[26] MALAM PERTAMA

131K 16.6K 17.7K
                                    

Iya iya ini lumayan lama updatenya, intinya dua hari kemaren aku pp kuningan-bandung, terus bolak-balik dokter gigi buat check up rutin soalnya gigiku banyak yg rusak, abis gituu berusaha nulis walaupun gak mood karena permasalahan wp yang bikin kesel, kalo follow instagramku kalian pasti tahu alasannya wkwk

Tapi karena besok dah mau puasa, jadi ini part ku tulis untuk menyambut bulan ramadhan🙏

Selamat berpuasa bagi yang melaksanakan gess🥰🥰

Question of the day is :

1. Gendermu apa?

2. Udah pada beli baju lebaran belom?

3. Agamamu apa? (*maaf kalo gak sopan, sharing aja ya ges yaa😊)

4. Tinggi badan berapa cm?

SPAM BLUE LOVE YUKS💙💙

SPAM BLUE LOVE YUKS💙💙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading, dear💗

****



Warga desa benar-benar seniat itu tentang pernikahan keduanya, Gadis sampai tak habis pikir dengan apa yang mereka lakukan.

"Ini rumah sementara untuk kalian berdua," ucap pak RT seraya membukakan pintu sebuah rumah berukuran kecil di hadapannya.

Gama dan Gadis saling pandang lalu sama-sama menghela napas lelah.

"Silahkan masuk," ujarnya.

Keduanya mengangguk kemudian masuk ke dalam.

"Semoga kalian nyaman di sini, sekarang silahkan kalian istirahat karena besok banyak kegiatan yang akan kalian lakukan."

"Kegiatan?" beo Gama.

Pak RT mengangguk. "Iya kegiatan, perkataan saya kurang jelas?"

Ketika Gama akan kembali berujar, Gadis telah lebih dulu menyenggol lengannya. "Oh ya udah pak, kami paham." Bisa bahaya kalau Gama mulai berdebat.

Pak RT tersenyum senang kemudian memilih pamut undur diri dari hadapan keduanya.

Lalu Gadis memilih untuk menutup pintu rapat-rapat dan segera menghampiri Gama. "Kita harus ikutin alurnya!" serunya.

"Lo gila apa?!"

Gadis menggeleng. "Gue rasa kampung ini yang gila. Kita gak tahu 'kan kalau gak nurutin apa mau mereka, apa yang bakal mereka lakuin?"

Gama mendengus lalu memilih duduk di atas kursi kayu yang tersedia di sana. "Lo takut?"

"Emang lo enggak?"

"Ya takutlah!"

Gadis memutar bola mata jengah. "Sama aja."

Gama menatap Gadis lurus-lurus. "Gue laper."

GAMAWhere stories live. Discover now