☁️anneke Jovelyn Kezra 4☁️

13.6K 1K 35
                                    

Lucifer Terpaku, tidak menyangka akan bertemu kembali dengan Anne, tapi Anne yang ia kenal sudah di bunuh tepat di hadapannya sendiri. Lagipula Anne yang ia kenal memiliki warna mata yang biru cerah, berbeda sekali dengan Anne versi mini, mata nya coklat gelap, nyaris berwarna hitam jika tidak diperhatikan lebih dalam.

"ayah tidak mengizinkan dia tinggal disini, nath" desis Lucifer.

"tapi kenapa, yah?" tanya Nathan.

Anne membuka mulut nya "teringat sosok masalalu yang mirip denganku, mungkin?"

Lucifer menatap Anne dengan sorot bengis.

"aku berbicara apa adanya, cepat atau lambat semuanya pasti akan terbongkar, yang mulia King Lucifer" Anne tersenyum sinis, ia menatap Nicholas dan nathan yang diam tidak mengerti. "yang mulia King bahkan tidak mengatakan sesuatu tentang ibu dari nathan dan Nicholas, kasihan sekali. Mereka bahkan tidak diizinkan untuk mengetahui siapa ibu nya"

"Diamm!!!"

Duaghh.....

Anne terbatuk, mulutnya mengeluarkan banyak darah. Lucifer masih sama, ia masih membenci Anne, sama seperti dulu. Bahkan ia tega melempar tubuh Anne yang kecil. Kalau Anne yang dulu pasti akan mati jika dilempar seperti ini.

"ayah!!" pekik Nathan. Ia melangkah mendekati Anne yang terbaring dengan lemas. Yang benar saja, Anne hanya bocah kecil sekarang. Tubuh ringkih nya akan hancur jika terus terusan di siksa. "ayah kenapa melempar Anne?!"

Lucifer memalingkan wajahnya, enggan menatap Anne sedikitpun. Ia melengos pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Anne, kumohon maafkan ayahku. Ayahku itu pemarah" nathan membantu Anne untuk duduk.

Anne mengusap mulutnya dengan punggung tangannya. Hingga kini bercak darah itu sedikit hilang dari mulut Anne. "Aku tahu, dia memang seperti itu sejak dulu, nath"

"sejak dulu?" beo nathan

Nicholas melangkah mendekati Anne dan Nathan. "aku sudah memperingati kau nath, kau keras kepala, kau membuat ayah marah" setelah mengatakan itu Nicholas juga pergi meninggalkan mereka.

Nafas Anne tersendat "bawa aku ke-sean"

Tubuh Anne meluruh, ia tidak sadar kan diri.

Nathan mengangkat tubuh Anne dan membawanya kepada Sean sesuai permintaan Anne.

****

Anne mengerjap, ia melenguh. Kemudian melirik ke sampingnya. Pandangannya jatuh kepada nathan yang sedang memperhatikannya. "kau sudah sadar? Kemampuan penyembuh mu sungguh hebat, apa semua peri seperti itu?"

Anne tidak menjawab, ia bukan peri, jadi tidak merasa tersanjung dengan pujian yang nathan lontarkan.

Anne mengalihkan pandangannya menatap tempat nya berbaring, ini bukan kamar Lucifer, atau ini kamar nathan?

"ini kamar Sean, kau memintaku untuk membawamu kepada Sean. Tapi Sean sedang ada urusan, jadi kebawa saja ke kamarnya. Ngomong-ngomong kau mengenal Sean dari mana?"

Anne berkedip, tidak tau harus menjawab apa.

Cklekk...

Anne menoleh kearah pintu yang terbuka hingga menampilkan sosok sean dibalik nya.

Sean tertegun, ia menghentikan langkahnya. "Queen" gumamnya

"ayo kita bicara berdua, sean"

Sean Terpaku, tidak menyangka bahwa ratunya kini berada di hadapannya.

Nathan bangkit dari tempat duduk nya "baiklah, aku akan pergi. Anne, kalau ada apa apa kau bisa panggil aku"

Anne tidak menghiraukan Nathan. Bahkan sampai nathan hilang dibalik pintu Anne tetap diam.

"bagaimana kabarmu?" Anne membuka suara.

"seperti yang Queen lihat, hamba baik. Tapi-"

Anne mengangguk, ia mengerti dengan perkiraan sean. "seperti yang kau lihat, aku telah me-reinkarnasi kan diriku. Aku lahir kembali, ada seseorang yang membantuku melakukan hal ini" jelas Anne "tapi seperti yang kau lihat juga, seseorang itu gila, dia membuat ku menjadi bocah kembali"

"Queen terlihat berbeda, sedikit" gumam Sean.

Anne mengangguk "dan aku membutuhkan cincin ku untuk menjadi dewasa"

"cincin?" beo sean

Anne berdehem "cincin ku yang kau ambil sebelum membakar ku"

Sean melotot "Queen tau?"

"tentu saja aku tau, terimakasih telah menyimpan cincin ku, jadi sekarang aku meminta nya kembali"

Sean mengangguk, ia membuka lemari dan mencari cincin yang ia simpan.

"seseorang itu menyusahkan, kenapa tidak langsung membuat aku dewasa, ini membuatku repot, ingin dewasa saja harus memakai cincin itu" keluh anne

Sean melangkah mendekati Anne sambil membawa kotak beludru yang berwarna hitam. Ia memberikan kotak itu kepada Anne.

Anne menerima kotak itu dan membukanya. Cincin berbentuk mahkota, cincin yang diberikan ibu nya dulu tepat saat umur nya tujuh belas tahun.

Sekarang Anne mengerti kenapa ibunya memberinya cincin ini. Ia mengerti sekarang.




Hoiiii!!!

Jangan lupa vote and comment nyaa!!

Kenapa Anne ga langsung dewasa? Terus bales dendam? Kan seseorang nya itu gila. Dia mau bikin Anne susah. Pengen gede aja kudu make cincin. Ribet bener emang.

See you!!!

Anneke Jovelyn Kezra Where stories live. Discover now