Bab 11. Ali Menyatakan Perasaannya.

23 3 0
                                    


Pagi cerah, langit membiru tanpa awan sedikitpun, hawa dingin terasa saat pagi pagi dan hembusan angin menyelimuti tubuh alya yang memakai seragam batiknya. Seperti biasa alya menunggu angkot untuk pergi kesekolahan,karena alya yang biasa bareng dengan ali, ali tidak bisa bareng denganya karena perluan yang mendadak.
Setelah beberapa menit menunggu, angkot pun datang dan alya pun segera pergi kesekolahan.
Sesampainya alya langsung masuk ke kelas, dan duduk sendirian tidak seperti biasanya. Alya lebih menyendiri, alya masih memikirkan soal ali dan perasaannya. Alya merasakan kebimbangan dihatinya, dimana alya suka sama al dan alya harus menganggapnya sahabat karena alya tidak beringin untuk berpacaran terlebih dulu dan memikirkan masa depan. Tiba tiba ali datang ke kelas alya dan menariknya keluar.
" al ikut gue. " ali.
" kemana al?" alya
" ke taman, bentar aja kok. " ali.
Mereka pun segera ke taman belakang sekolahan, dan......
Ali telah membuat supraise dan saat itu ali menyatakan bahwa ali menyukai alya.
" al, gue tau ini akan buat lo terkejut, dan mungkin ini membuat gue akan lega dari hati gue, lo cantik bagi gue, pintar bagi gue dan lo buat gue ngerasain perasaan yang belum pernah gue rasain sebelumnya, hari ini gue mau ngomong sama lo, gue udah mulai suka sama lo al, gue gak tau gimana caranya gue ngungkapin perasaan gue ke lo al, mungkin dengan cara ini gue ngungakapin semua perasaan gue ke lo al. " ucap ali dengan nada lembut dan menatap alya.
" al, gue tau lo suka sama gue, dari bulan bulan lalu lo peduli banget gue al, lo car banget sama gue,dan gue anggep lo tu udah seperti abang gue sendiri al." ucap alya.
" jadi lo gak ada rasa sama gue al, lo gak suka sama gue. " ali dengan nada kecewa.
" bukan begitu al, dengerin gue al, hal yang paling mudah didunia itu mengecewakan orang lain, itu paling mudah al, dan hal yang paling sulit didunia itu mencintai seseorang dengan tulus, dulu gue pernah ngerasa apa itu cinta dan gue tau cinta itu bagi gue gak mudah al, sangat sulit al,lo paham kan? ". Alya.
" gue paham al, gue sayang banget sama lo al. " ali.
" makasih al, gue juga sayang banget sama lo,maaf al. " alya.
" gak papa al, gue paham itu. " ali.
Kemudian mereka pelukan dan memahami perasaan mereka berdua yang sangat berbeda. Ali memahami alya belum bisa membuka hatinya untuknya dan alya menghargai perasaan ali kepadanya.
Hari itu mereka saling memahami dan menghargai perasaan mereka, bahwa perasaan tidak bisa dipaksakan dan dituruti, semua orang punya perasaan yang amat berbeda dan Sewajarnya orang menghargai itu..
Setelah itu alya dan ali memutuskan untuk sahabatan dan memberikan kesempatan kepada alya untuk membuka perasaanya kepada ali secara perlahan....
Kemudian bel masuk berbunyi dan mereka langsung masuk ke kelas masing masing, saat berjalan mereka nampak berbeda dan memilih diam, wajah ali nampak kecewa dan sedih, namun ali harus memahami keputusan alya.
" al gue masuk duluan ya" ali dengan wajah kecewa dan nada lirih.
" iya al, gue juga mau masuk dulu. " alya.
" oke, al. " ali.
" al, lo gak marah kan sama keputusan gue?" alya.
" gak kok al, gue gak marah, gue hargai keputusan lo. " ali.
" gue minta maaf, makasih ya al. " alya.
" oke al gak papa gur paham, sama sama. " ali
" yaudah gue duluan ya. " alya.
" oke al. " ali.

Mereka pun berpisah didepan lab bahasa, ali sangat kecewa dengan hari itu dan alya sangat merasa salah akan keputusanya. Keputusan untuk memilih sahabatan.
Sesampainya dikelas..
" al, gimana lo nerima al gak. " dea.
" iya al gimana??" anjani.
" al jawab dong, diem baek. " efistra dengan logat asalnya.
" gak gue milih sahabatan, gue tau ali suka sama gue tapi hati gue memilih untuk sahabatan, gue gak bisa makasain itu. " alya.
" lo yang bener al, lo nolak ali. " aisyah.
" iya, ali mahami gue kok, ya gimana lagi. " alya.
" iya al, kitaa kita paham kok. " dea.
" makasih ya. " alya.
" oke al sama sama. " anjani.

Kemudian mereka berpelukan, mereka ikut merasakan apa yang alya rasakan.
Setelah beberapa menit guru pun datang dan mereka mengikuti pelajaran.
Hari itu alya dan ali nampak sangat berbeda, ketika bertemu ali nampak cangung dan alya yang nampak bersalah, namun semuanya sudahlah keputusan dan mereka harus menghargai itu. Hari hari yang penuh dengan rundung kesedihan dan kekecewaan bagi mereka.....
Hidup itu memang pilihan namun perasaan dan hati tidak bisa memilih dan naluri hatilah yang akan mengatakan diesok hari.

BEFORE YOU GOWhere stories live. Discover now