kuliah baru

66 34 21
                                    

Sudah beberapa hari setelah Zahra keluar dari rumah sakit,tapi pikirannya tetap masih dengan pembicaraan dengan abinya di rumah sakit,bagaimana mungkin ia bakalan di awasi dengan dokter Rian saat kuliah ,bagaimana dengan kuliah pertamanya hari ini ia pasti bakalan menanggung malu karna harus di awasi seperti anak TK .Zahra mulai heran dengan dokter Rian kenapa dia gak nolak aja sih tawaran abinya ,dia kan tau kalau zahra sempat menolak perintah abinya,apa dia gak mikir bagaimana nanti Zahra bakalan nanggung malu di depan teman temannya karna di awasi seperti anak TK .

Zahra berjalan menuruni anak tangga,ia berniat untuk pergi kuliah secepatnya sebelum dokter Rian datang,namun seketika niatnya itu gagal karna orang yang ingin ia hindari sudah berada di meja makan bersama dengan abinya dan kak sinta

"Dokter Rian kok sudah datang" tanya Zahra setenang mungkin sambil ikut bergabung di meja makan.

"Iya,hari ini kan hari pertama kamu masuk kuliah" jawab dokter Rian

"Tapi kan zahra masuknya jam tujuh,dokter Rian bisa datang jam setengah tujuh" tanya Zahra berharap supaya dokter Rian kembali ke rumahnya dan kembali jam setengah tujuh,sedangkan Zahra dia akan pergi menggunakan taxi ketika dokter Rian pulang,ia tidak ingin di antar dengan dokter Rian karna Zahra tau ia tidak hanya mengantarnya tapi juga mengawasinya seperti yang di katakan Abi

"Tapi saya maunya datang sekarang" jawab dokter Rian dengan nadanya yang sangat santai seperti tidak ada sesuatu,

Zahra tidak menyangka kalau jawaban dokter Rian seperti ini,ia sangat kesal karna harus di antar dengan orang yang menyebalkan seperti dokter Rian .

"Tapi emngnya harus sekarang ya,ini kan masih jam enam" kata Zahra ketus ,ia sudah sangat kesal dengan jawaban dokter Rian tadi

"Emangnya kenapa kalau saya mau datang sekarang" jawab Rian

"Ya gak papa sih,emangnya dokter Rian gak ada kerjaan yang lain"

"Gak ada ,makannya saya datang dari jam setengah enam tadi" jawab Rian

"Hah..jam setengah enam" kaget zahra karna dokter Rian sudah datang dari jam setengah enam ,ia tak habis pikir kalau dokter Rian begitu niat mau mengantarnya,padahal Zahra sama sekali tidak mau di antar dengan dokter senyebelin dokter Rian

                             ******

Zahra bersalaman dengan abinya selepas sarapan tadi ,ia langsung berpamitan dengan Abi dan kak Sinta
Karna ia tak ingin berlama lama berada di meja makan ,ia sudah sangat kesal melihat orang yang sangat nyebelin bagi Zahra,siapa lagi kalau bukan dokter Rian ,orang yang bikin Zahra kehilangan mod paginya

"Zahra berangkat kuliah duluan ya " pamit Zahra ke abinya dan kak Sinta

"Iya..kamu hati hati ya sayang" jawab Abi

"Iya Abi,tapi harusnya Abi ngomongnya ke dokter Rian ,kan dokter Rian yang bawa mobilnya" kata Zahra sambil tersenyum

"Iya sayang Abi bilangin ke dokter Rian ya,biar dia jagain Putri kesayangannya Abi yang super cerewet ini" kata Abi sambil memberi tahu Rian

"Pasti saya jagain kok Abi" kata Rian memberi tahu kalau ia akan menjaga Zahra

''Ya sudah Abi ,kak Sinta Zahra berangkat duluan ya"kata Zahra sambil Berpamitan kembali

"Iya, lo yang semangat ya dek ,jangan bikin Abi sama kak Sinta kecewa" kata Sinta menasehati ,Zahra pun hanya bisa mengangguk, ia pasti bakalan ngebanggain Abi sama kak sinta

Zahra berjalan keluar rumah dan memasuki mobil Rian yang terparkir di garasi rumah Zahra ,bersamaan dengan dokter Rian ,ia duduk di kursi penumpang sebelah dokter Rian ,mobil yang kini ia naiki telah berjalan menelusuri jalan raya yang begitu ramai ,tidak ada pembicaraan yang ada hanya hening sampai ke tujuan,Zahra membuka pintu mobil setelah Rian berhenti di parkiran Kampusnya, namun ia terhenti tidak jadi keluar mobil ketika melihat dokter Rian yang hendak turun dari mobilnya

 Mahar Untuk ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang