12 | Seokjin old story

339 42 0
                                    

"Akhir-akhir ini saya merasa cemas, saya tidak tahu apa penyebabnya, saya kerap mengalami insomnia. Hal itu sangat mengganggu saya, dok"

"Lalu, apa yang anda lakukan saat mengalami insomnia, pak kim seokjin-ssi" sembari menulis, dokter cho memperhatikan kim seokjin yang tengah berbaring nyaman di kursinya.

"Aku minum alkohol lalu minum obat agar bisa tidur,"

"Apa ada efek samping dari obat tersebut?"

"Ne, saya jadi kehilangan fokus saat bekerja dan kaki saya selalu gemetar"

"Kalau boleh tahu, berapa tablet yang anda minum?"

"Satu tablet"

"Anda melebihi dosis pak kim seokjin-ssi, itulah yang menjadi penyebabnya. Minumlah obat sesuai anjuran dokter lalu selanjutnya anda perlu merefleksikan diri anda agar nyaman seperti melakukan aktivitas yang anda sukai"

"Ne, songsaengnim" aku bangkit lalu mengambil jas disisiku.

"Lain kali, telpon saya jika ada sesuatu dan jangan sungkan kemari"

"Ne, Kalau begitu saya pamit" aku membungkuk sopan lalu keluar dari klinik kecil itu.

Sudah berapa kali aku mengunjungi klinik psikiater itu namun tetap saja tidak ada efek sekalipun. Ketika orang lain dengan mudahnya mengatakan 'cintailah dirimu sendiri' apakah sesulit itu bagiku untuk menerapkannya?

Ketika orang lain memujiku, aku selalu merasa diriku tidaklah sempurna aku masih ingin lebih. Apakah aku sombong?

Dan poin terpentingnya adalah aku meremehkan diriku sendiri. Musuh terbesarku adalah diriku sendiri.

Aku menarik nafas dalam dan tak lama kemudian ponselku bergetar.

"Yoboseyo"

"Daepyonim, ada rapat dadakan siang ini. Apakah anda bisa hadir?"

"Ya, aku akan datang sepuluh menit lag- akh" aku menjerit tatkala seorang pria yang wajahnya tertutupi oleh topi dan masker hitam menyenggolku. Aku melirik sekilas ia meminta maaf dengan menganggukan kepalanya lalu pergi.

"Daepyonim, anda baik-baik saja?"

"Eoh- ya" aku mengakhiri panggilan. Kartu nama yang jatuh itu mengalihkan perhatianku. Aku membungkuk untuk mengambilnya.

"Klinik Psikiatri magic shop?" Aneh sekali. Dilihat dari namanya saja menandakan penipuan. Seokjin berdecih tanpa sadar ia memasukkan kertas tersebut kedalam sakunya.

Seokjin menatap lurus hendak menuju mobilnya namun sungguh apa yang salah dengan penglihatannya, karena kali ini ia melihat jelas 'Klinik psikiatri magic shop' di seberang jalan.

"Memang beneran ada," Seokjin terpukau, kakinya seolah mengajaknya untuk masuk ke tempat misterius itu.
.
.
.

"Memang beneran ada," Seokjin terpukau, kakinya seolah mengajaknya untuk masuk ke tempat misterius itu

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
Welcome to Our Magic Shop ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum