(20) - After that...

1.1K 147 52
                                    

Sebelum membacanya...

Author Blaze berterima kasih kepada para pembaca yang berkata...

Jangan sedih terus thor!

Sedih terus thor!

Dan... ada satu komentar yang memberikan Blaze sedikit pencerahan... makasih :"v

Dia bilang...

Kali-kali kasih Taufannya tegar gitu kek Thor! ):

Oklah... kupenuhi permintaan kalian di chapter ini! :)

Sebenarnya chap ini pengen dijadikan chap 19 namun... Blaze sudah menyetoknya... maka... komentarnya terpenuhi di chap ini!

Terima kasih sudah mengutarakan pendapatnya dan khususnya buat readers yang lain! (:

Satte Minna!!
HAPPY READING!!

"Bukan begitu... hanya saja..." Ezra pun menghela nafas panjang.

"Ya buat sekarang mungkin kau tidak akan percaya... tapi aku hanya memberikan peringatan padamu..." Ucap Ezra yang mengangkat kedua tanganya. "Oke... mau ke bar denganku?" Tanya Ezra.

"Maaf. Tapi aku--"

"Aku tau kau itu setres dengan kehidupanmu bukan? Hanya segelas... tidak lebih..." Ucap Ezra.

Hali pun menatapnya, "Tch... kau ini dukun ya? Bagaimana kau tau tentangku?" Tanya Hali.

"Sorot matamu itu memberitahuku..." Ucap Ezra.

"Baiklah... tidak lebih dari segelas bukan?" Tanya Hali.

Ezra pun tersenyum, "Ya. Ayo." Ezra pun memimpin jalannya, Hali hanya mengikutinya dari belakang.

.
.
.

11.48 PM

Taufan pun memperhatikan jam di dinding ruang tamu. Ia pun melihat keluar jendela.

"Sigh..." Taufan pun menghela nafas kasar. Setidaknya walau pada dasarnya dia memang membenci kakaknya, namun... ia masih menyayangi kakaknya itu walau bagaimnapun juga.

"Kemana sih kak Hali?" Tanya Taufan kesal. "Hampir tengah malam... tapi kenapa... agh!" Taufan pun mengacak rambutnya kasar, pikiran negatif mulai memasuki kepalanya.

Taufan pun menenangkan dirinya. "Tidak... kak Hali tidak sebodoh itu..." Gumamnya pelan. Ia pun berjalan menuju lantai atas untuk menuju kamarnya, ketika sampai ia pun berbaring sebentar.

CLECK! Taufan mendengar suara pintu di buka. Sepertinya dari ruang depan di bawah. Taufan yakin itu kakaknya, ia pun berusaha tidur setelah tau kakaknya akhirnya pulang.

BRUUUK!

Suara tersebut membuat Taufan terbangun dari berbaring. Ia pun keluar kamar dan berlari menuju ruang bawah.

"Huh!? Kak Hali!?" Taufan pun mendekati kakaknya yang terduduk dan bersandar pada pintu kamarnya.

"Kak Hali kenapa? Kakak baik-baik saja kan?" Tanya Taufan yang hendak membawa kakaknya itu duduk di ruang tamu, namun...

"Aku... tidak butuh bantuanmu..." Ucap Hali yang menepis tangan Taufan. Taufan pun terdiam melihat kakaknya itu.

Hali pun berusaha bangkit dan membuka pintu kamarnya. Setelah berhasil ia berjalan masuk.

"Kak Hali...?"

"Apalagi.... apa yang kau inginkan hahh?" Tanya Hali.

Taufan melihat kakaknya dengan baik. Ada sesuatu yang beda dari kakaknya itu.

Hold On [HaliTau] ✔Where stories live. Discover now