Chapter 7 - I'm Here For You (Aku Disini Untukmu)

62K 1.5K 176
                                    

**Chapter ini masih kelanjutan dari flashback chapter sebelumnya**

Keenan Lorenzo terbangun dari tidur lelapnya seketika merasakan rasa sakit yang luar biasa di daerah kepalanya. Lelaki tampan keturunan setengah Italia itu beralih mengerutkan dahi mulusnya seraya memegangi kepalanya sejenak. "Fuck ..," umpatnya.

Keenan beranjak melihat ke arah sekelilingnya setelahnya. Kamar tidurnya gelap, hanya diterangi oleh rembulan yang cahayanya masuk melalui celah jendela kaca kamar tidur. Sunyi dan dinginnya angin malam seketika langsung memenuhi benaknya. Setelahnya, Keenan beralih melihat jam yang terpatri di dinding apartemennya sejenak. Waktu menunjukkan hampir pukul dua dini hari.

"Tunggu dulu, sejak kapan aku sampai di apartemen?" ucap Keenan bingung seraya mengerutkan dahi mulusnya. Ya, Keenan ingat betul, bukankah tadi dirinya sempat kehilangan kesadaran tepat sebelum memasuki ruang operasi? Bagaimana bisa tiba-tiba Keenan sudah kembali ke apartemennya?

Tak lama setelahnya, suara erangan seorang perempuan menyadarkan Keenan dari lamunannya. "Nghh ..," erang perempuan itu.

Keenan menoleh ke arah sampingnya setelahnya, dan langsung terkejut bukan main begitu dirinya mendapati siapa perempuan yang sedang tertidur persis di sampingnya. Ya, Ingga Asmarani, sahabatnya yang juga telah berhasil mencuri hatinya.

"Ingga?!" ucap Keenan tak percaya.

Keenan bergerak mendekati Ingga setelahnya, lalu beralih menurunkan selimut putih tebal yang menutupi tubuh Ingga dengan perlahan. Kedua mata coklat terangnya langsung membulat seketika mendapati Ingga, yang tubuhnya tak tertutup sehelai benangpun, sama seperti dirinya.

"What the fuck?!" umpat Keenan kencang.

Tiba-tiba, Ingga langsung terbangun dari tidurnya seketika mendengar suara umpatan Keenan yang amat kencang. Ingga membuka kedua mata indahnya perlahan lalu beralih tersenyum manis setelahnya. "Keenan? Kamu sudah bangun?" tanyanya ramah.

"Ingga .. bagaimana bisa kamu ada di sini?" tanya Keenan dengan raut wajah bingungnya. 'Tidur di atas ranjangku, telanjang pula,' batinnya.

Ingga tersenyum malu, "Kamu lupa ya?"

Dahi mulus Keenan langsung mengkerut, "Lupa apa?"

Ingga hanya terdiam. Senyum malu di wajah cantiknya melebar. Rona kemerahan terlihat mulai menghiasi pipi mulusnya.

Keenan terdiam sejenak untuk berpikir. "Kita .. baru saja selesai bercinta?" tanya Keenan yang raut wajah tampannya dipenuhi dengan rasa ketidakpercayaan.

Wajah cantik Ingga tambah merona seketika mendengar apa yang baru saja keluar dari bibir Keenan. Ingga hanya mengangguk perlahan seraya menggigit bibir bawahnya dan menatapi wajah tampan Keenan dengan raut malu-malunya.

'Fuck,' batin Keenan. "Bagaimana bisa?" tanyanya.

"Kamu yang memintanya, Keenan ..," ucap Ingga malu-malu. Ingga kembali bicara dengan wajah cantiknya yang terlihat semakin merona merah, "Kamu .. liar dan bergairah sekali tadi .."

'Tidak, tidak mungkin. Ini pasti hanya mimpi,' batin Keenan. Dengan cekatan, Keenan beralih menindih tubuh mungil Ingga setelahnya. "Keenan ..," ucap Ingga.

"Shh .. quiet, baby ..," bisik Keenan. Keenan beralih menangkupkan wajah cantik Ingga dengan kedua tangannya seraya menatapnya serius, "Aku tidak peduli mau dalam mimpi ataupun dalam dunia nyata sekalipun, aku akan tetap mencintaimu, Ingga." Keenan beralih mencium bibir Ingga sekilas, "I love you so much .."

Ingga tersenyum manis seraya mengalungkan tangannya dengan manja di leher Keenan, "I love you too, Mister Lorenzo."

Keenan hanya tersenyum nakal. Setelahnya, Keenan beranjak menciumi leher mulus Ingga, menghujaninya dengan kecupan-kecupan hangat nan membangkitkan gairah. "Nghh Keenan ..," desah Ingga seraya meremas lembut rambut tebal kecoklatan milik Keenan.

Perfect Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang