Epilog

231 40 61
                                    

Bel pulang telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Renjun pun membereskan barang-barangnya dan langsung pergi meninggalkan kelas yang membuat beberapa tanda tanya muncul di kepala Jeno, Haechan, dan Jaemin.

Langkah kaki Renjun akhirnya berhenti di depan sebuah ruangan yang masih ramai.

Renjun kemudian menyenderkan dirinya di dinding koridor sambil menunggu seseorang.

Tak lama, orang yang ditunggu akhirnya keluar.

"Ren"

Merasa terpanggil, Yiren pun menolehkan kepalanya.

"Ehh Renjunn? Kok?"

"Ikut gue!" Seru Renjun sembari menarik paksa tangan Yiren.

"Ehh?? Mau kemanaa?" Tanya Yiren yang terkejut karena tangannya ditarik tiba-tiba.

"Ikut aja"

•••

"Ehh? Ngapain kesini?" Tanya Yiren setelah Renjun menghentikan langkahnya di halaman belakang sekolah.

"Lo tuh ah eh ah eh mulu daritadi"

"Ihh lagian kamu bikin penasaran ajaa! Taunya cuma kesinii!" Seru Yiren sambil mengerucutkan bibirnya.

"Iya iya sorry, sini deh!" Renjun kembali menarik Yiren, mengajaknya duduk.

"Jadi ada apa kamu ngajak aku kesini?" Tanya Yiren untuk kesekian kalinya setelah dia dan Renjun duduk berhadapan di bawah pohon yang rindang.

Hening sejenak sebelum akhirnya Renjun mengeluarkan suara.

"Lo inget awal dari semua ini?"

Yiren menatap Renjun bingung.

"Awal mula apa?"

Renjun yang merasa Yiren tak tahu arah pembicaraan tersebut berdecak kesal.

"Awal mula lo ngasih alesan alesan gak jelas ke gue" Jelas Renjun.

Tak lama Yiren mengernyit.

"Kan kamu yang nyuruh aku ngasih alesan kenapa aku suka kamuu?"

Renjun mengangguk.

"Lo pernah mikir gak sih kenapa gue nyuruh lo?"

"Eh? Bukannya biar kamu tahu kenapa aku ngejar ngejar kamu?"

Renjun menggeleng.

"Niat gue awalnya biar lo nantinya ilfil sendiri dan akhirnya lo ngejauh dari gue..."

Yiren terkejut mendengarnya. Ingin berseru, namun Renjun lebih dulu melanjutkan kalimatnya.

"...Tapi apa? Bukannya ngejauh, lo malah tambah deket sama gue"

"Dan entah kenapa gue jadi ngerasa nyaman sama sifat lo yang awalnya bikin gue risih, dengan kata lain..."

Yiren menatap Renjun penasaran karena tiba-tiba dia menggantungkan kalimatnya.

"...Gue mulai suka sama lo"

Mata dan mulut Yiren melebar.

Renjun menatap Yiren dan tersenyum, lalu kembali berbicara.

"Inget nggak waktu lo tidur pas gue gendong?"

Dengan gugup Yiren mengangguk.

"Disitu lo bilang kalo lo mimpi di cium pangeran, faktanya... yang nyium lo itu bukan pangeran tapi gue. Ya... walau wajah gue juga mirip pangeran sih"

Yiren menutup mulutnya tak percaya. Warna merah mulai menjalar ke wajahnya.

Jantungnya ikut berdegup kencang, kala Renjun tiba-tiba meraih kedua tangannya lalu mendekatkan wajahnya. Senyuman Renjun membuat wajah Yiren semakin merona.

7 Reasons for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang