20. Mawar Merah

10.3K 610 75
                                    

Jangan lupa vote+coment+share
Terima Kasih
Happy Reading

……

Bebby masuk ke dalam kelasnya dengan mood yang hancur. Dia bahkan tidak berkata apa-apa saat menabrak Bu Juju. Salahkan saja Atarick yang berhasil membuat begitu. Cewek itu duduk di samping Puspa, menidurkan kepalanya di atas meja dengan tas sebagai bantalnya.

Banyak mata yang menatap Bebby saat dia masuk ke dalam ruang kelas. Bebby tahu itu. Berita tentang ia dan Atarick sudah tersebar dalam hitungan menit. Hebat bukan para netizen zaman sekarang.

“Bebby, lo jadian sama Atarick?” tanya Kanaya setelah ia membaca kabar Bebby dan Atarick yang pacaran di Instagram.

Bebby mengangkat bahunya acuh. Cewek itu memejamkan mata, dan tangannya yang menutup telinga. Namun, tetap saja dia dapat mendengar suara bisikan teman-temannya.

“Kok gitu, Beb? Jadi, lo sama Atarick itu pacaran nggak?” tanya Kanaya lagi.

Bebby menegakan tubuhnya menatap Kanaya. “Gue nggak tau, Nay. Dia nggak jelas,” jawab Bebby. Cewek itu membuang napasnya kasar.

“Nggak jelas maksud lo?” tanya Adelia.

“Iya nggak jelas, masa dia bilang gini. ‘Mau nggak mau lo jadi pacar gue. Ini perintah bukan pertanyaan.’ Nggak jelas banget 'kan tuh bocah?” tanya Bebby.

Adelia, Alvi, Kanaya, dan Puspa mengangguk. Mereka tidak menyangka bahwa Atarick seegois itu.

“Trus lo bilang apa saat itu. Bilang lo nolak dia nggak?” tanya Alvi.

Bebby menggeleng. “Gue nggak bisa ngomong saat itu, Vi, otak gue tiba-tiba blank.” Bebby mengusap wajahnya kasar.

“Yang sabar Beb,” ucap Puspa sambil mengusap punggung Bebby.

Bebby tersenyum, lalu mengangguk. “Makasih, Pus.” Puspa mengangguk sambil tersenyum.

“Bebby, dicariin Atarick tuh!” seru Ditto selaku ketua kelas.

Bebby melihat Ditto yang baru saja masuk ke dalam kelas. Matanya memincing kepada sosok laki-laki di belakang Ditto. Dan mendapati Atarick sedang berdiri di depan pintu kelasnya dengan kedua tangan yang dimasukan ke dalam saku celananya.

“Makasih ya, Dit,” ucap Bebby.

“Yoi!” sahut Ditto sambil mengacungkan ibu jarinya.

Bebby berjalan mendekati Atarick. Dalam hatinya bertanya-tanya ada keperluan apa Atarick memenuinya.

“Ada apa, Rick?” tanya Bebby saat dia berada di depan Atarick.

“Ikut gue,” kata Atarick, lalu menarik tangan Bebby.

“Ditarik-tarik mulu dah perasaan gue. Berasa kambing beneran sumpah,” cibir Bebby sambil menatap Atarick kesal.

Atarick langsung memberhentikan langkahnya saat mendengar cibiran Bebby. Cowok itu mensejajarkan tubuhnya di samping Bebby, tangannya bergerak untuk merangkul pundak Bebby, dan berkata.

“Nggak mau ditarik, tapi maunya dirangkul. Iya nggak?” tanya Atarick. Cowok itu menatap Bebby sambil menaik turunkan alisnya. Menggoda Bebby.

Blush. Pipi Bebby memerah. Tidak menyangka bahwa Atarick bisa semanis ini. Ya Tuhan, jantung gue, batin Bebby menjerit.

“Diam berarti benar,” kata Atarick lagi.

“A–paan sih. Nggak, enak aja,” elak Bebby tergagu. Astaga, kok gue jadi gugup gini sih, anjir.

ATARICK [OFF]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora