Chapter 3

1.6K 177 23
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak.



"Boleh aku bergabung?"

"Ti-"

"Tentu saja" sebelum Haechan menyelesaikan perkataannya, Hyunjin sudah lebih dulu menjawab.

"Hei Baejin. Buatkan minuman juga untuk temannya Haechan." lanjut Hyunjin.

"Oke" Baejin pun segera menyiapkan minuman untuk Mark. Sementara itu Jungwoo melotot melihat apa yang dilakukan Hyunjin dan Baejin.

"Oh! Perkenalkan, namaku Hyunjin dari fakultas sains, aku teman Haechan sejak SMA." Hyunjin yang tengah berada di atas ranjang Mark memperkenalkan dirinya. Jangan lupakan, ranjang Mark yang saat ini telah dipenuhi oleh remahan remahan snack dan sampah bekas bungkus makanan.

"Kalau aku Baejin. Dari fakultas ilmu olahraga, sama seperti Haechan dan Jungwoo." kata Baejin sambil memberi Mark segelas minuman.

Mark hanya mengangguk dan meminum minuman yang diberikan oleh Baejin.

"Hmmmm, kalau aku... Jungwoo" kini giliran Jungwoo yang memperkenalkan diri dengan ragu.

Mark terdiam dan menatap Jungwoo intens. Ia rasa Jungwoo Jungwoo ini tahu masalahnya dengan Haechan.

Merasa dirinya ditatap oleh Mark, Jungwoo pun mengalihkan perhatian dengan bertanya. "Kalau kau?"

"Mark. Dari fakultas musik."

Mereka hanya mengangguk. Mark yang menyadari Hyunjin berada dikasurnya pun melanjutkan perkataannya. "Dan kau. Apa yang kau lakukan di kasurku?"

Mendengar itu Hyunjin dengan segera bangkit dari tempat tidur yang ternyata milik Mark. Lee Haechan sialan! Tadi dia berkata bahwa ini kasur miliknya!

"Ini kasur milikmu?" Hyunjin pun berpindah ke sebelah Baejin.

"Hei Haechan! Tadi katamu itu kasur milikmu! Sialan! Kau mengerjaiku!" protes Hyunjin.

"Aku benar-benar minta maaf Mark. Aku kira itu kasur Haechan. Tolong jangan marah." Hyunjin benar-benar akan mengutuk Haechan, ia jadi merasa tidak enak pada Mark.

"Tenang saja, aku tidak marah"Mark menjeda ucapannya lalu melirik ke arah Haechan.

"Hanya karena hal sepele seperti ini." lanjutnya dengan menekan kata 'sepele'.

"Kau benar-benar baik Mark, Persis seperti apa yang dikatakan Haechan." Haechan melotot saat Hyunjin mengatakan hal itu.

"Oh ya? Memang dia mengatakan apa?" Mark melihat Haechan sudah mengepalkan tangannya. Ia menyeringai karena hal itu.

"Aku tidak pernah mengatakan hal seperti itu!" sangkal Haechan.

"Jangan bohong. Kemarin kau mengatakan hal itu. Apa yang dia katakan Baejin?"

"Dia mengatakan bahwa kau itu orang yang baik, juga murah hati." Disaat Baejin sedang 'menjatuhkan' harga diri Haechan di depan Mark, Jungwoo sudah berusaha untuk memberi tanda bahwa Baejin harus berhenti berbicara. Namun Baejin tidak menangkap maksud dari Jungwoo dan tetap melanjutkannya.

"Tidak peduli jika kami membuat kamar ini berantakan, kau tak akan keberatan." Mark melirik kearah Haechan. Wajah pria berkulit tan itu sudah merah. Entah karena malu atau marah yang jelas Mark tentu saja tertawa akan hal itu.

Lalu, Mark merangkul Haechan dan mencoba menggodanya. "Aku tidak tahu bahwa kau melihatku seperti itu. Terimakasih atas pujiannya."

Nada ramah dan mata sarkastik yang Mark gunakan membuat Haechan sangat jengkel. Ia mendorong Mark untuk menjauh darinya lalu segera berdiri. "Aku akan membeli camilan tambahan."

ROOMMATE | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang