10.

2.8K 515 119
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Segala yang ada dicerita ini murni karangan penulis. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, cerita atau apapun itu adalah sebuah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaaan.

••••

Hari ini entah mengapa langkah kaki Bian cukup berat untuk masuk kedalam kantornya, seperti hatinya belum siap untuk bertemu Raga. Tapi, sepertinya dewi Fortuna sedang tidak memihak Bian, tepat setelah dirinya masuk kedalam lift, Raga juga ikut masuk menyusulnya sambil menyunggingkan senyumnya yang tampan.

"Sore, Yan. Baru balik kampus?" tanya Raga santai saat pintu lift mereka tertutup, Raga mencoba sebisa mungkin untuk terlihat santai.

"Ngga kak. Hari ini kuliahnya libur jadi tadi seharian gue diem dirumah. Kak Raga ngampus?" jawab dan tanya Bian santai berusaha menahan kegugupannya.

"Iya gue ngampus sekalian bimbingan magang." jawab Raga singkat sambil melirik Bian sekilas dari ekor matanya.

"Kak Raga udah mau magang ya? Mau magang dimana kak?" tanya Bian antusias sambil keluar dari lift diikuti oleh Raga dibelakangnya.

"Iya udah ngurusin magang. Magang disini aja, kata dosen pembimbing gue kalo udah kerja magang dikantor sendiri boleh." jawab Raga sambil berjalan kearah mejanya, mengambil name tagnya dan memakainya.

"Gue masih lama. Masih dua semester lagi baru sampe magang." ucap Bian kesal sambil mencebikkan bibirnya lucu dengan tangan yang mengalungkan name tag pada lehernya. Raga tertawa, berjalan kearah Bian dan tangannya terulur untuk mengusak rambut Bian pelan, membuat sang empunya merona samar hingga ketelinga.

"Sabar. Dua semester itu cepet, Yan. By the way mau nemenin gue beli kopi? Gue traktir sekalian lu beli es batu, kayaknya tadi ngga ngeliat lu ngemilin es batu." tawar Raga sambil menyunggingkan senyumnya, senyum yang makin membuat Raga makin tampan dipemandangan Bian.

"Bener nih? Gue kalo beli es batu ngga nanggung-nanggung lho kak." ucap Bian sambil tertawa pelan, mengundang kekehan pelan keluar dari mulut Raga.

"Tenang gue bawa kartu gue, tingga gesek juga satu truk es batu gue kasih buat lu." ucap Raga santai mengundang tawa pelan mengalun dari bibir Bian.

"Yaudah deh ayok." ucap Bian final dan segera berjalan beriringan dengan Raga keluar dari kantor mereka. Tujuan mereka tidak jauh hanya cafe diseberang kantor mereka. Raga dan Bian masuk beriringan sambil sedikit melemparkan candaan. Setelah memesan dan membayar pesanan mereka yang pasti dengan ekstra es baru satu cup, Raga dan Bian keluar dari cafe itu masih dengan saling melemparkan candaan tanpa menyadari jika ada seseorang yang sedari tadi sudah mengintai keduanya.

Radio. | Johnjae✔️Where stories live. Discover now