Bab 7

4.6K 328 3
                                    

Saat aku melakukan pekerjaan ku, aku dikagetkan dengan kehadiran seorang gadis yang terlihat masih seumuran denganku. Dia menepuk pundak ku tiba-tiba saat aku mencuci piring.

Untung saja aku tidak terlalu kaget. Piring yang ku pegang saat ini bisa saja pecah. Dan aku harus menggantinya. Yang menjadi masalahnya aku tidak punya uang untuk menggantinya.

"Nona mengagetkanku," ucapku sambil menebah dada.

"Maaf sudah mengangetkan mu. By the way, kau asisten rumah tangga yang baru ya?" tanya nya.

"Iya, Nona."

"Oke-oke. Kenalkan namaku Beby Zillia Colleen. Aku dijodohkan dengan pria gay gila itu! Semoga kau bisa menjadi temanku," ucap Nona Beby sambil mengulurkan tangannya kepadaku.

"Saya Poppi Soviana, bisa panggil saya Poppi, Nona."

"Baiklah, Poppi."

***

Nona Beby adalah orang yang sangat baik dan pengertian. Dia sangat berbeda dengan Nyonya Rachel yang pemarah dan tegas. Nona Beby justru menganggap ku sebagai temannya. Aku kira semua orang kaya akan memiliki sifat seperti Nyonya Rachel, ternyata tidak.

Nona Beby anak yang beruntung tinggal di lingkungan keluarga kaya. Namun jika dilihat dia bukan seperti anak orang kaya. Nona Beby sangat sederhana dan baik hati. Seharusnya Tuan Aiden bersyukur memiliki calon istri sebaik dan secantik Nona Beby.

"Bagaimana kau bisa bekerja di rumah ini Poppi? Setahuku Kak Aiden tidak akan pernah mengijinkan wanita untuk menginjakkan kaki dirumahnya. Ya kecuali aku, dan mama nya." Tanya Nona Beby kepadaku.

"Awalnya aku bekerja di rumah Nyonya Rachel Xaverius. Dan Nyonya memindahkan ku untuk pindah kerja ke rumah ini. Dan memberiku suatu misi rahasia, Nona Beby," jawabku.

"Heh! Sudah kubilang jangan panggil aku Nona. Panggil saja Beby. Kita seumuran. Jangan mengulanginya lagi oke?" ucapnya tegas. Aku meminta maaf dan mengangguk. Dia benar-benar orang yang baik. Beby adalah teman pertamaku. Aku beruntung bisa bertemu dengannya.

"Tapi, ngomong-ngomong misi rahasia apa yang disuruh Mama Rachel?" Tanyanya penasaran.

Aku menggeleng cepat, "Maaf, Beby. Nyonya Rachel menyuruhku untuk tutup mulut. Tidak membiarkan siapapun tau"

Aku tidak akan membocorkan rahasia ini. Maafkan aku Beby.

Awalnya aku memang tidak berniat untuk mengatakan misi ku kepada Beby. Tetapi dia tetap saja memaksaku. Bahkan mengatakan akan membantuku. Sejenak aku berfikir, jika misi ini dilakukan bersama Beby, mungkin saja misi ini akan cepat selesai. Aku akan segera hidup bebas. Lagi pula, Beby terlihat menyakinkan. Dia pasti bisa membantuku.

"Oke, bantu aku Beby."

"Pasti, Poppi!"

***

Aku dan Beby menjalankan rencana pertama kita. Jujur ini adalah ide yang aneh. Akankah berhasil atau tidak. Mengingat Tuan Aiden dan Alden adalah pria gay.

Apakah obat lemah syahwat akan bereaksi dengan tubuh mereka?

"Kau yakin akan berhasil, Beby?" Tanyaku saat Beby memasukkan obatnya kedalam makanan.

"Tenang saja, Poppi. Aku yakin ini akan berhasil. Saat obat ini beraksi, kau ajak Alden ke kamarnya. Dan tugasku mengajak Kak Aiden ke kamarku." Jawab Beby.

Pertinacious [TERBIT E-BOOK]Where stories live. Discover now