NINETEEN : [WHAT SHOULD I DO?]

2.2K 265 65
                                    

150 LIKE 90 KOMEN UNTUK LANJUT
KELANJUTAN WP INI TERGANTUNG DENGAN PARTISIPASI KALIAN DALAM LIKE & KOMEN
OIYA MAAF LAHIR BATIN YA SEMUAANYAAAA

.

" I dont know what to do without you "

♥️


Pintu itu ditatapinya dengan seksama. Ia pikir sudah cukup meneror wanita didalam sana yang seharusnya ia jaga seperti permintaan Kim Jongin sebelumnya.

Ponsel Hanbin terus berdering dengan nama Kim Jongin yang tertera disana. Pria itu pasti sedang kalang kabut karena wanita yang tak lain adalah Jennie, sepertinya sudah mengadu kalau dirinya sedang diganggu.

Tak menjawab panggilan tersebut, Hanbin hanya berdiri dan tak melakukan apapun setelah mengetok berkali-kali pintu apartement Jennie untuk meneror wanita itu sebelumnya. Pesan sudah terkirimkan untuk memberikan rasa cemas pada Jennie di dalam sana.

Pekerjaannya menjadi tukang teror telah selesai. Dan ia tinggal mengerjakan hal yang disuruh Kim Jongin untuk mengusir si peneror yang tak lain adalah dirinya sendiri. Sehingga ia hanya bisa terdiam mematung seperti apa yang ia lakukan sebelumnya dan menunggu kedatangan Kim Jongin saja yang mana pria itu bilang masih terjebak macet.

Jam di ponselnya menunjukkan pukul 7 malam. Perutnya sedikit keroncongan dan ia masih saja mengabaikan panggilan masuk dari Jongin. Hanbin malas berbicara dengannya saat ini karena ia kelaparan. Jadi ia tak mau terlalu banyak basa-basi.

Namun karena lama-lama kesal ponselnya berdering terus, ia memilih untuk mengangkatnya dan sedikit memperbaiki nada suaranya sebelum menerima panggilan dari CEO Kim itu.

" Ya tuan " Seru Hanbin setelah mengangkat panggilan tersebut. Diseberang sana suara cemas Jongin begitu kentara.

" Kau menemukan penerornya? Kau sudah mengecek kekasihku? apa dia baik-baik saja? " ucap Jongin bertubi-tubi.

" Maaf tuan, aku tak bisa menemukannya. Saat kau mengubungiku aku langsung kemari dan tak menemukan siapapun disini "

" Jadi dia sudah kabur? "

" Ya tuan, sayangnya begitu. Dan aku belum bisa mengecek keadaan kekasih tuan. Aku tidak bisa masuk kedalam karena tuan sendiri tidak memberiku password pintu apartementnya "

" Ya tuhan, aku melupakan itu. Baiklah tunggu disana saja untuk berjaga-jaga, aku akan segera sampai "

" Baik tuan " Ucap Hanbin setelah itu sambungan terputus dan ia kembali menatap pintu apartement Jennie.

Sebelum Jongin datang Hanbin pergi ke toilet dengan buru-buru untuk melepas hoodienya supaya tak meninggalkan kecurigaan jika nanti Jennie menceritakan seperti apa ciri-ciri si peneror itu pada Jongin.

Hanbin sudah melakukan semua dengan baik, bahkan memblokir cctv yang ada disekitar lorong apartement lantai dimana kamar Jennie berada untuk tak menghilangkan jejak apapun.

Karena Hanbin rela melakukan segalanya hanya demi uang. Ia butuh menyambung hidupnya.

*

Jongin kalang kabut menghadapi hal yang tak pernah terlintas dalam benaknya akan terjadi. Teror dan segala jenisnya benar-benar ada dalam kehidupan nyata dan berada dekat dengannya, pada kekasihnya lebih tepatnya.

Ia paham betul bahwa menjadi seorang publik figur tidaklah mudah, terlebih untuk sekelas Jennie Kim yang memang sedang digandrungi oleh warga Korea Selatan karena kecantikan dan kemahirannya dalam bekerja.

PRAY YOU CATCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang