Rena & Romeo | [ 9. Perio(l)d ]

1.2K 145 28
                                    

Rena & Romeo | [ 9. Perio(l)d ]

Happy Reading & weekend!
Kalian termasuk team mana?
Baca dulu baru vote?
Atau sebaliknya?

Silakan tandain typo.

*****

Hari Minggu, Awal musim Gugur.

Menghilangkan kepenatan juga memberikan aura positif terhadap orang lain ternyata semudah itu. Rena seharusnya dari dulu tak menutup diri karena kehilangan keluarga. Seharusnya ia memang lebih bersyukur ada di pack ini diasuh dengan baik walau dalam istilah yang tidak sebenarnya.

Jika diingat-ingat waktu terasa cepat untuknya berada disini, umurnya sudah menginjak dua puluh tiga tahun.
Rena melirik wajah tampan di sampingnya yang sedari tadi masih memperhatikannya.

“Apa ada yang salah dengan wajahku?” Rena menatap wajah itu.

Sedangkan yang ditatap hanya menggelengkan kepala dan tersenyum manis.

“Kau cantik,” ucapnya.

Rena yang mendengar itu hanya bisa bersemu merah, tatapannya kembali memandang jalanan aspal.

‘Apa benar yang dikatakannya?’ Ia mengulum senyum.

“Ku harap untuk seterusnya kita bisa selalu seperti ini.”

Rena yang mendengar kalimat itu semakin bersemu, ia memang jarang berinteraksi seintens ini dengan laki-laki. Apalagi duduk berdampingan.

“Mengapa kau berharap seperti itu?” Rena ingin mencoba memulai semuanya dari awal, memulai sebagaimana seorang gadis pada umumnya.

Ditatapnya mata cokelat itu yang masih berbinar.
Mereka tak mengindahkan orang lain, merekalah yang mempunyai dunia ini. Sepertinya.

“Aku ingin selalu dekat denganmu, bolehkan?”

Rena terkejut dan membelalakkan matanya saat mobil yang sedari tadi ditumpangi berhenti mendadak. Ditambah ucapan pria di sampingnya. Dahinya terantuk kursi pengemudi di depannya.

“Apa kau lupa antara gas dan rem, Kak?” sungut pria di sampingnya ini dengan si pengemudi.

Sedangkan yang mengemudikan mobil masih menatap Rena yang mengelus dahi lewat kaca spion.

“Kita sudah sampai.” Bariton dingin itu menghunus manik mata Rena yang juga menatapnya. Dengan cepat ia keluar dengan membanting pintu membuat semua orang yang berada di dalam mobil terkejut.

“Kau tak apa?” tanya Jordan melihat kening Rena yang sedikit memerah.

Gania yang berada di kursi depan pun melihat ke arah Rena yang masih mengusap keningnya. "Dahimu memerah.”

Rena hanya bisa tersenyum tipis, dengan cepat ia membuka pintu tak ingin membuat pria itu semakin marah.

“Aku sudah membeli tiket untuk kita menonton film.” Gania melihat jam tangannya. “Sekitar tiga puluh menit lagi film dimulai, jadi kita bisa berjalan-jalan sebentar.”

Gania menarik lengan Rena untuk menunjukkan arah, Romeo dan Jordan hanya mengikutinya dari belakang.

“Apa kau berpikiran yang sama denganku?” Jordan berbisik di telinga Romeo membuat pria berambut ikal itu menaikkan alisnya.

“Rena cantik saat memakai dress seperti itu.”
Romeo memicingkan matanya melihat tawa Jordan yang semakin lebar.

Shut up, Boy!” Gemas Romeo memiting leher Jordan.

BETA ROMEO AND HIS ROGUE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang