Canggung👞👞

118 12 3
                                    

Hening!
Hening!
Hening!

Hening sudah terjadi selama 15 menit yang lalu. Jaewon pun memutuskan untuk memulai percakapan.

"U-umm bagaimana kabarmu?." tanyanya gugup.

"Baik." jawab Nancy.

"Syukur lah."

Sebenarnya Nancy ingin bertanya apa jaewon benar benar sudah tunangan?.
Tapi Nancy sungguh tidak berani untuk bertanya.

"Apa kamu besok ada waktu?." tanya jaewon.

"Memangnya ada apa?."

"Aku mau ngajak kamu jalan jalan."

"Hanya berdua?."

"N-nee."

"A-apa jennie tidak akan marah?."

Jaewon menutup matanya rapat rapat. Ia sungguh tidak mau nancy mengatakan itu. Jaewon yakin Nancy tengah sakit hati sekarang karena tau bahwa ia sudah bertunangan dengan jennie.

"Lebih baik aku menolak ajakan mu saja." jawab Nancy tersenyum simpul.

Jaewon merasakan dadanya sakit saat Nancy menolak ajakannya tersebut.
"Kenapa?"

"Bukannya sudah jelas? Kamu kan sudah menjadi milik orang lain. Buat apa aku menerima ajakanmu, yang ada jika aku menerima pasti akan menimbulkan masalah."

"Apa kamu menerima kenyataan bahwa aku sudah bertunangan?."

Nancy sedikit terkekeh,lalu melirik Jaewon.
"Aku sebenarnya tidak menerima nya. Karena kenyataan itu menyakitkan tahu,tapi setelah aku pikir pikir, aku memang harus menerima kenyataan itu!."

Jaewon tersenyum kecut lalu beralih menatap Nancy,. Pandangan mereka pun bertemu.

"Aku menyukai mu!." kata jaewon kemudian mencium bibir Nancy tiba tiba.

Nancy tersentak kaget,dan setelah itu ia pun mendorong jaewon agar menjauh darinya.

"Kenapa kamu malah menciumku? Aku tidak perlu kamu sukai. Cukup jennie saja yang kamu sukai dan kamu buat nyaman dia!." kata nancy seraya menitikkan air matanya.

Jaewon menunduk sedih.
"Jika aku mencintai dirimu bagaimana?."

"I-itu tidak mungkin. Jelas jelas kamu melamar jennie, pasti kamu lebih mencintai nya."

"Aku dulu memang menyukainya, tapi sekarang beda nan, Aku mulai suka sama kamu..."

"Cukup won...Mulai sekarang kamu harus buang rasa suka kamu sama aku itu. Aku harap kamu setia sama jennie." kata Nancy lalu pergi begitu saja.

Jaewon mengacak rambut nya frustrasi. Seharusnya ia tidak usah melamar jennie saat itu, pasti ini tidak akan terjadi.

"Gue suka nya sama jennie. Tapi gue cintanya sama lo nan." gumam jaewon.


Hanbin terbangun dari tidurnya. Ia membuka tirai jendela kamar nya lalu menatap kebalkon. Malam ini ia sungguh tidak dapat tidur.

Satu yang ia, pikirkan adalah Keadaan Hayi, dan kedua yang ia pikirkan adalah Wanita yang bernama jennie tersebut. Hanbin baru saja memimpikan jennie. Didalam mimpi itu jennie terlihat sangat sedih dan terpuruk.

"Kenapa aku ngerasa sakit ya, kalo liat cewek itu nangis?." tanya Hanbin.

"Dia kekasihku? Tapi aku tidak dapat mengingat nya! Aku benar benar masih menyukai Hayi." gumamnya.

Hanbin melihat keatas langit gelap yang dipenuhi oleh bintang. Manik matanya tertuju pada bintang yang kini tengah berkelap kelip seperti sedang ngewink kearah Hanbin.

Tak lama kemudian pun Bintang tersebut Jatuh, dan itu membuat Hanbin kaget dengan cepat pun hanbin meminta harapan nya.

"Aku berharap aku bisa mengingat semuanya dalam satu minggu kedepan ini." make a wish nya Hanbin.


Tak...Takkk...

Suara sepatu berhak tinggi itu sangat nyaring untuk didengar diruangan hening seperti ini. Rose membalikkan badannya ketika pintu mulai terbuka.

Kertas yang awalnya Rose pegang,kini terjatuh kelantai. Matanya membelalak ketika melihat Hayi yang sudah berdiri diambang pintu dengan tatapan tajam.

Duugg...

pintu tiba tiba ditutup cukup keras olehnya. Membuat Rose menutup telinganya sambil menutup matanya.

Para suster yang bertugas pun tersentak kaget mendengar nya.

Perlahan Hayi mendekati Rose dengan tatapn tajamnya. Detik kemudian dia tersenyum jahat.

"Lo! Udah buat kebahagiaan gue Hancur!." kata Hayi.

Rose terdiam sambil menatap Hayi datar.

"Lo harus terima akibatnya!." lanjutnya yang kemudian mengeluarkan sebuah pisau dapur cukup tajam.

Rose membelalakkan matanya ketika melihat Hayi mulai mendekati nya.

"Lo gila?" ujar Rose perlahan mundur.

Hayi tertawa sejenak.
"Kalo iya kenapa?! Lo takut?."

Ceklek!..

Pintu terbuka lebar dan menampakkan seorang laki laki berjas putih dengan nafas nya yang terengah engah. Jaehyun diberitahukan oleh salah satu susternya bahwa diruangnnya sedang ada masalah.

Jarhyun pun cepat cepat kemari dan memang benar. Kini Hayi pura pura tidak melihat Jaehyun dan tetap ingin membunuh Rose.

Rose melirik jaehyun agar meminta bantuan.

Saat ingin menancapkan pisau tersebut,Jaehyun pun cepat cepat menahan lengan Hayi.

"Lo gila?!." sentak Jaehyun menatap Hayi tajam.

Hayi meliriknya.
"Lo nggak usah ikut campur urusan gue!."

Jaehyun menyuruh Rose agar pergi dari sana. Begitu Rose pergi, jaehyun pun membawa Hayi untuk di interogasi kan oleh petugas keamanan.

"Apa yang udah kamu perbuat samlai samlai dia ingin membenuhmu?." tanya Jaehyun setelah memberikan Hayi pada polisi.

Rose menutup matanya lalu menghembuskan nafas panjang nya.
"Aku kira dia nggak akan senekat itu."

Jaehyun menunggu kelanjutannya.

"Hayi itu sangat menyukai Hanbin. Saking sukanya dia tega menukar hanbin dengan mayat, agar dia bisa terus bersama hanbin. Dan waktu itu aku memberi tahu kan hanbin, bahwa aku mengenalnya, dan mengetahui orang tua nya. Dia pun meminta bantuan ku. Nah saat dia mulai ingat satu per satu, dia sudah tidak pernah menemui Hayi lagi. Makannya Hayi begitu marah padaku, hanya karena itu...Aku yakin sebenarnya dia tidak mau Hanbin mengingat siapa pun." jelas Rose panjang lebar.

Jaehyun mengangguk paham.
"Seseorang akan melakukan hal yang bodoh, jika sudah patah hati. Humm Apa begitu menyakitkan jika sedang patah hati?."

"Hee..memangnya dokter belum pernah merasakan namanya jatuh cinta?."

"Aniyo, aku dari dulu tidak pernah menyukai wanita. Aku hanya menganggap wanita sebagai temanku saja."

Rose terkekeh mendengar nya.
"Aku harap kamu cepat cepat jatuh cinta dan merasakan betapa rumitnya cinta itu!." kata Rose lalu pergi.

Jaehyun mengernyit.
"Setelah kamu berkata begitu, aku jadi semakin tidak ingin merasakan jatuh cinta." ujar Jaehyun kemudian mengekori Rose.


Selamat membaca : )
Next__

We Broke Up  [COMPLETED]✔Место, где живут истории. Откройте их для себя