💍Dhitya - Special Chapter

1.6K 124 40
                                    

Disclaimer : Naruto punya Om Masashi Kishimoto

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC, AU, No song fic.


Lebih dari Egoku by Mawar de Jongh (Male cover)

🎀


Hai... namaku Radhitya. Panggilannya Dhitya.

Seorang pria berusia 24 tahun itu terus menatap buku tulis di depannya. "Apa begini ya nulis diary? Jadi cowok romantis kok sulit banget ya?!"

Dhitya pun menyandarkan punggungnya ke batang pohon di halaman rumahnya ini. Menikmati angin sepoi di siang terik dan ditemani segelas es kopi cappucino dan sepiring pisang goreng, cukup membuat Dhitya bahagia. Tapi dia merasa akan lebih bahagia lagi jika sosok gadis manis berkulit putih yang baru saja masuk menjadi junior di tempatnya kerja, duduk menemaninya di sini.

Alay memang.

Dhitya pun memantapkan diri. Memegang bolpoin dengan penuh keyakinan, pria itu pun mencoba untuk menuliskan kebahagiaannya.

Dia pun memulai.

Pernahkah kalian merasakan angin sepoi saat matahari terik seperti ini dengan perasaan bahagia?

Aku sedang merasakannya sekarang. Benar-benar merasakannya.

Matahari yang sedang menyinari dadaku itu bernama Hinata. Gadis asal Jepang yang sudah sangat fasih berbahasa Indonesia.

Menurutku, Hinata terlihat berbeda dari para gadis Jepang yang pernah kulihat melalui internet. Hinata begitu menawan dengan caranya. Mata bulat khas asia tenggara, pipi chubby yang menggemaskan, kulit yang seputih salju, tawa renyah nan santun yang membuat jantungku rela bertukar tempat dengan ginjal, pokoknya Hinata terlihat berbeda di mataku.

Aku masih mengingat, awal pertemuan kami saat tanpa sengaja bertemu di klinik beberapa minggu lalu. Dia lebih kurus dan lebih pucat dari sekarang. Harus kuakui jika aku tertarik padanya sejak pandangan pertama.

Selanjutnya seolah dewi fortuna mendukung dewa cupid untuk memberiku kesempatan, kami bertemu kembali ketika dia melamar pekerjaan di swalayan tempatku bekerja. Awalnya aku terkejut karena dia yang terlihat tidak pernah melakukkan pekerjaan kasar, melamar bekerja di tempat yang 70% menggunakan otot ini.

Dhitya tersenyum membaca ulang tulisannya dengan sorot mata yang sendu. Diraba dadanya yang berdegub dengan sedikit menyesakan itu.

Hinata, kupikir dia gadis lemah lembut yang akan mudah mengeluh nantinya. Tapi diluar dugaan, dia yang terlihat begitu ringkih dengan santai mengangkat galon air bahkan mengangkat sekarton box susu seberat 12kg tanpa meminta bantuan. Dan yang membuatku tercengang, dia mengangkat benda berat itu tidak hanya sekarton tapi sepalet tinggi yang mungkin berisi lebih dari 15 karton. Sejak itu perasaan yang awalnya kupikir hanya sekedar ketertarikan biasa, tanpa kusadari berubah menjadi lebih besar dan lebih dalam.

Hinata, aku tahu dia bukan tipe yang akan mudah merengek meminta bantuan pada orang lain, sesulit apapun itu. Gadis itu begitu mandiri. Tapi sikap antipatinya pada lawan jenis membuat beberapa pria yang menyukainya mundur perlahan.

Tapi apa itu berlaku padaku?

Tentu saja tidak.

Dengan menyikirkan segala egoku, aku mencoba mendekati Hinata. Aku mencoba menggodanya, aku terus mencoba berada di sekitarnya. Awalnya Hinata menunjukan penolakannya seperti yang sudah-sudah.

Itsumo Matte Iru Jikan ✅Where stories live. Discover now