30

6.7K 433 33
                                    

Dan di sinilah mereka, di cafe pertama mereka bertemu. Duduk berseberangan dengan meja sebagai pembatas. Bedanya kali ini adalah adanya Angel, juga Alex putranya. Ken meringis diam-diam melihat penampilan Indra. Bukan pakaian yang dikenakan pria itu yang menarik perhatian Ken, melainkan wajah yang bisa dibilang tampan itu. Lebam masih terlihat di sana-sini membuat wajah itu terlihat horor. Bahkan Alex tadi sempat ingin menangis melihat wajah itu. Sekarang Alex sudah sedikit tenang, bayi sepuluh bulan itu bersembunyi di pelukan ibunya.

"Katanya lu mau ngomong." Ken memulai percakapan. "Ngomong aja!"

Indra menghela napas sebelum menjawab. Tatapannya fokus pada bayi laki-laki di pelukan Angel. Bayi itu sangat mirip dengan Angel. Yang membedakan adalah bayi itu laki-laki. Juga matanya yang tidak sewarna mata Angel. Mata bayi itu berwarna biru, persis mata... Indra mengalihkan pandangan. Sekarang matanya menatap Ken.

"Gue cuma mau minta maaf." Indra kembali menghela napas. "Gue sadar kalo gue udah keterlaluan. Gue..."

"Ke mana aja kamu selama ini?"

Itu bukan pertanyaan melainkan sindiran. Dan dari dinginnya suara Angel, Ken tahu kalau istrinya itu belum bisa menerima semua yang telah terjadi.

"Kenapa baru sadar sekarang? Untung aja nggak sampe terjadi yang nggak-nggak! Kalo sampe terjadi, aku bersumpah nggak bakalan maafin kamu!"

Ken menggenggam tangan Angel di bawah meja, menyabarkan istrinya yang tengah emosi itu. Wajah cantik Angel memerah, napasnya tersengal. Melalui gerakan matanya Ken mengingatkan kalau ada Alex bersama mereka.

Angel mendengus. Perempuan muda itu mengusap rambut pirang putranya, meredam amarah yang siap meledak.

Indra membola. Ia tahu kalau ia salah, tapi haruskah Angel semarah itu padanya? Niatnya untuk bertemu dengan keluarga kecil Angel kan baik. Lagipula ia sudah meminta maaf tadi.

"Gue mau bilang kalo gue seneng lu udah sadar. Tapi..." Jeda. Ken melirik Angel yang masih mengusap rambut pirang putra mereka. Melirik wajah Angel lebih tepatnya. Ken ingin tahu, apakah emosi Angel sudah terkendali atau belum. Melihat wajah cantik sang istri sudah seperti sedia kala, Ken mengembuskan napas lega sebelum melanjutkan ucapannya. "Seperti kata Angel tadi, untung aja kagak terjadi apa-apa dalam rumah tangga gue. Kalo sampe itu terjadi, bukan cuma Angel yang kagak bakalan maafin lu, tapi gue bakalan bikin lu kagak mau hidup lagi!"

Ken sangat serius saat mengucapkan kata-kata itu, Indra menyadarinya. Sorot pemuda dua puluh tiga tahun itu tampak berbeda saat berucap tadi. Sangat dingin dan tajam. Aura Ken juga menggelap. Indra bukan tidak tahu bagaimana sifat Ken, pemuda di depannya ini terlalu posesif pada Angel. Sewaktu mereka masih berpacaran di dunia maya saja Ken selalu mengatur Angel, selalu muncul dalam setiap postingan Angel kalau yang mengomentari postingan tersebut didominasi oleh pria. Dengan tengil dan arogannya Ken akan meminta Angel untuk berpindah ke inbox pribadi chat mereka. Dan tentu saja tak memperbolehkan Angel untuk membalas komentar-komentar dipostingannya lagi.

Namun sungguh Indra tak menyangka kalau ternyata Ken lebih dari itu. Melalui tatapan Ken yang mengintimidasinya Indra sadar, Ken bisa melakukan apa saja untuk melindungi keluarganya. Indra mengembuskan napas lagi, raut penyesalan sangat tampak di wajahnya yang masih tak berbentuk.

"Gue tau, Ken." Sekali lagi Indra mengembuskan napas. "Makanya gue minta maaf sama kalian berdua." Indra menatap Ken dan Angel bergantian. "Gue sadar, gue salah memaksakan kehendak gue. Gue emang mencintai Angel, tapi gue nggak bisa maksain Angel buat cinta balik ke gue..."

Angel mendengus mendengarnya. Tatapan tak suka dilayangkan perempuan dua puluh dua tahun itu pada pria di depannya. Wajahnya yang tadi sudah kembali normal berubah lagi. Tangan Angel yang mengusap rambut Alex mengepal.

ANGEL & KEN (Possessive Husband) - END - COMPLETEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora