01.

8.5K 850 62
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Segala yang ada dicerita ini murni karangan penulis. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, cerita atau apapun itu adalah sebuah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaaan.

••••

Seorang pria manis menyusuri fakultas Ilmu Komunikasi & Penyiaran dengan langkah yang tergesa sambil sesekali bertanya pada mahasiswa yang melintas, menanyakan seseorang yang sedang dicarinya sedari tadi.

"Kemana sih Raga! Giliran butuh susah banget dicarinya!" ujar pria manis itu sambil masih berjalan tergesa mencari seseorang yang bernama Raga. Setelah menyusuri tiap lorong jurusan, pria manis ini akhirnya menemukan seseorang yang dicarinya sedari tadi.

"Raga!!" panggil pria manis itu, dengan cepat orang yang bernama Raga itu mencari asal suara dan menatap si pria manis yang tengah berlari menghampirinya.

"Via?!" ucap pria yang lebih tinggi dengan nada heran yang jelas sekali. Seseorang yang dipanggil Via ini mendongak sedikit dan melotot marah, memukul main-main lengan orang didepannya,

"Udah dibilang panggil gue Jovi ya bukan Via!" ucap si pria manis dengan nafas tersengal, pria yang lebih tinggi hanya tertawa pelan.

"Tapi nama lo itu Jovian jadi gue manggil Via juga masih bener lah." jawab Raga dengan nada jahil,

"Gue sih setuju sama Raga." sahut pria lain disebelah Raga dengan nada jahil yang jelas sekali.

"Raga! Gue cowok masak dipanggil Via!" kesal Jovi yang mengundang tawa keras Raga,

"Tapi nama lu kan Jovian, masih ada Via nya elah." timpal seseorang disebelah Raga. Jovi mendelik, menatap tajam pria itu tajam,

"Agam! Ngga usah ikut-ikut!" kesal Jovi sambil menghentakkan kakinya kesal.

"Suka-suka gue lah!" ucap seseorang yang bernama Agam dengan masih menahan tawanya. Raga yang melihat kedua temannya ini beradu argumen hanya menggeleng maklum, terlampau biasa.

"Kenapa lo ke jurusan gue, Jov?" tanya Raga sambil memisahkan Jovi dengan Agam yang hampir saja baku hantam. Jovi mencubit lengan Agam sambil menjulurkan lidahnya mengejek, dan hanya dibalas dengusan kesal Agam.

"Gue mau tukeran jadwal siaran sama lo, Ga." jawab Jovi sambil menunjukkan puppy eyes nya, membuat Raga dan Agam hanya memutar bola matanya jengah, selalu merajuk saat butuh.

"Tumben lo tukeran jadwal? Katanya lo lagi ada something sama lawan tandem siaran lo?"sahut Agam diikuti anggukan setuju oleh Raga. Jovi memutar bola matanya malas, tapi pipinya merona.

Radio. | Johnjae✔️Where stories live. Discover now