× Infected ×

624 82 7
                                    

Taehyun pov

Gw melihatnya.... Gue melihat yuna melotot ke seseorang ketika ia tertembak. Bukan kai yang berada di dekatnya, dan bukan gw yang ditatapnya. Terus siapa ?

Antara lia dengan chaeryeong, tapi dua-duanya memegang senjata. Knp ini terjadi ?!

Gue langsung mematikan talkie walkie, memandang satu persatu dari mereka. Dugaan gue benar, gue harus ngawasin merka.












----------








Setelah kepergian yuna dan kai, kita semua diam. Masuk dunia masing-masing.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang ?" ucap chaeryeong membuka pembicaraan.

Karena gue cowok sendirian disini, berarti gue yang memimpin. "Yeonjun bilang kita geledah ulang lantai 2, 1 dan basement."

"Okeh, gue area sini. Lo berdua pergi sana, hush !"

"Lu berani ngusir gue !? Sini maju lo." ck, dasar perempuan. Sebelum perdebatan terjadi, gue udh menarik kerah lia untuk pergi. Tanpa gue tahu, chaeryeong sedang melet lidah ke lia.

Cukup jauh dari sana, gue melepaskan tarikan gue. Sekarang kita jalan beriringan, ini waktu yang tepat untuk interogasi dadakan.

"Li, gue mau tanya ?" pemanasan dulu, biar tidak dicurigai.

"Apaan ?"

"Lu punya dendam ama anak lain gak ?" gue liat ekspresi nya biasa aja.

"B aja tuh, gue mah kalau marah gak bisa lama-lama." jawab lia. Tumben jawabannya gak panjang kek kereta api.

"Gue lakuin disini ya, tae." gue ngangguk, lalu berjalan ke depan lagi. Untuk kali ini gue gak ada niatan untuk masuk ke ruangan manapun.

Gw trus memikirkan pelaku penembak yuna, menurut itu bukan kai. Dia tadi mungkin karena terlalu shok hingga menganggap dia menembak yuna.

Oh iya, perkataan lia tidak ada yang aneh. Apa mungkin bukan dia pelakunya. Hmm, chaeryeong ngapain ya ? Gw gak bisa tanya-tanya ke dia.

Taehyun pov end









----------











"GUYS, SANTAI DONG. GUE MASIH MAU HIDUP INI." teriak soobin panik. Gimana gak panik, kalau temen lu mau numbalin lo ke para monster di luar.

"Lagian lo malah enak-enakan disini, kutu kumpret." hardik beomgyu.

"Maap, brother. Gue janji gak akan ngulangin jika kalian gak dorong gue lagi." akhirnya yeonjun, beomgyu, yeji, dan ryujin berhenti dorong soobin.

'Selamat~' batin soobin.

Setelah mereka ketemu dengan soobin, mereka langsung menggiring soobin ke pintu untuk di keluarkan. Soobin nahan sambil megang tembok sekitar pintu. Wonwoo nonton bae.

Tiba-tiba beomgyu mengerang kesakitan, perban putih tadi berubah menjadi merah.

"Sejak kapan lo terluka, gyu !!" pekik yeonjun.

Wonwoo langsung membawa beomgyu tiduran di kasur, mengambil peralatannya dan menutupi dengan tirai.

"Ryu, ada yang mau lo katakan ?" tanya yeji dengan muka cemas.

Ryujin menghela nafas, dia lupa memberitahu. Dia pun menceritakan semuanya.

"Kok bisa begitu !!?"

"Maaf... Maaf ini salah gue. Baru pertama kali gue gagal kayak gini." ryujin menunduk, mengempal tangan untuk menahan sesuatu keluar.

Yeonji melirik sinis ke soobin.

'Salah lagi gue tuh.' -hati soobin terluka.

Beberapa menit kemudian, wonwoo selesai mengobati beomgyu.

"Dia tergigit oleh anjing zombie, apa benar ?" semua yang disana mengangguk.

"Kalau gitu kita harus cari obat penawarnya. Dia terinfeksi." dua kata terakhir mampu membuat dada ryujin sakit.

"Kami punya satu, tapi teman kami yang lain  memegangnya." ujar yeji

"Ya sudh, kalian hubungi dia."

Sementara yeji dan wonwoo berbicara. Soobin yang dasarnya masih berada di depan pintu. Mendengar suara langkah kaki.

Satu ? Lebih tepatnya langkah kaki dua orang. Berbagai pertanyaan dan dugaan muncul di pikiran soobin. Sampai suara kaki yang lain mendekat ke arahnya.

Soobin siap siaga, memegang erat senapannya.

Ceklek..

"Loh, elo kok kesini ?" semuanya menoleh.



















Tbc

1| The mission  ×txtzy×Where stories live. Discover now