4. A Together Happiness

403 59 1
                                    

















🍂Happy Reading🍂



















Kalian tahu roller coaster, kan?

Itu, loh, permainan yang selalu membuat jantungan, bahkan mual-mual setengah mati?

Ya, mungkin perasaan Alice saat ini bisa diibaratkan sebagai roller coaster. Sebab, Sehun tak henti-hentinya mengucapkan beragam kata manis, yang mana mendebarkan hati Alice, sekaligus memicunya ingin muntah.

Jujur saja, Alice belum pernah berada di fase seperti sekarang. Dan ternyata, hal tersebut tidak sepenuhnya sama dengan apa yang ia kira. Huft~

Sehun agak berlebihan menurut Alice. Tapi tak dapat dipungkiri, Alice pun menyukai segala perlakuannya. Aneh, bukan? Ia telah kehilangan kewarasannya.

"Chagi..."

PLAK

"Yak, kenapa malah dipukul?!" Sehun memprotes tak terima. Padahal... Dia hanya memanggil Alice. Tidak salah apa-apa.

"Namaku Alice, Oppa. Tidak usah ubah-ubah begitu!"

Lelaki itu memajukan bibirnya. Melihat Alice yang sedang memasang wajah datar. Ia berhela. "Kau tidak seru!" ujarnya ketus.

Alice menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa jadi aku?"

"Y-ya... Karena kau yang---"

"Cih, siapa yang memulai keributan, huh?! Jangan cari-cari alasan."

Lagi-lagi, Sehun mempout. "Kok, kau lebih galak dariku, sih? Tidak boleh, tahu!"

"Aku harus lebih galak, agar kau tidak seenaknya!"

"Sama pacar sendiri, kan, tidak papa seenaknya."

"Sinting!" Alice bergidik ngeri. Setelah cukup lama mengenal, ia lantas sadar kalau Sehun menyeramkan. Seperti om-om pedofil yang sering berkeliaran mengganggu bocah di bawah umur. Hih! "Sejak kapan kita berpacaran?" tanyanya sinis.

"Jadi kita belum berpacaran?" Sehun membulatkan mata. Dan Alice terkekeh mendengar nada bicara Sehun. "Belum, Oppa."

"Ya sudah, pacaran saja hari ini!"

"Aku tidak tertarik," jawab Alice, menolak secara halus. "Kita berteman dulu, ya? Aku mau memastikan suatu hal."

Sehun tersenyum paksa, berusaha menutupi kekecewaannya. "Apa?"

Alice menggeleng. Mereka terdiam beberapa detik dengan tangan yang masih tertaut erat.

"Lice... Aku bertanya padamu."

Gadis tersebut sontak terkesiap. "Ah, iya. A-aku hanya belum terlalu yakin untuk menjalani hubungan yang lebih serius. Kau, tunjukkanlah jika kau tidak main-main."

Sehun menegang di tempat.

"Tunjukkan kalau aku benar-benar satu-satunya untukmu, dan kau tulus kepadaku. Maka aku akan menerimamu."

Genggaman Sehun mengerat. Alice tahu, sebab ia merasakan tangannya terjepit kuat. Inilah yang sebenarnya membuat Alice heran, di balik kisah mereka, apa yang Sehun lakukan di belakang sana. Alice takut, Sehun menyembunyikan hal lain.

"Aku menunggumu." Ia menarik sudut bibirnya, sambil terus menatap lurus ke depan.

Sehun meringis dalam hati. Alice menaruh kepercayaan yang besar untuknya. Namun, ia ragu. Apa Sehun mampu?

Time Lapse || Hunlice ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang