Epilogue - 2

2.7K 351 5
                                    

Enam tahun kemudian.

Gadis kecil itu berada di barisan paling depan. Dia menguraikan gerakan baletnya dengan sangat anggun dan percaya diri. Seluruh mata yang ada di ruangan luas tersebut enggan meninggalkan keceriaan yang ditampilkan si gadis berusia enam tahun tersebut. Dalam benak mereka bertanya-tanya siapakah orangtua beruntung yang dapat memiliki anugerah sebesar itu, sehingga bisa menyebut si gadis sebagai putrinya.

Tepuk tangan menjadi pengiring indah bagi sang gadis kecil rupawan yang mengakhiri pertunjukan balet solonya itu dengan sempurna. Oh, tunggu dulu, ada satu orang pria yang memberikan tepuk tangan paling keras, ia membusungkan dada bangga, dan senyumnya paling lebar dari seluruh manusia di muka bumi ini.

"Dia putriku! Oh Hyunjoo!" seru Sehun keras sembari menepuk punggung sepupunyaKang Daniel yang kali ini menjadi korban Sehun. Pria itu mengajak Daniel untuk menonton pertunjukan sekolah balet yang rutin diadakan setiap bulan.

"Hyung, aku tahu Hyunjoo kita sangat hebat, tapi kau tidak usah berteriak seperti orang gila," keluh pemuda yang masih mengenakan setelan kantornya. "Para orangtua itu terus memandangimu, kau bisa kehilangan citra sebagai pengusaha yang dingin"

"Masa bodoh dengan itu semua. Aku sudah tidak peduli," potong Sehun. Ia memberikan tatapan tajam pada Daniel agar memberinya jalan, ia ingin menemui putri tercintanya yang kini berada di belakang panggung. "Kau kembalilah ke kantor gantikan aku rapat. Aku ada janji dengan Hyunjoo untuk menemui Mister Huffy Fluffy dan membeli es krim," perintah Sehun, kemudian dia menyingkir sebelum Kang Daniel sempat menjawab.

Daniel hanya menggelengkan kepala beberapa kali. Pemuda itu mengakui jika Sehun sudah sangat berubah sejak Hyunjoo memasuki kehidupan mereka. Sehun tidak lagi egois, dia menjadikan Hyunjoo sebagai prioritas hidupnya. Bahkan Sehun berencana membeli seluruh dunia untuk Hyunjoo. Sepupunya tersebut juga berperilaku sangat lembut, tentunya hanya pada Hyunjoo.

"Siapa lagi Mister Huffy Fluffy? Apa Mister Huffy Fluffy lebih penting daripada mengurus proyek senilai ratusan juta won?" gumam Daniel disertai senyum.

Tak hanya Sehun yang menyayangi Hyunjoo, Daniel pun juga sangat sayang pada keponakan perempuannya itu. Hyunjoo itu memiliki aura seperti Jung Nara yang mudah sekali menarik perhatian seseorang. Meskipun Hyunjoo lebih mirip Sehun, namun perilaku dan sifatnya ialah duplikat Nara. Bicara soal Nara, Daniel jadi merindukan cinta pertamanya tersebut.

-

"Daddy! Daddy!" panggil Hyunjo senang ketika melihat sosok ayahnya mendekat. Gadis kecil yang kini mengenakan rok merah muda tersebut membentangkan tangan. "Katanya tadi Daddy tidak bisa menonton Hyunjoo, tadi Hyunjoo sedih karena mengira Daddy tidak datang," ucap si gadis ketika berada di gendongan ayahnya.

Sehun tersenyum. "Siapa yang bilang begitu? Mana mungkin Daddy membuat Hyunjoo kecewa," timpal Sehun ia menepuk surai Hyunjoo yang hitamya sama pekat dengan miliknya. Sehun menciumi pipi putrinya beberapa kali karena gemas.

Hyunjoo tertawa geli. "Mommy yang bilang seperti itu. Kata Mom, kalau Daddy terlalu sibuk mencari uang nanti Mommy mau cari Daddy baru untuk Hyunjoo," keluh Hyunjoo, nadanya lucu. "Padahal Hyunjoo tidak ingin ganti Daddy, kecuali kalau Paman Daniel yang menggantikan. Hyunjoo sayang Paman Niel Niel," lanjut putri kecil Sehun itu sembari tersenyum lebar, ada lesung pipi yang muncul ketika si gadis menarik bibirnya.

Sehun langsung cemberut. "Aish, kenapa dia juga menyukai Daniel sama seperti Nara?" gumam Sehun pelan.

"Daddy bicara apa tadi?" tanya Hyunjoo, bola matanya yang lebar beregerak ingin tahu.

Sehun menggeleng. "Daddy hanya ingin tahu, Hyunjoo lebih sayang Dad atau Uncle Niel?"

"Hyunjoo sangat sayang sama Paman Niel. Tapi, tentu saja Hyunjoo lebih sayang sama Daddy!" seru si gadis yang masih mengenakan gaun merah muda berkerlap-kerlip. "Walaupun Daddy sangat nakal karena suka sekali menggigit pipi Hyunjoo, melarang Hyunjoo makan banyak es krim, dan suka sekali memeluk Hyunjoopadahal Hyunjoo sudah bilang kalau geli." lanjut si gadis kecil, kemudian mencium pipi ayahnya lama.

Sehun langsung tertawa. "Daddy bukannya nakal, Sweetheart. Daddy begitu karena Hyunjoo terlalu lucu," ucap Sehun. Pria itu mulai berjalan keluar dari backstage dengan putri kecilnya yang mengoceh mengenai banyak hal berada didekapannya.

"Daddy, apa besok kita bertemu, Mom?" tanya Hyunjoo, mimik muka si gadis berubah sedih. "Hyunjoo merindukan Mommy," lanjutnya merengek.

Sehun menghela napas panjang. Ia juga sangat merindukan Nara. Istrinya itu kini sibuk sebagai relawan untuk anak-anak penderita penyakit jantung bawaan. Nara bahkan lebih sering menghabiskan hari-harinya untuk pergi keluar negeri memberikan bantuan dan informasi mengenai operasi transplantasi jantung. Ia melakukan hal tersebut sebagai bentuk terima kasih karena kesempatan kedua yang diberikan sang pencipta agar dia tetap hidup bersama keluarganya. Kadang dia mengajak Hyunjoo, jika putrinya sedang libur sekolah. Kerap juga Sehun menyusulnya karena terlalu rindu, setelah berbincang sebentar dengan Narasi pria kembali ke Seoul lagi untuk menjaga Hyunjoo.

"Ah, semoga saja Dad tidak ada rapat. Kita akan mengunjungi Mom, okay Pumpkin?"

"Okay, okay!" seru Hyunjoo lantang dan bersemangat.

-oOo-

Twitter dan Instagram: twelveblossom

[Sehun Fanfiction] Dear Husband - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang