_my chocolate 20_

100 9 1
                                    


Kebahagiaan memang tidak perlu untuk dipublikasikan. Cukup dinikmati dan dirasakan dengan bersyukur kepada sang Tuhan:) 

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

"Makasih ya, Kal. Mau mampir?" Tanya Lea yang sekarang sudah berada di depan rumahnya diantar oleh Haikal.

"Emang boleh?"

"Boleh dong, sekalian tuh di dalam ada bunda."

"Kalo ada bunda kamu emangnya kenapa? Mau laporan kalo aku udah jadian sama kamu gitu?"

"Eh, ngaco. Yang ada aku ntar dimarahin sama bunda."

Haikal mengernyit bingung. "Lho? Kenapa?"

Lea menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya. "Ssttt, soalnya aku gak boleh pacaran sama ayah. Aku takut."

Haikal terkekeh melihat Lea yang berbicara dengan wajah sangat menggemaskan menurutnya.

"Gapapa, aku bakal yakinin ayah kamu. Tenang aja."

"Ck, ya udah kalo berani."

"Berani dong, sama camer pokoknya harus berani," ucap Haikal sok.

Lea hanya tersenyum meremehkan. "Gak tau aja kamu ayah aku kalo galak gimana."

"Emang gak tau."

Tiba-tiba dari dalam Risyandra keluar karena melihat putrinya sedang berbincang dengan seseorang.

"Sayang. Siapa?" tanya Risyandra yang masih berada di ambang pintu.

Lea dan Haikal pun sontak menoleh. Terbesit rasa takut pada benak Lea. Apa yang akan ia katakan nanti kepada bundanya. Apakah harus berbohong atau berbicara jujur.

"Emm, Haikal Bun."

Risyandra melangkah menghampiri mereka. Haikal tersenyum, menyapa kedatangan Risyandra.

"Ohh, kamu yang nolongin Lea waktu itu kan?" tanya Risyandra, karena tidak asing dengan wajah Haikal.

"Hehe, iya Tante."

"Terima kasih ya nak Haikal. Coba kalo gak ada kamu, gak tau nasib anak tante ini gimana nantinya."

"Sama-sama, Tan."

"Mau mampir dulu gak? Itu di dalam pumpung ada ayahnya Lea."

Seakan lampu hijau bagi Haikal. Belum juga datang berperang, bendera kemenangan sudah berada di depannya.

Haikal tersenyum. "Gak usah tante, lain kali aja. Haikal sekalian pamit."

"Aduh, ya sudah. Besok kamu jemput Lea berangkat sekolah ya. Nanti tante bawain kamu bekal buat sekolah."

Ya, Risyandra berlaku seperti itu karena ia merasa berhutang budi dengan Haikal.

"Ih bunda apaan sih? Haikal kan bukan anak SD lagi yang masih dibawain bekal sekolah," ujar Lea yang agak tak terima.

"Ya gapapa dong, Le. Itung-itung bentuk  ucapan terima kasih bunda buat Haikal."

Haikal tersenyum kikuk. "Ya ampun, Tan. Gak usah repot-repot. Haikal ikhlas kok nolongin Lea. Ya udah, Haikal pamit pulang ya, Tan."
Kemudian Haikal mencium tangan Risyandra. "Assalamualaikum."

Lalu Haikal melirik ke arah Lea. "Aku duluan." Lea hanya tersenyum menganggukinya.

🍩🍩🍩

Hema
Le, lo di rumah?

Lea membuka notifikasinya. Ternyata, Hema yang mengirimnya pesan.
Ngapain nanyain gitu. Lea hanya membacanya saja tanpa membalas apapun. Pasalnya, dia sudah terlanjur malas untuk berurusan dengan Hema.

My chocolate🍫 [THE END]Where stories live. Discover now