Waktu rasanya berjalan cepat. Segalanya terasa terlewat begitu saja.
Taehyung semakin gundah mendekati kepulangan Jungkook. Rasa senang sebulan yang lalu entah hilang kemana, gelisah memenuhi.Apalagi ketiga di sepertiga malam Jungkook telpon, mengeluh lelah dengan segala tugasnya. Taehyung yang biasanya orang yang paling optimis menjadi si pesimis. Takut. Taehyung takut egoisnya mendominasi. Taehyung takut jiwanya kembali lagi dan melukai Jungkook.
Taehyung takut tidak bisa membahagiakan Jungkooknya.
Ah, Bahkan Taehyung masi berani menyebut Jungkooknya.
Otaknya beberapa hari ini berpikir segala cara dan rencana. Membayangkan segala kemungkinan. Imajinasinya melayang waktu Taehyung datang ke rumah Jungkook di desa. Menemui ayahnya seolah olah Taehyung sangat gentle. Berusaha membujuk dan menerima apa yang diinginkan Jungkook.
Membuat Papa Jeon menapakan kaki dan menonton hasil kerja keras anak tunggalnya.
Padahal selama perjalanan Taehyung menyusun kalimat yang paling dramatis, melow dan bersajak. Taehyung ingin tertawa, jadi dia mau bujuk papanya Jungkook atau ujian praktek bahasa ?
Beberapa kali sering berkunjung ke tempat Jimin dan Yoongi. Sampai harus kecipratan susahnya nyari makanan ngidamnya Yoongi.
Hari ini ulang tahun kantornya Taehyung. Semua orang sibuk, tak terkecuali Taehyung. Dia berperan dalam acara pembukaan, memberikan kata kata sambutan. Lantas selesai.
Taehyung bebas, lainya mengurusi. Tapi sekarang dia sedang memonopoli Jimin, Hoseok, Seokjin. Staff penting, sama Taehyung di giring ke ruang latihan. Lengkap sama sepaket makanan di tengah ruangan.
Ya jelas lah, yang di undang bingung.
" Gue bahkan belom ikut lomba apapun Taehyung "
Hoseok ngelesot. Capek dia ngatur barisan traine dan staff. Untung uda ada panitia cadangan. Jimin kalap sama sandwich, karna tadi pagi Yoongi morningsick dan ga bikinin dia sarapan.
Seokjin ? Notes sudah ada di tangan.
Taehyung ragu mau memulai. Temen temenya jadi ikut gusar, Taehyung semacam sedang merencanakan hal besar.
" Serius amat dah ! Kenapa ? "
Hoseok greget, liat Taehyung muter muter kaya kitiran.
" Seminggu lagi, gue punya amanah buat kalian para staff andalan gue. "
" Naon deui ? " Seokjin ngga sabaran.
" Bentar lagi Jungkook pulang, dan gue ngerasa sesuatu yang besar bakal terjadi. Kalo seandainya ada apa apa sama gue yang sekiranya bisa merugikan banyak pihak di kantor ini, gue minta tolong sama kalian buat ambil alih kantor. Entah untuk sementara yang jelas gue ngga tau. "
Jimin kali ini duduk dan berhenti makan. Ini serius, sampe harus ambil alih. Taehyung apa apaan sih ?
" Mau ngapain lo ? Jangan macem macem Tae " Jimin sensi. Ketularan bumil.
" Dengerin gue Jimin, gue tau meskipun lo idiot lo mampu sama halnya gue. Kita cuma beda selera. Lo atur semuanya seperti biasa. Hoseok hyung gue minta tolong pengawasan ketat untuk semua staff dan Seokjin hyung, penanggung jawab untuk semua traine ataupun member. Gue percaya kalian bisa "
Lantas tiba tiba ruangan senyap. Seketika fungsi pendingin ruangan ngga bekerja. Taehyung berkata demikian sedikit bergetar, berusaha mengatur navas sebaik mungkin.
Jimin, Hoseok dan Seokjin saling menatap bergantian.
" Gue ngga suka ya, adek gue tiba tiba tertutup sama gue " Hoseok, sosok dewasa yang selama ini Taehyung punya.
" Gue nggapapa hyung, ada hal penting yang gue rasa ini saatnya gue berjuang dengan badan gue sendiri "
Taehyung menghela navas panjang. Meninggalkan mereka bertiga, lenggang seketika. Dia butuh udara segar. Makam bundanya. Atau mungkin percakapan singkat dengan Taehyung ?
;
Ya, seminggu lagi Jungkook pulang.
Taehyung melakukan segala cara, sampai sampai harus melakukan kontak dengan mama Jeon. Mengkonfirmasi segala hal.Berusaha berpikir positiv.
Hari sudah larut, Taehyung lagi di ruang kerja. Menyelesaikan beberapa file. Dia makan malam terlambat, akhirnya putuskan untuk deliveri.
Merasa sepi, rumahnya terlalu besar untuk di huni sendiri. Tiba tiba kepikiran untuk beli apartment yang lebih minimalis deh, kan enak kalo udah hidup sama Jungkook. Deket, ngga perlu teriak teriak manggilnya.
Khayalan menikah itu selalu ada, Taehyung memimpikan itu hampir setiap hari. Berharap hubungan mereka akan baik baik saja. Dengan cara Taehyung yang mengeluarkan segala amunisi.
Oh iya, baru baru ini. Taehyung nambah koleksi di kamar yang membuktikan kebucinan. Taehyung lagi menyelesaikan puzzle yang di tempel di tembok kamarnya. Gambarnya Jungkook yang lagi cemot makan burger. Alig Taehyung.
Jadi waktu mereka skype an, Jungkook shyok sendiri kenapa ada mukaknya segede gaban di tembok. Lagian milihnya kenapa yang komuknya ngga pas sih ?
Itu pertanyaan barusan. Ya, Taehyung kerja di temenin Jungkook yang lagi beres beres barangnya.
" Kak, liat aku bentar "
Taehyung nurut, mengalihkan pandangan ke laptop.
" Kenapa ? "
" Sebentar lagi ulang tahun ? "
" Ck, jangan sok romantis deh. Kalo mau kasi surprise bilang ke aku ya, nanti aku janji pura pura kaget "
" Kok bego kamu " Jungkook memutar matanya, Taehyung gemas.
" Ya biar aku aja yang romantis, urusan romantis cukup aku aja. Kamu ngga usah kebagian "
Jungkook disini pasang gestur bersedekap dengan wajah sok kepo dan meremehkan.
Lantas dengan enteh Taehyung ngejawab.
" Supaya kamu ngga ada alesan ninggalin aku karna aku ga romantis "
Niatnya itu jokes dan celetukan iseng. Tapi sepertinya Taehyung menyentil topik pembicaraan yang sensitif. Tentang meninggalkan, Jungkook jelas berpikir kemana mana.
" Apaan sih kak ? "
" Iya, aku nonton drakor rekomen bunda. Masa di tinggal selingkuh gara gara ga romantis, kan bukan aku banget ya ga ?! "
Taehyung stay calm, berusaha tetap terlihat bodoh dalam keadaan canggung. Dan untungnya Jungkook ngga membahas lebih dalam.
" Kebanyakan gaul sama mak mak "
Dan percakapan itu berlanjut, sampai Jungkook tertidur. Memang selalu begitu. Lantas Taehyung akan diam diam akan Screen Capture dan mendapatkan koleksi Jungkook yang ketiduran.
Sepele, tapi Taehyung menikmati aktivitas picisan yang menurutnya manis. Sayang Jungkook ngga pernah tau itu semua.
Lantas ketika Taehyung mau mengakhiri panggilan, kata kata pengantarnya :
Selamat tidur Jungoo, istirahat sayang.
Aku cinta kamu kelewat batas, kita bakal sama sama terus kan ? Kamu janji dan aku bakal bahagiakan kamu selalu.Gais, ngantuk banget. Tapi ngerjain work jam segini feelnya enak banget, nggapapa deh. Semangat puasaa semuanya. Siapin hati kalian untuk konflik ya.
YOU ARE READING
Tetangga. Jjk x Kth
FanfictionJjk x Kth. Tau, aku sedang emosi di situ. Yang kalian baca itu emosiku. Nikmati saja setiap rasanya. Entah, bakal ada konten mature. Taehra.