Di penghujung hari ini, biarkan aku bercerita tentang kebenaran yang harus kau ketahui...
Aku masih mengingatnya dengan jelas. Kala itu senja akhirnya menampakkan wajah pias. Detik saat siluet jingga menyapa, dan menit saat kita berjalan bersama. Kamu dengan kata-kata berusaha ikhlas dan aku dengan senyum yg dipaksa melepas. Kita, adalah apa yang tak sepantasnya berbagi tawa, dan canda sesaat takkan mampu memberi makna. Seharusnya kamu tau itu... Aku tidak sedang ingin menumbuhkan harapanmu. Aku hanya mencoba tak kecewakanmu. Sekarang, mengikhlaskan adalah apa yang sedang ku perjuangkan. Dan harapan bagimu bukanlah pilihan. Mungkin terdengar sedikit tak berperasaan, tapi begitulah kenyataan. Semoga kau mengerti dan tak salah arti.. kita tak pernah jadi apa apa dan setelah ini pun juga takkan berbeda. Adalah kamu, siapa yang takkan pernah menjadi apa bagiku. Maaf.
_sang pecinta_
