Ps : kemarin maap gak up, gue lupa wkwk
***
Sorenya, Lisa beneran keliling kampung sama abangnya. Naik sepeda, Lisa yang diboceng dong tentunya.
Dan dibelakang, si Lucas ngikutin sambil naik sepeda sendiri. Sepeda hasil minjam sama tetangga, soalnya eyang kakung cuma punya satu sepeda sama sepeda motor. Mobil juga adasih, masa iya keliling mau make mobil? Kan gak bisa menikmati keindahan alamnya nanti.
Tadinya, Eyang berinisiatif buat beliin aja sepeda baru buat dipake sama cucu-cucunya. Tapi karna tokonya agak jauh, dan hari udah sore akhirnya kata ayah gausah dulu. Besok-besok aja biar anak-anak beli sendiri.
The loyal of Eyang Kakung.
Tadinya juga udah ditolak sama Bunda, karna nanti takutnya gak bakal kepakai kalau mereka dah balik ke Jakarta. Tapi Eyang Putri ikutan maksa, nanti kan kalau mereka kesini lagi gak perlu bingung buat kendaraannya. Malahan tadi ditawarin buat dibeliin motor, Lucas udah mau ngeiyain, sebelum dapet pelototan maut sang bunda yang tertuju padanya.
Mereka lewatin jalan setapak yang menuju kepasar, kecil sih cuma buat beli sayur dan kebutuhan sehari-hari.
Kalau mau yang lengkap, ya harus menuju pusatnya.
"Bang, beli takjil yok!"
Chanyeol memberhentikan sepedanya, si Lucas udah nunjuk-nunjuk pedagang takjil yang tak jauh dari tempat mereka.
"Yaudah, Lisa sama Lucas aja yang beli sana! Abang disini aja, jagain sepedanya," dengan kompak kedua tangan langsung menengadah dihadapan Chanyeol, pemuda itu menghela nafasnya pasrah.
Dirogohnya kantung celana selututnya dan mengambil dompetnya. Ia langsung memberikan dua lembar lima puluh ribuan masing-masing satu pada kedua adiknya.
Lucas dan Lisa langsung berlari. Chanyeol menggeleng pelan, padahal mereka hari ini gak puasa. Tapi liat kelakuannya udah kaya orang puasa liat makanan disiang bolong.
Chanyeol menyibukan dirinya dengan ponsel ditangannya, hingga suara pekikan nyaring terdengar ditelinganya.
Saat mendongak, matanya melotot melihat adik perempuannya sudah jatuh terduduk dengan luka gores ditubuhnya.
"ABANG! SAKIT! HUWEE BUNDA!!!"
Chanyeol segera berlari menghampiri kedua adiknya itu. Lucas bingung mau gimana, soalnya dia juga masih kaget tadi mau keserempet motor.
Tapi, kakaknya malah yang kena serempet motor. Pengendara motor udah turun, nyamperin.
"Duh, Nuwun sewu, mas. Niki wau kula mboten sengaja," ucapnya takut-takut.
(Duh, permisi mas, maaf.. aku tadi tidak sengaja) aing sebenernya juga kurang ahli dalam bahasa jawa alus, soalnya taunya pake bahasa jawa kasar.
Chanyeol mendongak, terlihat sekali raut wajahnya marah dan khawatir. Namun pemuda itu akhirnya mengangguk.
"Ayo, abang gendong!"
Mereka udah jadi tontonan warga setempat soalnya. Ya gimana enggak, wajah Chanyeol sama kedua saudaranya itu kaya bule. Maklum, bunda kan punya darah Belanda dari kakek - ayah bunda-.
"Sakit abang!" pekik Lisa saat tak sengaja Chanyeol menekan lukanya. Membuat sisulung itu sempat kelabakan.
Setelah itu Chanyeol langsung berlalu dengan Lisa digendongnya. Lucas juga langsung membuntuti kedua kakaknya dengan dua keresek penuh jajanan yang ia beli bersama Lisa tadi.
Lisa nangis sepanjang jalan balik kerumah eyang, gadis manja itu mana tahan sakit. Meski begitu, ia akan langsung berubah dewasa banget kalau udah soal mengurus barang-barangnya dan kedua adik kembarnya.
Sampai dirumah, Eyang kakung sama ayah yang kebetulan diruang tamu luar langsung berdiri. Melihat cucu perempuan satu-satunya yang terlihat sesenggukan langsung mengundang tanya pada dua pria paruh baya itu.
"Iku, Lisa kenopo le?" tanya eyang Kakung.
(Itu, Lisa kenapa nak? >Le : panggilan untuk anak laki-laki<)
Meski nggak bisa bahasa jawa, tapi mereka paham sama yang diucapkan sama eyang kakung.
"Keserempet motor tadi, eyang" jawab Lucas yang baru saja datang setelah mengembalikan sepeda pada tetangga disamping rumah eyangnya.
"Hla, kok iso? Hayo-hayo gowo mlebu disik!"
(Hla, kok bisa? Ayo-ayo bawa masuk dulu!)
Chanyeol langsung mengikuti langkah eyangnya masuk. Disana bunda sama eyang putri yang sedang ngobrol langsung ikutan spontan berdiri.
Bunda langsung nyuruh Lucas buat ngambil kotak P3K dikamar bunda.
Sore itu diisi dengan suara rengekan dari Lisa yang terus mengeluh sakit. Bahkan bunda harus menemani Lisa tidur untuk berjaga-jaga agar anak gadisnya itu tidak demam.
Pasalnya, terakhir Lisa jatuh dan kaget. Gadis itu langsung jatuh demam. Kata ayah sih efek terkejut pas jatuh.
***
Maklumin bhasa jawanya blepotan, aing nda bisa jawa alus. Sekian.
Terima Shua♡— Lova ✨

YOU ARE READING
Mudik
FanfictionBercerita tentang keluarga Lisa yang mudik kekampung halaman sang ayah.