Sambil menunggu panggilan teleponnya terhubung, Azka memilih memperhatikan kegiatan para pengurus Dema yang tengah mengatur kesiapan keberangkatan mereka ke puncak pagi gini.
Seperti biasa kegiatan penutupan Ospek Princeton akan diselenggarakan berbarengam dengan malam keakraban sekaligus acara pelantikan para pengurus Dema tahun ini.
"Halllooo, hallooo... hallooo... sepedaaa disana ada orang kah???" panggilan seseorang dari sebrang sana membuat Azka tersadar dari fokusnya
"Hmmmhhh, kamu dimana Ce?" tanya Azka pada gadisnya, yang sepertinya baru bangun tidur itu
"Di kamar Kaaa!! Bergelung dalam selimut.." tuhh kan tebakannya benar. Mengingat sekarang jam baru menunjukkan pukul 06.00 pagi, jadi wajar jika gadisnya itu baru saja bangun
"Bangun! Pagi ini aku berangkat ke puncak buat ngurus penutupan ospek.."
"Sekalian pelantikan kamu yaa?" Azka dapat mendengar suara berderit tempat tidur, yang artinya gadisnya itu telah menuruti perintahnya untuk bangun
"Iyaa nanti malam acaranya! Kamu mandi sanaa! Aku mau cek anak-anak dulu.." ujar Azka usai melihat sekelilingnya tampak sepi, sepertinya mereka semua sudah masuk ke dalam bus masing-masing
"Okk! Bye Presmaaa.. take care yaa!" Setelah itu panggilan kedua terputus, bersamaan dengan Azka yang mulai melangkah mendekati para pengurus Dema yang terlihat tengah mengobrol santai
"Kaa kita berangkat jam berapa ini?" tanya Aji, si wakil ketua Dema
"Sekarang ajaa.." jawab Azka usai melihat arloji yang bertengger di tangannya sudah menunjukkan pukul 06.50
"Ok kalo gitu kalian semua bisa masuk bus sesuai tugas yang kalian dapet!! Sekalin cek adek-adekny udah lengkap belum..." ujar Aji dengan suara tegasnya, pria itu menatap satu persatu pengurus Dema dengan sorot tajamnya
Jasmine berjalan mendekati Azka yang kembali sibuk dengan ponselnya "Kaaa lo yakin ngga naik bus aja?" tanyanya membuat mereka yang belum beranjak pergi kini turut memperhatikan keduanya
"Iyaa Kaa, lagian lo kenapa gak naik Bus aja sib Atau bawa mobil aja gitu looh" timpal Marsya yang kini sudah berdiri disebelah Jasmine
"Lahh lo pada gatau kalo mobil Azka kan dipake buat ngangkut logistic, gue sama Aji yang bawa.." bukan Azka, tapi Naresh yang menjawab. Pria itu menatap Jasmine dan Marsya sambil menunjuk mobil Azka yang terparkir di belakang salah satu Bus itu
"Udah lo pada masuk ke bus semua, jangan lupa berdoa sebelum berangkat..." tukas Aji sebelum berjalan menuju mobil Azka bersama dengan Naresh
Jasmine mendengus sebal dalam hati, rencananya untuk pdkt dengan Azka gagal karena tadi pagi tiba-tiba pria itu memberitahu jika tidak akan ikut naik bus tapi akan mengendarai motornya sendiri. Maka dengan langkah malasnyq gadis itu mengikuti para pengurus Dema lainnya untuk masuk ke dalam bus
Usai mengecek sekitarnya untuk memastikan tidak ada yang tertinggal, kini Azka mengedarkan pandangannya, mencari sosok para sahabatnya yang seharusnya sudah datang dari tadi. Tapi mana ini? Jangan bilang mereka ngaret atau malah bersantai disuatu tempat.
"Woyyu Kaaa!!" Seru seseorang yang membuat Azka terkaget, pria itu menatap pelakunya yang ternyata Calvin sambil mendengus sebal
Alden yang datang dengan membawa bungkusan berisi beberapa gelas minuman strabucks itu tersenyum polos pada sahabatnya "sorry Kaa, beli kopii dulu tadii kita.." serunya sambil memberikan kopi yang dibawanya pada Azka
KAMU SEDANG MEMBACA
Intersect With Oceana
Teen FictionGimana rasanya kalo tiba-tiba kalian berurusan sama cowok paling populer di kampus? Ganteng, pinter, tajir dan calon ketua Dewan mahasiswa. Awalnya Oceana tidak pernah mengenal pria itu, namun pertemuan tidak sengaja yang terjadi ketika keduanya men...