Bab 21. Taman

11 3 7
                                    

Semua hukuman sudah ku kerjakan dengan baik. Saatnya kembali ke dalam kelas dan mengikuti pelajaran, walaupun rasanya sudah sangat lelah.

Deka belum selesai, niatku ingin duluan namun tidak jadi. Nanti saja deh barengan sama Deka, batinku.

"Eh? Lo nungguin gue?" Deka keluar dari toilet dengan seragam yang sudah tak karuan bentuknya. Bajunya yang dikeluarkan, celana nya yang dilipat sampai lutut juga keringat yang masih bertengger di pelipisnya.

"Gausah geer! Gue nungguin lo karena kita dihukum nya barengan, jadi ya ke kelas juga harus bareng!" Deka tertawa.

Aku mengeluarkan tisu dari saku bajuku kemudian memberikannya pada Deka.

"Apaan nih?" Tanyanya.

"Menurut lo itu apa?"

"Tisu?" Tanyanya lagi. Padahal sudah sangat jelas itu adalah tisu. Atau jangan-jangan dugaanku benar kalau Deka alien?

"Lo gak pernah liat tisu emang?"

"Ya sering lah, gue cuma pura-pura gak tau aja sih biar lo kesel." Jawabnya enteng tanpa beban. Tidak tau saja kalau kupingku sudah panas dan akan mengeluarkan asap.

"Udah ini ambil!" Deka mengambilnya kemudian mengelap keringatnya.

Sembari menunggu Deka, aku kembali meminum air mineral yang tadi sempat dibelikan Deka. Meneguknya hingga kandas.

"Udah El?"

"Udah apanya?" Tanyaku, lalu membuang botolnya ke tempat sampah.

"Udah minumnya lah!"

"Udah!"

Lalu aku meninggalkan Deka dengan jalan lebih dulu didepannya. Kudengar ia memanggil namaku, namun aku tak menoleh sama sekali.

"Permisi bu," ujar Deka sembari mengetuk pintu kelas.

"Kalian anak kelas ini?" Tanya guru yang ku tau pengampu pelajaran IPA.

"Iya bu," jawab Deka lagi.

"Kenapa baru masuk?"

"Kami dihukum karena telat bu," kali ini aku yang menjawab.

"Oh kalian yang dihukum?" Kami mengangguk. "Maaf tapi kalian gak boleh masuk sama walikelas kalian."

Kami mengernyit bingung, "Kenapa bu?"

"Ini hukuman karena kalian telat." Setelahnya, guru itu menutup pintu begitu saja.

Deka mengajakku ke kantin, lagian memang 2 jam lagi bel pulang berbunyi. Aku bisa menunggu.

"Lo capek gak?" Deka membawakan 2 mangkuk bakso. Memberikannya satu padaku.

"Kapan lo belinya?"

"Tadi, pas lo lagi bengong! Untung aja gak kesambet lo!"

"Bodo!"

Aku memakan baksonya, sayang juga kan sudah ditraktir tapi tidak dimakan. "Btw makasih nih Ka,"

"Gak masalah."

"Eh gue boleh minta nomor lo gak?" Tanya Deka.

Aku hanya mengangguk, lagian Deka ini kan teman sekelasku. Ku sebutkan 12 digit nomorku padanya.

"Makasih ya. Eum nanti pulang bareng gue ya?"

"Ya iyalah, kan gue berangkat nya juga sama elo!"

-

Fiya
Lo dimana?

Elsa
Di kantin, sini lo.

Lekas pulih, Bumiku (COMPLETE)Where stories live. Discover now