Pertemuan Pertama

1.8K 190 18
                                    

Yeh Shuhua, seorang botanis terkemuka yang namanya sudah dikenal oleh seluruh dunia. Dia sudah beberapa kali berhasil menambatkan akhiran Ys. di akhiran nama tumbuhan yang dia temukan.

Dan hari ini, dia akan pergi ke sebuah gunung yang terletak jauh dari kota, Gunung Caeli. Gunung yang belum banyak dijamah oleh para peneliti, bisa dibilang gunung ini masih perawan.

Shuhua sudah mempersiapkan keberangkatan nya dari tadi malam, saat ini dia sedang jalan mondar mandir di lobby apartemen nya.

"Yuqi kemana sih? Lama banget," gerutu Shuhua.

Shuhua berkali kali melihat jam tangannya. Dan setiap kali dia melihat waktu yang ditunjukkan, dia berdecak.

"Shuhuaaaa..."

"Lama banget sih Qi, lu serius gak sih mau ikut gua?"

"Ya maaf Shu. Tadi gua nyari kompas kesayangan gua tapi gak ketemu ketemu, eh ternyata ada di kantong celana,"

"Hadeh, geblek,"

"Yaudah yuk, kita jalan,"

"Bawain tas gua gih, sebagai hukuman karna lu udah buat gua nunggu," ucap Shuhua lalu berjalan mendahului Yuqi.

"Ck dasar,"

"Eh gila, bawa apa aja nih makhluk. Berat banget,"

Yuqi tergopoh gopoh mengangkat tas Shuhua. Yuqi lalu memasukkan tas tas mereka ke dalam bagasi mobil Shuhua. Lalu segera duduk di samping pengemudi.

"Semua udah lengkap kan?" Tanya Shuhua sambil memperbaiki kaca spion.

"Udahh,"

"Bekal kita cukup untuk seminggu kan?"

"Cukup dong, kemaren gua udah belanja banyak,"

Yuqi, sahabat sekaligus partner kerja Shuhua. Dia sudah sering ikut meneliti bersama Shuhua. Biasanya mereka pergi bertiga dengan Minnie, namun saat ini Minnie sedang sibuk meneliti wilayah lain.

Mereka pun berangkat ke Gunung Caeli. Di tengah perjalanan, Shuhua memberhentikan mobil karna Yuqi tiba tiba mendapat panggilan alam. Mereka pun berhenti sejenak di salah satu pom bensin yang terlihat sepi.

Setelah Yuqi selesai dengan urusannya, dia melihat ada seorang anak kecil menatap ke arahnya, dia pun menghampiri anak kecil itu.

"Dek? Halo?" Ucap Yuqi sambil mengibas ngibaskan tangannya di depan wajah anak itu.

"Jangan kesana kak,"

"Eh? Kesana mana?"

"Kakak mau pergi ke Gunung Caeli kan? Aku sarankan kalian tidak pergi ke sana,"

Yuqi menatap anak itu dengan aneh. Darimana anak itu tau kalau mereka akan pergi ke Gunung Caeli?

"Kenapa?"

"Kalian tidak akan bisa kembali kak. Kakak berambut hitam yang menyupir itu, jiwanya akan tertahan di sana," jawab anak kecil itu sambil menunjuk ke arah Shuhua.

"Eeee... Kamu ini bicara apa sih? Kamu kebanyakan nonton film nih," ucap Yuqi sambil mengacak acak rambut anak itu.

"Nih, aku punya permen untuk kamu," ucap Yuqi lalu memberikan beberapa permen mint kepada anak itu.

"Oi Qi, buruan! Keburu gelap ini," teriak Shuhua dari mobil.

"Dadah adek," ucap Yuqi sambil berjalan ke mobil.

Saat Yuqi masuk ke mobil, Shuhua melihat nya dengan aneh.

"What?"

"Tadi lu ngobrol sama siapa Qi?"

"Sama adek adek imut, lu gak liat?"

"Ha? Gak ada orang di sana Yuqi pinter," ucap Shuhua lalu menunjuk ke tempat Yuqi tadi.

Yuqi melihat ke tempat itu dan memang benar tidak ada siapa siapa. Langsung saja, bulu kuduk Yuqi merinding.

"Lho? Tadi ada kok adek adek di situ, gua ngasi permen malah," ucap Yuqi.

"Coba lihat kantong lu deh," ucap Shuhua.

Saat meraba kantong nya, Yuqi menemukan beberapa kelopak bunga mawar merah. Spontan, Yuqi langsung melempar bunga itu ke Shuhua.

Namun aneh, kelopak kelopak itu terpental sebelum menyentuh wajah Shuhua, lalu hangus begitu saja.

Yuqi dan Shuhua saling bertatapan, walaupun mereka berdua bukan tipe orang yang percaya akan hal mistis, namun hal ini berhasil membuat mereka terkejut.

"Lu tadi sebelum berangkat gak ngelakuin hal yang aneh kan Shu?" Tanya Yuqi dengan suara serak.

"Ya nggak lah,"

"Trus ini apa?"

"Udah udah, gak usah dipikirin. Mungkin ada yang lagi jail sama kita. Kita lanjut jalan aja deh," ucap Shuhua lalu menyalakan mesin mobil.

"Shu kayaknya kita balik aja deh. Tadi adek itu juga ngelarang kita pergi ke Gunung Caeli Shu,"

"Heh Song Yuqi, kita udah hampir sampek ini. Tolong dong kalau ngomong dipikirin dulu geblek,"

"Tapi.."

"Udah udah. Kayak baru pertama kali aja diganggu,"

Shuhua lalu mulai menjalankan mobil menuju Gunung Caeli. Yuqi yang duduk di sampingnya, terlihat agak ketakutan. Dia terus menerus mengingat kata kata anak kecil tadi.

Setelah satu setengah jam, mereka pun tiba di tujuan. Shuhua menitipkan mobilnya di salah satu rumah penduduk di bawah kaki gunung, lalu mulai bersiap untuk mendaki.

"Qi, hari ini lu bawa senjata apa?" Tanya Shuhua sambil memasukkan  Revolver nya ke dalam sarung ikat pinggang.

"Hari ini gua bawa Glock Meyer 22 Shu,"

Walaupun mereka berdua peneliti tumbuhan, namun mereka juga dilatih untuk menggunakan senjata. Sebagai perlindungan saat mereka pergi ke hutan atau gunung.

"Siap?"

"Siap!"

Mereka pun memulai pendakian. Yuqi dan Shuhua menandai pohon pohon besar yang mereka lewati, sebagai tanda bahwa mereka sudah pernah lewat jalan ini.

Tiba tiba mereka mendengar ada sesuatu yang bergerak di semak semak. Mereka langsung menghentikan langkah, dan menyiapkan senjata masing masing. Shuhua menggesturkan ke Yuqi untuk mendekati semak itu.

"Ih... Kenapa gak lu aja sih," bisik Yuqi.

"Gua bakalan lindungin elu dari belakang Qi, gih,"

Walaupun dengan berat hati, Yuqi mengikuti perintah Shuhua. Dia perlahan mendekati semak itu lalu menyibakkan dedaunan yang itu dengan dramatis.

"Haa!" Teriak Yuqi.

Rusa yang ada dibelakang semak itu pun terkejut dan segera berlari menjauh.

"Kejar!" Shuhua berlari mengikuti rusa itu.

"Ha?! Kenapa?!"

Mereka berdua berlari mengikuti rusa itu. Shuhua tidak menghiraukan goresan cabang cabang pohon di lengannya yang putih. Matanya tertuju hanya ke satu objek, rusa itu, tidak membiarkan targetnya lepas.

Akhirnya rusa itu berhenti di sebuah lahan rumput kosong. Jarang sekali ada lahan yang tidak ditumbuhi pohon dan semak di area hutan.

Shuhua dan Yuqi menghampiri rusa itu dengan perlahan, tidak ingin makhluk bertanduk itu pergi lagi. Saat Shuhua melihat lahan itu dari sudut kiri ke kanan, dia hanya menemukan setangkai mawar merah di tengahnya.

Shuhua mengembalikan senjatanya ke sarung. Lalu mendekati mawar itu.

"Oi Shu, mau kemana?" Tanya Yuqi.

Namun Shuhua tidak merespon, dia berjalan mendekati mawar yang berkilauan itu, seolah olah ada sihir yang melindungi nya.

Tiba tiba, dari arah mawar muncul cahaya yang menyilaukan mata. Shuhua dan Yuqi segera menutup mata mereka.

___________________________________

Ekhemm...
Tes.. tes..
Satu.. dua..

Jangan lupa vote ya beb:)

Rosa Mystica || SooShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang