Part 16

79 4 3
                                    

Hari ini sebenarnya ada turnamen futsal tingkat SMA/SMK yang bertempat di sekolahku ini. Anggota OSIS ditunjuk menjadi panitia dan aku masih berada di bengkel mengikuti materi produktif. Sejak setengah jam yang lalu ponselku penuh notifikasi dari grup OSIS dan beberapa anggota OSIS yang menghubungi ku menanyakan keberadaanku. Tapi aku tidak bisa beranjak dari tempat ini sebelum menyelesaikan praktek karena di awal semester ganjil ini sudah mengejar materi untuk persiapan prakerin yang akan dilangsungkan pertengahan semester genap nanti.

Asyifa sudah bergabung dengan anggota OSIS lainnya karena dia berbeda kelas dengan ku di jam produktif. Di sekolahku ini, pada jam produktif setiap kelas akan dibagi menjadi 2 kelas. Kelas yang lain sih masih wajar, tapi kelasku? Muridnya yang emang udah sedikit menjadikan suasana praktek menjadi seperti les privat. Setiap siswa lebih leluasa untuk praktek secara mandiri. Bahkan aku sekalipun.

Aku lebih suka praktek sendiri daripada kelompok. Aku tidak bermaksud sombong, tapi aku lebih cepat selesai ketika praktek sendiri. Seperti saat ini misalnya. Aku tengah praktek bongkar-pasang rem tromol tipe uni servo. Itu loh, rem tromol yang punya satu wheel cylinder dan piston tetapi menggunakan adjuster. Jurusanku kan emang ada otomotifnya, jadi nggak selalu tentang kelistrikan. Aku benar-benar mengerjakannya sendiri.

Sebenarnya guru yang mengajar sudah memberikan keringanan agar dibantu anak cowok, tapi aku menolak. Awalnya aku mendapat ledekan dari anak cowok, tapi lihat! Sekarang mereka dibuat tercengang karena aku bisa menyelesaikannya lebih cepat. Nggak usah disebutin lah ya waktunya seberapa lama, nanti dikira sombong, hehe....

Setelah selesai dan mendapat nilai yang nyaris sempurna, aku langsung izin untuk tugas OSIS. Aku berniat mengambil seragam OSIS milikku yang tadi pagi aku titipkan di tas Zidan karena aku berangkat bersamanya. Hari ini tasku udah penuh sama buku-buku dan beberapa alat kelistrikan yang harus ku bawa untuk tugas kelistrikan. Jadilah aku menitipkan seragam yang akan ku pakai saat tugas OSIS pada teman baikku itu.

Begitu sampai di ruang OSIS, aku tidak mendapati keberadaan tas Zidan di dalam ruang OSIS. Aku berniat mencari Zidan terlebih dahulu. Aku keluar dari ruang OSIS setelah melemparkan tasku di dekat beberapa tumpukan tas anak-anak OSIS lainnya. Namun keberadaan Irfan di depan ruang OSIS menghentikan langkahku.

"Baru datang?"

"Iya, maaf! Soalnya tadi nggak boleh keluar dulu sebelum selesai praktek."

"Langsung ganti, bantuin yang lain!" Tegas Irfan. Tidak salah memang dia ditunjuk menjadi ketua OSIS menggantikan Kak Dino.

Oh ya, seleksi dan pelantikan anggota OSIS baru memang sudah berlalu. Semua berjalan sama seperti tahun lalu ketika aku masuk ke organisasi ini. Hanya saja posisiku berubah. Aku tidak lagi ikut seleksi melainkan membantu menyeleksi mereka bersama anggota OSIS lama. Dan yang membuat ku mengenaskan adalah jabatan sekertaris tetap berada pada ku. Padahal sebenarnya banyak anggota baru yang lebih berpengalaman.

"Kamu tau Zidan di mana? Seragamku tadi nitip dia."

"Di gerbang depan. Kamu bisa sama dia nanti kalau udah ganti."

Mendengar penjelasan Irfan, aku langsung berlari menuju gerbang depan. Bayangin, lari dengan memakai seragam praktek yang terusan ala montir gitu! Lumayan susah loh buat lari.

Baru juga sampai di dekat lapangan, aku hampir saja nabrak orang. Tapi dia pakai seragam sekolah lain. Mataku membulat ketika melihat siapa orang yang hampir ku tabrak. Rayhan Ardian Pratama. Dia sahabatku sewaktu SMP. Tapi sejak aku masuk STM dia nggak ada kabar. Aku hanya tau dia masuk SMK favorit di kota ini. Sebenarnya aku bisa masuk sekolah yang sama dengan nya. Tapi aku ingin masuk STM dan belajar sesuatu yang berbeda.

Perjalanan Cewek STMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang