1

84 51 53
                                    

"Prolog"

"Segala sesuatu yang telah kita terima
Itu adalah nikmat yang di berikan
Allah kepada kita

Lantunan surah ar -Rahman begitu indah terdengar di telinga Zahra ,suara murattal yang Zahra dengarkan di hp miliknya membuat Zahra teringat akan pesan yang pernah di sampaikan oleh sang ummi yang sangat ia sayangi

"Nikmat manakah yang telah engkau dustakan" ayat yang mengandung arti tersebut membuat Zahra semakin bersyukur atas nikmat yang telah di berikan kepadanya ia juga selalu ingat akan pesan yang pernah di sampaikan umminya sebelum meninggal yaitu dengan selalu bersyukur atas nikmat yang selalu di berikan oleh Allah kepada dirinya dan keluarganya ,nikmat yang begitu indah karena telah di berikan keluarga dan teman yang sangat sayang padanya dan juga nikmat sehat yang membuat Zahra masih bisa menghirup udara segar

***
Tok..tok..tok
"Zahra boleh abi masuk sayang" suara Abi yang terdengar dari balik pintu kamarnya menyadarkan Zahra dari ke khusyukannya mendengar murattal surah ar-rahman dari HP nya

"Masuk aja abi pintunya gak di kunci kok" kata Zahra dari dalam kamar, abi pun masuk dan menghampiri Zahra yang sedang duduk di atas kasurnya ,abi ikut duduk tepat di samping zahra

"Kamu lagi ngapain kok belum tidur inikan sudah malam betul sayang" kata Abi memberi tahu Zahra dan juga rasa khawatir Abi karna anaknya masih belum tidur

"Zahra belum ngantuk Abi lagi pula Zahra masih asik dengarin murattal" jawab Zahra santai,Abi hanya tersenyum tipis saat mendapati Jawaban dari putri bungsunya ,

"Ia Zahra tapi Zahra tidurnya jangan malam-malam ya sayangg" kata Abi menasehati Putrinya

"Ia Abi " jawab Zahra dengan senyuman manjanya

"Oh ya Abi, sebentar lagi kan Zahra lulus ,Zahra mau nerusin kuliah di Kampusnya ka sinta dulu bolehkan bi ??" tanya Zahra sekaligus minta izin ke Abi

"Boleh kok sayang ,tapi kamu inget ya kamu gak boleh kecapean "kata Abi mengingatkan

" baik Abi "kata Zahra sambil mengangguk mengerti

" ya udah Zahra kamu tidur ya ,besok kan kita harus ke rumah sakit buat check up "kata Abi mengingatkan Zahra agar segera tidur

" ia Abi,tapi Abi kenapa Zahra harus check up terus sih bi,emangnya Zahra sakit apa?"tanya Zahra yang sontak membuat Abi Danu terdiam karena tidak biasanya Zahra menanyakan tentang hal tersebut

Abi terdiam sejenak sambil memikirkan jawaban apa yang harus di sampaikan ke Zahra,Zahra yang menyadari kalau abinya hanya terdiam tidak menjawab akhirnya melanjutkan pertanyaanya ke Abi

"Abi kok diam aja sih ,emangnya Zahra sakit apa sih BI" kata Zahra mengulangi pertanyaannya berharap agar Abi bisa menjawab pertanyaannya

"Zahra ingat kan dulu Zahra tu sering banget pingsan kalau Zahra kecapean bahka sampai sekarang pun Zahra masih sering pingsankan ,jadi Zahra tu cuma sakit karna gak bisa kecapean aja" kata Abi menjelaskan ,walaupun apa yang di sampaikan oleh Abi ke Zahra itu bukanlah penyakit yang sebenarnya ,bukan karna Abi ingin merahasiakannya hanya saja ia ingin memberitahu Zahra di waktu yang tepat aja.

"Ia Abi Zahra tau kok kalau Zahra itu sering pingsan karna kecapean" kata Zahra sambil tersenyum tipis,
Abi membalas dengan senyuman juga sambil beranjak pergi dari kamar Zahra
"Kamu tidur sekarang ya" kata Abi menyuru Zahra agar segera tidur

***

Zahra terbangun tepat di sepertiga malam,seperti biasa ia akan melaksanakan sholat Sunnah tahajjud ,ia segera beranjak dari tempat tidur seraya berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajjud ,usai melaksanakan sholat Zahra segera bermunajat kepada Allah memohon ampunan dosa dari dirinya dan kedua orang tuanya,usai bermunajat Zahra tidak langsung melepas mukenanya melainkan ia langsung tadarus al-quran sambil menunggu azan subuh berkumandang.

"Allahuakbar...
Allahuakbar...

Suara adzan telah berkumandang dari sebuah masjid yang letak nya tak jauh dari kediaman Zahra.Zahra segera melaksanakan sholat subuh dan tak lupa juga ia berdoa kepada sang maha kuasa.

" ya Allah yang maha pengampun dan maha pengasih,ampunilah segala kekurangan hamba ,dosa-dosa yang telah hamba perbuat baik yang sengaja maupun tidak sengaja,sesungguhnya hamba tidak luput dari segala kesalahan ,dan kasihilah hamba hati yang bersih ,agar hamba tidak mudah terlena dari kenikmatan dunia"doa Zahra

Zahra langsung melepas dan merapikan mukena yang tadi ia kenakan ketika sedang sholat ,ia langsung meletakkannya di atas tempat tidur ,usai melaksanakan sholat,Zahra langsung beranjak ke kamar mandi , bersegera untuk mandi karena hari ia ada janji untuk pergi ke rumah sakit buat chak up.

Sekitar 15 menit Zahra menghabiskan waktunya di kamar mandi,ia sudah keluar dan segera menuju ke ruang ganti ,kamar Zahra memang cukup luas dilengkapi dengan kamar mandi dan ruang ganti yang di dalamnya terletak lemari pakaian Zahra,tidak membutuhkan waktu lama untuk Zahra berganti baju ,ia sudah siap dengan baju berwana biru Dongker,selepas mengganti baju Zahra berjalan menuju meja rias ,ia duduk di depan cermin sambil memasang kerudung ,Zahra tidak menggunakan make up sedikitpun ia hanya menggunakan bedak untuk wajahnya,ia tidak ingin menggunakan make up berebihan baginya menggunakan bedak saja sudah cukup untuk merias wajahnya,toh tidak perlu juga menggunakan make up berlebihan ,takutnya banyak umat Adam yang tidak dapat menahan nafsunya ,
Selesai memakai kerudung dan bedak Zahra pergi ke lantai bawah ,dia menemukan sosok Abi dan kak Sinta sedang duduk di meja makan,Zahra langsung menghampirinya dan bergabung untuk sarapan.

"Abi" panggil Zahra ke Abi yang tengah asik menikmati sarapannya

"Iya,ada apa" jawab Abi

"Abi kok belum siap-siap, bukannya hari ini Abi nemanin Zahra buat chak up" tanya Zahra karena melihat Abinya yang belum siap

"Emm..Zahra hari ini kamu ke rumah sakitnya sama kak Sinta aja ya,sekalian kak Sinta kan juga mau ke rumah sakit" jawab Abi

"Iya Abi,tapi emangnya Abi kenapa gak temanin Zahra" tanya Zahra ke Abi karna gak biasa nya dia chak up gak di temani abinya

"Maaf ya sayang Abi lagi ada urusan kerjaan mendadak nanti,kamu sama kak Sinta gak papa kan,lagian kak Sinta juga dokter di sana" jawab Abi menjelaskan agar Zahra mengerti

"Iya Abi" jawab Zahra sambil kembali memakan rotinya,lagian tidak papa juga kalau hanya sama kak Sinta,kak Sinta kan juga bekerja di sana sebagai dokter,walaupun kak Sinta sebagai dokter ,setiap kali chak up Zahra tidak pernah chak up langsung dengan kak Sinta

 Mahar Untuk ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang