bisa menangis melihat kepergiannya yang begitu cepat. Aku merasa sakit karena ditinggalkannya.

Untuk pertama kalinya aku merasakan sakit yang begitu mendalam, meski tidak ada luka maupun darah. Tidak berdarah namun rasanya sakit sekali.

Author's pov

Lalu hujan pun turun seakan akan ikut bersedih atas kepergiannya. Tapi dia tetap berdiri ditaman itu, mengharapkan dia kembali. Mengharapkan bahwa dia hanya pergi untuk sementara selepas itu akan kembali. Hingga menjelang isya dia tetap berada disana ditengah guyuran hujan, menunggu ada keajaiban akan mama nya yang sudah tiada.

Hingga kedua kakak nya pun menghampirinya dengan membawakan payung untuknya.

"Dho kenapa kamu main hujan hujanan?" tanya frans sembari menjaga kepalanya dari air hujan menggunakan payung.

"Dho... kalau tempat ini hanya membuat kamu selalu ingat kepada mama, lebih baik aku suruh papi untuk membangun tempat ini" kata rizki.
"Jangan pernah menghalang halangi idho untuk datang ke taman ini" ujarnya dengan menjamkan matanya.

"Iki.." gumam frans dengan menggelengkan kepalanya.
"Maaf kak" menunduk.
"Jauhkan payung itu dari aku kak" suruhnya.
"Oke" menjauhkan payungnya.

"Mama..kapan kamu kembali... aku merindukanmu... apa kau masih mengingatku mama. Akan kah kau datang kembali kedalam hidup ku, aku sunggu merindukanmu mamaaaa" rintihnya sembari tersungkur dengan tangan mengangkat ke atas dan wajah melihat ke atas terkena guyuran hujan.

Hingga pada akhirnya papi nya pun datang menghampirinya tanpa menggunakan payung.

"Idhooo.." teriaknya sembari berlari ke arahnya.
"Papi" teriak kedua anaknya yang menunggu ditempat teduh.
"Sayang kamu gak boleh kayak gini, kamu boleh mengingat mama tapi jangan menyiksa diri kamu seperti ini. ikhlaskan, relakan mama untuk kembali kepada sang maha pencipta" ujar papa nya dengan memeluk erat dan terkena guyuran hujan.

"Aaaaaaa kenapa semua ini harus terjadi sama mama pi" isaknya
"Allah sayang sama mama, allah kangen sama mama, makanya allah ambil mama dari kita, kamu harus tabah sayang" ujarnya dengan memegang kedua pipinya.

Mereka pun membukakan pintu rumahnya yang sangat sepi tanpa kehadiran istri ataupun mamanya.

Waktu telah menunjukan pukul 19.30. Mereka pun bergegas untuk pergi ke kamarnya. Lain dengan ridho yang pergi ke kamar mandi yang ada dikamarnya. Karena ridho habis hujan hujanan maka dia langsung mandi. Kedua anak kembar tidur sekamar lain dengan kakaknya yang hanya tidur sendiri begitupun dengan papi nya.

Rizki pov

Inilah yang aku takutkan selama ini. Disaat adikku teringat akan kepergiannya pasti dia akan melakukan yang tidak sewajarnya. Dulu, disaat mama masih ada, mama lah yang paling bisa menenangkan adiku dalam kesedihan. Tidak ada yang bisa menenangkan adiku dalam kesedihan kecuali mama.

Ridho pun keluar dari kamar mandi dengan wajah yang begitu lemas.

"Diminul dulu air hangat nya dho, supaya badannya enakan" perhatiannya.
"Makasih" mengambil minumannya.
"Idho mau langsung tidur" ucapnya.
"Yaudah istirahat ya" kata rizki

Author's pov

Sampai saat ini gadis mungil yang berwajah polos itu masih saja memikirkan kejadian ketika dia menabrak seseorang pertama kalinya. Ditengah malam dia berdiri dibalkon kamarnya sembari memandangi langit yang dipenuhi bintang bintang.

"Tante... maafin putri, gara gara putri tante harus meninggalkan suami tante dan anak anak tante yang luar biasa, putri benar benar minta maaf" ucapnya kepada wanita yang telah ia tabrak dengan memandangi langit yang dipenuhi bintang dan meneteskan air mata. "Putri janji putri akan nebus semua kesalahan putri kepada anak anak tante" ucapnya dengan melihat ke arah langit.

Kakak nya pun terbangun dari tidurnya dan melihat adiknya yang berdiri dibalkon kamarnya. Dia pun menghampiri adiknya itu.
BTC

JANGAN LUPA DIVOMENT😊
kasih kritikannya ya:)

KEBOHONGAN YANG MENYAKITKANWhere stories live. Discover now