15~ Isi Notes

157 68 14
                                    

Meminta maaf sesungguhnya sesuatu yang sangat sulit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Meminta maaf sesungguhnya sesuatu yang sangat sulit. Sekaligus hal paling benar dalam meleraikan masalah.
Namun sayangnya,
Kebanyakan terlalu mengedepankan ego daripada rasa bersalahnya.










#Author POV

Sebelum mentari menampakkan wujudnya, burung menyerukan suaranya, seorang pria tampan telah membukakan jendela kamarnya. Bersandar ia pada tepian jendela. Nampak gusar, namun tak ada satupun yg mengetahui apa isi benaknya sekarang.

"Huft..." nafas kasar Ryan ambil.

"Hari ini gw sekolah lagi, entah senang atau sedih" gumamnya dalam hati.

Pada akhirnya dia menghilang dibalik jendela yg ia tutup kembali.

Kini ia telah berseragam seperti dulu. Perlu kalian ketahui Ryan istirahat selama 3 minggu pasca oprasi begitupun Kakaknya.

"Huft... siap juga" ucap Ryan.

"Oke, gw pasti bisa... tapi ke kamar kak Radit dulu deh" tambahnya.

Ryan beranjak dari meja belajarnya dan pergi menemui Radit di Kamarnya. Saat itu yg ia dapat adalah Radit yg Tengah memainkan ponselnya dengan earphone yg menggantung di telinganya.

"Kak.." satu kali

"Kakak" dua

"Kak Radit" tiga

"KAKAK" teriak ryan.

Namun masih saja tidak terdengar oleh sang empu. Ryan pun geram dan menghampirinya.

"Ck.." Decak Ryan sambil menarik earphone yg dipakai Radit.

"Loh loh apaan sih?" Ucap Radit kesal.

"Kakak yg apaan dipanggil berkali kali gak denger juga" balas Ryan.

"Yeh.. kakak lagi demus sama___" belum beres Ryan telah berucap.

"Chatan sama kak Azka pacar kakak, Ryan tau" ucap Ryan nyalang.

"Hehe" cengir Radit

"Yodah Ryan pamit kak bye"

"Iya gih" balas Radit.

BE LOST [ On Going ]Where stories live. Discover now