Two - END.

1.9K 330 103
                                    

"Fakta itu menghancurkanku sama leburnya denganmu."

Taehyung memijat kepalanya yang berdenyut sementara dia berusaha mempertahankan kewarasannya yang merembes melalui jemarinya.

"Aku sudah bicara dengan Hades, dia menolak mengembalikan anakku. Dia hanya akan diberikan tempat di Elysium tapi tidak untuk dikembalikan."

Dengan pedih, Taehyung kembali teringat bagaimana akhir dari pernikahan Orpheus dan Eurydice. Bagaimana Orpheus adalah seniman favorit Apollo dan Eurydice adalah anak kesayangan Apollo.

Taehyung mengerang—seharusnya dia tidak pernah memikirkan itu. Zeus atau Hera, si ratu licik itu pasti mendengarnya dan merasa hal ini cukup lucu untuk diulang dan membiarkan Takdir mengeksekusinya sambil terkekeh menikmati anggur di singgasananya.

"Dia bertarung dengan Helios, Titan Kuno tapi tetap kuat," kata Apollo dengan mata menerawang ke arah tubuh anaknya. "Aku terlambat datang untuk membantunya. Walaupun aku memberikan seluruh restuku padanya, dia masih terlalu lemah untuk melawan Helios. Aku masih tidak faham kenapa dewa sial itu tidak menantangku saja alih-alih anak kesayanganku."

Taehyung menahan dirinya sendiri untuk tidak mengatakan bahwa itu merupakan hobi para dewa—untuk menganggu satu sama lain dengan mengorbankan nyawa makhluk tidak kekal dalam permainan mereka. Dan entah apa pun alasan Apollo hingga dia datang terlambat, Taehyung selalu tahu para dewa memang selalu terlambat. Seolah mereka tidak benar-benar peduli pada manusia.

Sekarang Jungkook terbaring koma, arwahnya tidak bisa menyeberang ke Alam Bawah dan Taehyung tidak bisa melakukan apa pun.

Taehyung membenamkan wajahnya ke telapak tangannya yang basah oleh keringat lalu tersentak.

Mungkin Taehyung bisa melakukan sesuatu.

.

Taehyung tidak faham apa yang sebenarnya dilakukannya tapi dia tetap mencoba.

Jika dia memang Orpheus seperti yang dikatakan semua orang, maka dia akan memainkannya seperti Orpheus. Dia tidak pernah memainkan lyra tapi dia bisa bermain violin dengan baik. Tapi dia tidak tahu dimana dia bisa menemukan gerbang menuju Dunia Bawah semudah itu. Dia terengah-engah dengan masker dan topi serta hoodie-nya dengan violin di tangannya.

Sekarang rencananya mulai terasa buruk dan tidak masuk akal. Taehyung berdiri di punggir taman kota dan mulai merasa gila. Dia bisa saja meringkuk di tanah dan menangis namun dia tidak yakin itu bisa membawa Jungkook kembali. Dia harus memaksa Hades untuk mengembalikan Jungkook. Namun sebelum dia sempat menyerah, Apollo muncul di sisinya dengan aura berkilauan dan wajahnya yang sedih.

"Aku tidak bisa menolong anakku, tapi aku tahu kau mampu." Katanya sebelum mengangkat tangan dan memberikan restunya. "Kumohon, Kim Taehyung, selamatkan anakku."

Kemudian, Apollo lenyap dan Taehyung nyaris mengutuknya dengan umpatan paling kasar yang diketahuinya sebelum dia menyadari bahwa pulpen perak Jungkook sekarang ada di tangannya. Dia menatap benda itu bingung. Apakah maksud Apollo dia harus menggelar fansign? Taehyung menekan pulpen itu untuk main-main dan kemudian terkesirap kaget saat benda itu melenting menjadi sebuah busur panah yang begitu cantik dan bersinar keemasan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 21, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kim TaehyungWhere stories live. Discover now