Episode 13

5.8K 664 10
                                    

Renata memberesi sisa makan siangnya dengan Rissa, membawa peralatan makan yang kotor ke dalam bak cuci di dapur butiknya. Rissa mengikuti dan membantu Renata.

"Hubungan mbak baik – baik saja?"

"Hem.."

"Maksudku..." Rissa kelagapan bingung harus mengatakan apa. Dia menghela napas, "Hubungan Mbak Renata sama Mas Romeo..."

Renata mematikan kran menoleh pada Rissa. "Baik. Kenapa memang?"

"Mbak Rena tidak mengatakan apapun. Pasti ada alasan kuat kenapa mbak pergi waktu itu." ucap Rissa takut – takut, keningnya bahkan berkerut dalam selama berbicara.

Renata diam. Dia lupa belum memberi tahu adiknya soal kehamilannya. Setelah pertemuan pagi itu, mereka jarak bertemu namun sering mengobrol, tentu saja karena kesibukan Renata dengan proyeknya, Rissa dengan kuliah akhir semesternya dan Rara yang banyak kegiatan sekolah.

"Ada. Alasannya sangat kuat. Mbak pikir kamu akan mengerti."

"Jadi—alasannya apa?"

"Mbak gak bisa melanjutkan semua itu karena..." Renata mengambil napas dan ragu – ragu hendak mengatakannya pada Rissa, dia tahu Rissa sudah dewasa, tapi jika masalah seperti ini.

"Mbak..." tiba – tiba Rissa menggenggam kedua tangannya, desiran aneh mengalir dalam dirinya. "Rissa akan berusaha berpikir dewasa, kabur dari pernikahan adalah keputusan berani, dan pasti ada alasan kuat yang mendasarinya."

"Karena mbak hamil..."

Mata Rissa perlahan melebar, kedua tangannya yang menggenggam tangan Renata terlepas seketika, Rissa terbengong.

"Mbak tahu pasti kamu kecewa..."

"Rissa hanya kaget, dan terima kasih karena Mbak sudah mau jujur sama Rissa. Mbak sudah dewasa, tahu mana yang baik dan buruk. Terlebih... semua sudah terjadi. kalaupun Rissa marah, itu percuma saja..." jelas Rissa sambil menunduk, membuat Renata terharu. Adiknya tumbuh dengan baik.

"Terima kasih karena tidak menghakimi mbak..."

Rissa mengangguk kemudian mendongak. "Jadi—bukan Mas Ben?"

Kening Renata mengernyit bingung dengan pertanyaan Rissa.

"Kalau itu anak Mas Ben, Mbak pasti tidak akan kabur, kan?"

Renata terkejut Rissa langsung berpikir ke arah sana, bagaimana dia menjelaskannya. Bagaimana jika Rissa menebak siapa Ayah dari bayinya.

"Rissa tahu Mbak Rena hanya memiliki 3 pria. Ayah, Mas Ben dan Mas Romeo..."

Renata diam menatap manik Rissa, dia bahkan tanpa sadar menelan ludah.

"Mas Romeo. Benar, kan?" Renata mengerjap beberapa kali, dia bahkan menunduk tidak mau memandang mata adiknya itu kemudian tangan Rissa menggenggamnya lagi. "Aku tahu ada sesuatu diantara kalian. Bahkan Rissa dan Rara berpikir Mbak Renata akan menikah dengan Mas Romeo."

Kalimat terakhir Rissa membuat Renata membelalak terkejut. Bagaimana mungkin Rissa dan Rara bisa berpikir sampai sejauh itu. Dia dan Romeo tidak—

"Tidak ada hubungan persahabatan murni diantara wanita dan pria. Tatapan dan perhatian Mas Romeo pada Mbak Rena lebih dari seorang sahabat. Apa Mbak Rena tidak merasakan itu?"

Renata jelas hanya terdiam. Romeo memang tampan, baik hati dan begitu perhatian kepadanya tapi itu karena mereka sudah mengenal baik sejak SMP. Romeo yang selalu ada saat dia membutuhkan dan Romeo yang selalu memberinya uluran tangan saat Renata terpuruk atas kehilangannya. Bahkan bisa di bilang, dimana ada Renata, di sana ada Romeo.

Sweet Dessert [TAMAT]Where stories live. Discover now