ㅡ Bonus Chapter💫

13.6K 923 205
                                    

Warn⚠Ada adegan yg ratingnya mature disini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Warn⚠
Ada adegan yg ratingnya mature disini.
So, take care, darl♡

[🔞🔞🔞]

Sudah empat hari Wonwoo menikmati masa free kuliah bersama keluarga kecilnya disini. Ia sangat mempergunakan waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya. Menyenangkan sekali rasanya bisa pulang ke rumah, meskipun tidak untuk waktu yang lama namun Wonwoo tetap amat mensyukuri itu semua.

Dia semakin ingin menyelesaikan studinya, agar momen-momen kecil yang telah di ciptakan oleh suami dan anaknya ini tidak lagi ia lewatkan. Tanpa celah, tanpa ada jarak yang membentang, dan atau tanpa melibatkan perasaan bersalah kembali menelusup kedalam relung hatinya.

Ya, Ardanu Wonwoo sangat menantikan saat dimana ia akan selalu berada disamping Mingyu dan Aksa. Mendampingi mereka sebagaimana mestinya.

Wonwoo yang kini berada di kamar Aksa terkesiap kala anaknya itu menarik-narik pergelangan tangannya. Ahh, dia sampai lupa sedang menemani putranya ini menyusun puzzle. Wonwoo terlalu asik berangan dengan dunianya sendiri tadi.

"Nda~ Nda kok diem? Ini pajelnya Aksa udah benal?" tanyanya sembari menunjuk apa yang ia maksud.

"Hm? Mana sini coba Nda liat."

Wonwoo pun mengacungkan kedua jempolnya pada Aksa. Tanda mengapresiasi kerja keras anaknya itu dalam menyusun puluhan potongan puzzle.

"Anak Nda pinter!"

"Yeay! Aksa belhasil Nda!"

Aksa tertawa senang sembari bertepuk tangan. Dia kemudian meminta Wonwoo untuk menemaninya tidur, ia sudah mengantuk sekali sekarang. Terbukti dengan Aksa yang terus menguap kecil dan mata yang sudah terlihat sayu, mungkin merasa lelah.

Jam sudah menunjukan pukul setengah sembilan malam. Wonwoo kemudian membawa Aksa ke atas ranjang dengan ia yang berbaring di sebelahnya.

Tangan mungil Aksa menangkup pipi Wonwoo. Ia tersenyum sehingga gigi taring turunan dari sang Ayah nampak muncul malu-malu di balik bibirnya. Wonwoo mengusap lembut surai Aksa agar anaknya cepat terlelap.

"Nda~"

"Apa sayang?"

"Nda gak bakal pelgi lagi kan? Nda bakal disini telus sama Aksa sama Yayah kan?"

Wonwoo tersenyum manis dan memeluk tubuh Aksa, lalu ia berujar. "Tunggu sebentar lagi.. Nda harus beresin sekolah dulu. Setelah itu, Nda janji bakal nemenin Aksa main setiap hari."

Anak laki-laki itu mengerjap tak paham betul atas apa yang di katakan oleh Bunda nya ini. Biar bagaimana pun Aksa tetaplah balita yang polos yang belum mengerti banyak hal. Maka, apalagi yang bisa Aksa bisa lakukan selain mengangguk mengiyakan?

Dumb Litty » Meanie ✔Where stories live. Discover now