Ch.24 (Death Eater?)

1.3K 205 15
                                    

Semua karakter murni milik J.K Rowling, tidak ada keinginan meniru atau mendapat untung. Mungkin aku hanya merubah sedikit jalan cerita ges biar sesuai ama jalan cerita aku. Makasih! Jangan lupa vote+komen
.
.
.
.
.
.
.
.

Tanpa terasa, sudah sebulan ia menjalani hari harinya di Hogwarts. Tak ada yang menarik untuk diceritakan, hari harinya berjalan seperti biasanya. Bangun, mandi, sarapan, belajar di kelas, detensi. Itu adalah hari hari Raelyn, berulang terus menerus. Hidupnya berjalan dengan normal, tak ada kendala kecuali untuk saat ini.

Raelyn menggulingkan badannya tak nyaman di kasurnya, sprei yang tadinya sangat rapi kini sudah berantakan, bahkan selimut dan bantalnya sudah jauh dari jangkauan nya, berada di pojok kamar.

Jam weker di samping nakasnya berbunyi kencang, Raelyn terhenyak. Sudah jam 5? Itu berarti ia tak tidur semalaman. Surat yang dibacanya sebelum tidur benar benar menyiksa malamnya. Padahal Raelyn sudah mewanti wanti dirinya agar tak terlalu memusingkan surat tersebut tapi apa daya, otak nya tak sejalan dengan hatinya.

Ia mengambil kembali surat yang sudah tak berbentuk, membacanya kembali. Dan sebisa mungkin mengendalikan emosinya agar tak memuncak lagi seperti semalam.

Untuk Putriku, Raelyn
Sayang, Mom tahu kau tak akan senang jika Mom menyuruhmu melakukan ini. Tetapi mau bagaimana lagi, itu adalah harta Mom juga. Dad mu sungguh licik, ia membuat Mom tak mendapatkan harta warisan apapun. Jadi Mom pikir, kamu mau membantu keberlangsungan hidup Mom kali ini kan? Tolong ambil surat tanah rumah itu untuk Mom, Raelyn. Setelah itu mungkin kau bisa tinggal dengan Mom. Hanya itu saja, bantu Mom ya sayang?
Your Mom.

Raelyn tersenyum sinis, Cih! Memangnya dia siapa? Surat tersebut kini sudah menjadi gumpalan abu dalam genggaman tangan Raelyn. Ia emosi tentu saja, memangnya ia boneka yang bisa mereka suruh suruh? Mereka saja tak ada yang memperdulikan hidupnya bukan? Mereka bercerai tanpa meminta persetujuan darinya juga. Jadi buat apa ia harus repot repot memikirkan masalah kedua manusia yang dibencinya itu?

Raelyn menghela nafas gusar, masih terlalu pagi untuk menikmati kepedihan hidupnya. Ia bangun dari kasurnya, melambaikan tongkatnya agar kasur tersebut kembali semula. Lalu ia berlalu menuju kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.

****

Raelyn menikmati akhir pekan nya dengan berada di perpustakaan.Menghirup aroma buku sangat menenangkan jiwanya dan memperbaiki moodnya. Sungguh aneh bukan? Jika semua anak anak masih bergelung dalam selimut dan menikmati akhir pekan mereka dengan bersantai, Raelyn malah menghabiskannya dengan tumpukan buku di Perpustakaan. Tapi Raelyn tidak peduli, perpustakaan adalah satu satunya tempat yang paling damai. Dan ia membutuhkan sekarang.

Tak terasa ia sudah menghabiskan tiga buku tebal Sejarah Sihir. Perutnya berbunyi, ia mengerling ke arah jam di pojok ruangan. Sudah jam 9, pantas saja. Ia merapikan buku buku di hadapannya. Mengembalikan ke rak semula, dan membawa 5 buku tebal yang belum sempat ia baca, hendak meminjamnya.

Sebenarnya aturan Perpustakaan, tidak boleh meminjam buku lebih dari dua sekaligus. Tetapi ini Raelyn, ia adalah pelanggan tetap Perpustakaan Hogwarts. Bahkan tak bisa dipungkiri, ia adalah anak kesayangan Madam Pince karena saking seringnya ia mengunjungi Perpustakaan. Dan itu menjadi alasan utama kenapa Raelyn bisa meminjamkan lebih dari aturan yang ditetapkan. Madam Pince tidak khawatir tentang buku yang ia pijamkan kepada Raelyn, karena pasti gadis tersebut menjaga amanah dan mengembalikan tepat pada waktunya.

Raelyn berjalan keluar dari Perpustakaan dengam membawa lima buah buku tebal di kedua tangannya. Sangat merepotkan tentu saja, tetapi sayangnya ia tak membawa tongkat sihirnya kali ini. Dan itu memaksanya membawa lima buku tebal yang sangat berat tanpa sihir. Ia berjalan pelan pelan menuju asramanya.

My HalfBlood PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang