duabelas; direstuin

1.2K 120 10
                                    

Ayo dong, kejadian dimana Jaemin mengatakan sayang pada Y/n membuat Y/n jadi tidak fokus dengan segala hal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayo dong, kejadian dimana Jaemin mengatakan sayang pada Y/n membuat Y/n jadi tidak fokus dengan segala hal.

Seperti sekarang ini, sudah sampai di depan pekarangan rumah nya pun Y/n tidak menyadari hal itu. Sial.

"Y/n?"

Panggilan itu membuat Y/n sadar. "I-iya?"

Jaemin menoleh ke belakang. "Udah sampe, masih mau duduk di motor aku aja? Ga mau turun?"

"A-ah iya, Kak." Lalu, Y/n turun dari motor Jaemin dan melepaskan helm yang di beri Jaemin untuk ia pakai.

"Makasih ya, Kak. Kakak mau mampir dulu? Atau mau langsung pulang aja?"

"Mampir deh, soalnya kata mama kalo nganterin cewek yang di suka sama kita itu harus silaturahmi dulu sama keluarga nya. Siapa tau langsung dikasih lampu ijo kan." Goda Jaemin.

Y/n lagi-lagi mematung. "A-ah, oh Kakak mau masuk? Yaudah ayo, parkirin aja disini gapapa."

Jaemin terkekeh. "Oke."

"Eh? Beneran mau mampir? aaaa bundaaa, sayang banget bunda sama ayah ga ada di rumah. ga bisa liat calon menantu nya nih :("

"Heii, kok bengong? kenapa?" Tanya Jaemin seraya melambaikan tangannya didepan wajah Y/n.

"Ah, ngga. Ayo masuk."

...

"Kayanya si adek punya pacar deh Kak, masa tiap hari dianter jemput sama cowok. Namanya Na Jaemin katanya."

"Na Jaemin? Kaya kenal, tapi siapa ya?"

Iya maklum, Lee Taeyong memang ganteng dan pintar tapi pelupa.

"Iya itu loh, Kak. Na Jaemin yang kemarin jalan-jalan malem sama si adek."

"Oh yang ke—"

"Hayo lagi ngomongin apaan? Ngomongin adek ya? Iya kan?"

Kedua orang yang tengah berbincang itu menoleh ke arah pintu dengan menampakkan sosok adeknya dengan lelaki di belakangnya.

"Apaan? Ngga dih, kepedean kamu." Sahut Chaeryong.

Y/n mencibikkan bibirnya kesal.

"Loh? Jaemin ya? Yang kemarin jalan-jalan malem sama Y/n?" Sahut Taeyong yang sadar akan keberadaan lelaki bermarga Na itu.

Jaemin mengangguk dengan senyuman yang sangat manis. "Iya, Kak. Gue Jaemin."

"Duduk dulu sini, biar Y/n bersih-bersih dulu nanti balik lagi sini." Titah Chaeryoung.

Jaemin lagi-lagi hanya mengangguk, lalu langkahnya mendekat menuju sofa yang tersedia disana.

Berbeda dengan Y/n yang langsung menuju ke kamarnya untuk membersihkan dirinya.

"Mau minum apa? Biar gue bikinin." Tanya Chaeryong yang siap-siap beranjak menuju dapur.

"Air putih aja gapapa, Kak."

Chaeryong menoleh. "Jangan panggil kak, kayanya kita seumuran deh."

"Oh oke—"

"Chaeryong." Potong Chaeryong.

"Kalo mau bikin minum langsung bikin aja sana, jangan cuma ngomong doang." Sindir Taeyong.

Chaeryong mengalihkan pandangannya pada sang kakak yang tengah duduk dan berbicara tanpa menatapnya dan fokus pada televisi yang tengah ia tonton.

Lalu, gadis itu melenggang pergi menuju dapur, tidak lupa dengan misuhan yang keluar dari mulutnya.

Hening sejenak, karena Jaemin tidak tau mau membahas apa dan Taeyong juga sedari tadi fokus pada televisi.

"Emang lagi deket sama Y/n?"

Suara bariton itu membuat Jaemin agak tersentak, Taeyong—berucap tanpa menatapnya sedikit pun.

Lalu, Jaemin mengangguk. "Iya, Kak."

Terdengar helaan napas dari Taeyong, lalu Taeyong mengalihkan pandangannya pada Jaemin setelah mematikan televisi yang sedari tadi ia tonton itu.

"Kapan mau serius sama adek gue?"

Jaemin mengernyit. "Maksud, Kakak?"

Taeyong memasang tatapan tajam nya. "Kan sekarang masih masa pendekatan, kapan mau serius? Ya seenggaknya kasih adek gue kepastian dulu. Gue dukung kok."

Jaemin mengerjap sesaat.

"Kalo ga ada kepastian, gue bisa aja cari laki-laki yang mau serius sama adek gue."

"Tapi kita mas—"

Taeyong dengan cepat mengangguk. "Iya gue tau, maksud gue serius bukan cuma jadiin adek gue temen biasa. Ya seenggaknya pacaran gitu. Lo ga mau ngasih keseriusan kaya gitu?"

Jaemin menggeleng. "Bukan gitu, gue emang lagi nunggu waktu yang pas aja sampai gue bener-bener bisa yakinin perasaan gue ini bener-bener buat Y/n," Balas Jaemin. "Karena gue ga mau bikin Y/n sakit nantinya kalo gue belum bisa pastiin perasaan gue dulu, Kak."

Taeyong terdiam. "Pikiran lo bagus juga, kalo gitu gue tunggu sampe lo mau kasih tau gue kapan perasaan lo bener-bener buat adek gue."

"Jadi, Kakak—"

Taeyong mengangguk. "Iya, semangat bro. Gue tunggu sampe kapanpun. Karena gue bakal setuju kalo lo sama adek gue." Potong Taeyong. "Karena gue rasa, emang cuma lo yang bisa isi hati adek gue." Lanjutnya.

Taeyong kemudian beranjak dari duduknya.

"Don't let me down, Na Jaemin."

Kemudian, Taeyong melenggang pergi meninggalkan Jaemin yang terlihat mengulas senyum merekah nya.

Kemudian, Taeyong melenggang pergi meninggalkan Jaemin yang terlihat mengulas senyum merekah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

UDAH YAAA. SELAMAT MALEM SELAMAT MEMBACA SELAMAT MENIKMATI SELAMAT MEMBERIKAN VOTE YANG BANYAK NYA JUGA KAKAK HEHEHE. MAKASIH💜💜.—ilpi.

Kakak Kelas Idaman ; Na Jaemin ft You {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang