[SLOW UPDATE]
Ini kumpulan kisah cinta dan persahabatan yang dimana "kau" lah yang menjadi pemerannya.
Disclaimer : Eiichiro Oda
Penulis : Kukicas
• Mengandung bahasa kasar dan tindakan brutal
• Adegan dewasa, yang di bawah umur tolong kerjasamanya...
Wqwq kemarin temanya berat banget ya 😭💪 Tapi tenang aja ges kali ini aku bawa chapter dg tema yg ringan kok 🌚👌
.
.
.
.
.
Selamat membaca:v
.
.
.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Disclaimer : Eiichiro Oda Penulis : Kukicas . . .
"(L/N) (F/N)! AKU MENYUKAI KAMU!"
Menggema di lapangan upacara, pria dengan topi jeraminya itu tak segan-segan untuk berbicara terus terang. Di hadapan guru dan ratusan siswa. Apa dia itu tidak tau malu?
"WOAHH!!!"
"YANG BARUSAN ITU PERNYATAAN CINTA!?"
"Irinya... Aku juga ingin ditembak seperti itu..."
Teriakan dan sahutan panas mulai menggebu. Ratusan wajah yang kukenal kini mulai memandangku dengan penuh tanya. Termasuk teman-teman dekatku.
Nami sontak tersenyum miring, mendorongku hingga berdiri ke tengah lapangan. Benar-benar menjengkelkan. Dia dan mereka semua.
Tak ada yang tertawa walaupun aku terjatuh berkat dorongan kasar dari temanku itu. Wajah mereka seolah memandang iri dan penasaran, menunggu pernyataan selanjutnya.
Menarik napas panjang, pria itu tersenyum, "Seminggu lagi akan ada pertandingan basket. Selama itu pula aku akan berusaha mendekatimu. Aku akan menunggumu menjawab pernyataanku setelah aku menggenggam piala penghargaan!"
Sinting...
***
"(y/n)? Kau mau kemana? Perlu kutemani?"
"(y/n)?"
"Hei, aku ingin mengenalmu lebih jauh!"
"Terima aku jadi pacarmu, ya?"
Seluruh kepalaku rasanya kini terpenuhi pada teriakan cempreng miliknya. Mengusak rambut frustasi, aku terdiam sendirian di kelas saat semua orang sibuk memilih berteriak menyaksikan pertandingan basket atau mengistirahatkan diri di kantin.
Memandang sebelah mata ke arah jendela, aku mendesah pasrah. Aku bukannya tidak menyukainya yang kelasnya berbeda denganku. Hanya saja, aku dan dia hampir menyentuh tinggi yang sama. Kupikir Shanks-sensei masih lebih baik dan jauh lebih keren dibandingkan monyet merah itu.
Aneh rasanya. Tapi pria itu adalah pria berpengaruh di sekolah ini. Kakeknya adalah orang kaya, penyumbang dana terbesar untuk sekolah. Dan dia sendiri merupakan kapten klub basket dan ketua OSIS.
