3. Answer [2]. Luffy

529 90 110
                                    

Iye maap, aku suka skip adegan 😭
Panjang kalo dibuat yang aslinya mah 😭
Mood aku hancur maap ಥ◡ಥ

.

.

.

Disclaimer : Eiichiro OdaPenulis : Kukicas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disclaimer : Eiichiro Oda
Penulis : Kukicas
.
.
.

Luffy... Kumohon.

Suara rantai menggesek tanah, terhempas satu sama lain. Disusul dengan derak kayu reyot membuatku terjingkat. Aku menghapus air mataku dengan buru-buru. Walau aku tau, suara seraklah yang akan keluar, yang jelas aku harus meminta pertolongan.

"S-siapa di sana?" tanyaku parau.

Tak ada balasan dari luar. Aku semakin was-was berharap itu bukanlah Hancock dan teman nakalnya. Lagian untuk apa mereka kembali jika hanya ingin mengecek aku? Ini sudah dini hari.

Kepalaku kian tertunduk, merapalkan tiap doa tulus tentang orang yang ada di luar sana. Ketukan halus pada lempeng besi membuatku mendongak untuk kedua kalinya.

"Apa ada orang di dalam sana?"

Terdengar halus dan lembut. Itu dia. Orang itu bukan Hancock ataupun teman bangsatnya. Artinya harapanku terselamatkan akan semakin besar.

Aku menggedor pintu, panik, "Sensei! Aku ada di dalam sini! Tolong aku!"

Orang itu terdiam sejenak. Ia mendesah pelan, "Tunggu sebentar di sana! Aku akan mencari pertolongan!"

Tepat dia berkata begitu, derap langkah menggema disusul teriakan panik orang-orang. Jemariku menutup erat kedua lubang telinga saat gebrakan kasar pada loker menggema di kupingku.

"Tenanglah, Mugiwara-ya!"

"Bagaimana mungkin aku bisa tenang jika kekasihku tak baik-baik saja, Torao?!"

Suara itu... suara yang membuatku merasa aman. Kedatangan mereka benar-benar ada di balik lempeng yang terkunci. Setidaknya laju napasku mulai membaik sedikit demi sedikit.

Begitu pintu loker itu terbuka, pria dengan topi jeraminya itu langsung memelukku. Walaupun gelap, tetap saja ia bertindak di depan guru dan teman masa kecilku. Mengagetkan.

Dengan sedikit suara yang bergetar, Luffy melirih, "Aku sangat khawatir padamu... Apa kau terluka? Siapa yang berbuat sekejam ini padamu? Apa dia memiliki dengan dengan keka- maksudku denganmu?"

Uh... Aku tak bisa bilang jika yang melakukannya itu adalah Hancock. Bagaimana pun juga, sebelum dia menembakku di depan ribuan siswa, Hancock sudah menyatakan cinta padanya secara terang-terangan lebih dahulu. Aku sedikit merasa bersalah.

"Hentikan itu, Mugiwara-ya! Biarkan (y/n) bernapas dengan tenang. Dia memiliki phobia dengan gelap dan ruangan sempit," cegat Law.

Pria jutek itu menoleh pada gurunya, "Dan sensei... Bagaimana kau bisa tau keberadaan (y/n) di sini? Bisa kau jelaskan pada kami, Shanks-sensei?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 14, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Filenáda | One Piece x ReaderWhere stories live. Discover now