four

3K 384 51
                                    

Milan terasa hangat di pertengahan September; hujankan sinar terik di siang-siang panjang.

Taehyung punya waktu dua hari nikmati perjalanan ini sebelum dia disibukkan oleh fitting, gladi bersih di catwalk, dan penuhi wajahnya dengan make-up selama seminggu ke depan.

Project yang dia jalani bersama Jeongguk; sukses besar. Jajar fotonya terpampang di tiap majalah, di papan iklan subway, bahkan Mia sekali waktu kirimnya video pendek kala seberangi jantung kota Seoul. Wajahnya tersenyum teduh dari papan iklan raksasa. (Taehyung boleh merasa sombong di sini, karena dia practically gantikan wajah Park Bogum selepas mantan pacarnya rilis film yang lantas booming.)

Dan Jeongguk dibanjiri banyak tawaran setelah itu.

Tak buka kartu tentang pengalamannya di States—hanya saja, netizen tahu cara mereka mengorek cerita. Pun Jeongguk sering mengeluh tentang ini. "Mereka temukan fotoku waktu SMA, Tae—jahat, kan?" Sementara Taehyung hanya terkikik pelan di depan kamera.

Ah, ya. Mereka literally lebih dekat sejak itu. Semenjak bertukar nomor, lebih tepat.

Jeongguk miliki setumpuk stiker di memori ponselnya. Apabila dia bingung merespons; maka chat room mereka akan dibanjiri stiker-stiker. Kebanyakan stiker editan amatir; namun tak pernah gagal buat Taehyung terbahak.

Sebaliknya, Taehyung rajin kirimi Jeongguk video anak anjing, binatang peliharaan yang berlaku aneh; overall tentang hewan. Kadang berakhir dengan FaceTime dimana Jeongguk akan komplain: "Aku ingin punya anjing."

Pertemuan-pertemuan kecil pun kadang terjadi. Seringnya makan siang.

Jeongguk bukan seorang picky eater; tapi pemakan segala. Seringnya, Taehyung yang akan tentukan tempat sementara si fotografer hanya akan mengangguk semangat.

Tentang siapa yang bayar ... well, mereka sudah keeping notes untuk itu. Tidak ada lagi adu argumen di depan kasir dan buat keributan.

But, still—they text on daily basis. Sampai ke hal tak penting sekalipun.

Tae, dasiku tenggelam di dasar toilet.

Jeonggukkie, menurutmu sereal dulu, atau susu dulu?

Taehyung, for God's sake, mereka beri diskon untuk sekerat susu pisang!

Gukkie, tolong, aku nggak bisa tidur T_T

Mia sadari ini; tentu. Tak sulit tebak Taehyung karena kasarannya, dia sudah temaninya sejak awal karir. Waktu mereka landing dan diperbolehkan nyalakan koneksi internet ponsel pun, Taehyung begitu cekatan buka aplikasi messenger. Ha.

"Representatif Valentino minta bertemu kamu sore ini, Tae. Is that okay with you?"

Berbekal satu koper raksasa dan tas jinjing, Taehyung putuskan cukup buat seminggu. Mia dapati nama sang model di salah satu papan penjemput;  berperawakan tinggi dan gunakan kacamata hitam. Sebelah tangan tarik ujung coat Taehyung supaya ekori dia.

"Yes, I guess? Seperti aku punya jadwal lain di sini, hehe."

Truth is; Taehyung cinta seni. Dia sudah buat list museum lokal yang akan didatangi. Pun Milan akan manjakanmu dengan koleksinya. Piazza del Duomo hingga Katedral. Taehyung sudah buat list-nya sendiri.

Lobi hotel ramai. Sekelibat, Taehyung bisa temukan wajah-wajah familier; yang dia temui di Met Gala tahun lalu. Para model seperti dirinya yang juga diundang, fotografer, you name it. Dia mengekor di belakang Mia di konter resepsionis. Grand Hotel et de Milan—nuansa merah dan hijau penuhi ruangan. Agaknya pihak hotel siapkan penyambutan khusus untuk Milan Fashion Week tahun ini. Shuttle dijajakan, tarik perhatian sekelompok pengunjung dekat pintu depan.

[✓] Lowkey • KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang