Layaknya seorang kakak yang selalu membimbing, seorang teman yang selalu menemani, dan seorang kekasih yang mencintaimu, aku akan menjadi alasan kenapa kau bangun tiap pagi dengan senyuman.
Perjalanan cinta monyet anak SMA sama abang kampus sampe ja...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Beberapa bulan kemudian
Hari ini adalah hari dimana Darina mengurus segala keperluan kepindahannya ke Amerika. Ia bersama Arsen pergi ke universitas yang akhirnya bisa ramai lagi. Terlihat beberapa mahasiswa baru yang sedang mengikuti acara Ospek.
Arsen menatap dari kejauhan, jujur ia rindu mengikuti kegiatan di kampus. Ia sudah lengser beberapa tahun yang lalu. Arsen menatap ke arah lorong dan menemukan Jojo disana menatapnya juga, Arsen tersenyum manis.
"Sini Jo"
Jojo yang gembul itu berjalan sedikit tergesa "Udah lama banget gak ketemu, bos"
Arsen memeluk pria itu "Yaelah kan biasa chat gue lo"
"Bos, gak ada acara kumpul lagi kek sama anak BEM?"
"Gue kan udah lulus"
Jojo mengangguk "Iya sih, tapi kan gak papa"
Arsen menepuk bahu Jojo "Lagian lo kok lama banget sih disini, udah berapa semester coba?"
"Hehe tahun ini bos semoga aja skripsi gue gak ketahuan pake joki" ujar Jojo yang membuat Arsen tertawa kecil
"Btw ke kampus ngapain bos?"
"Gue ngurus keperluan buat ke Amrik Jo"
Jojo membulatkan matanya "Serius bos? Lo putus sama cewek lo apa gimana?"
"Arsen!" Panggil Darina yang berada di ujung koridor. Arsen lalu memberi kode Darina untuk menunggu sebentar. Arsen berbalik dan memeluk Jojo, bagaimanapun Jojo ini termasuk bawahannya yang selalu baik kepadanya dan tidak pernah menentang perintah Arsen.
Arsen menepuk punggung Jojo "Gak mungkin lah, gue gak mungkin putus sama dia. Sukses ya bro!"
"Iya bos, jangan lupa kabar-kabar ya kalo balik ke Indo" ujarnya sembari tersenyum lebar.
"Pasti"
Arsen berjalan mendekati Darina yang sedang melambai ke arah Jojo untuk menyapa, ia lalu menatap Arsen dan menggandeng lengan besar Arsen. Iya, akhir-akhir ini kekasihnya melatih otot tangan.
"Tau gak? Tadi pak Johnny, dosen yang bimbing skripsi aku ngutarain perasaannya loh Sen, gila aku kaget banget" ujar Darina dengan nada yang dibuat-buat.
Dahi Arsen mengkerut "Beliau nembak kamu?"
"Iya! Gila aja aku deg deg an lah ya kaget banget. Iya sih ganteng, banyak yang suka tapi kan duda ew aku gak mau"
"Kalo dia gak duda, kamu mau?" tanya Arsen sembari mengambil alih berkas yang ada di tangan Darina.
"Ya mau" jawab Darina spontan membuat Arsen berhenti sebentar, lalu melanjutkan lagi jalannya. Arsen menghela nafasnya, gadis ini sedang menggodanya.
