Chapter 44 | Broken Heart

44.9K 2.4K 49
                                    

"Enovid ? birth....control ?" Ucap Amandine tak yakin dengan apa yang di bacanya. Matanya langsung menatap tak percaya pada Jordan. Amandine turun dari tempat tidur dan berjalan mendekati Jordan.

 Amandine turun dari tempat tidur dan berjalan mendekati Jordan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau... ingin aku meminumnya ? pencegah kehamilan ?" Tanya Amandine memastikan.

Jordan menarik napasnya, lalu dengan kaku ia menganggukkan kepalanya. "Hmmm"

Amandine langsung membelalakkan matanya, bahkan sekarang wanita itu tidak bisa mengatupkan bibirnya "Why ?" suara Amandine hampir tertelan dalam keterkejutannya.

Jordan merapatkan bibirnya lalu membukanya, seakan sedang mencari kata kata yang tepat untuk menyampaikan maksudnya memberikan pil itu.

"Listen Mandy, kau dan aku tau kalau kita sedang memulai hubungan kita. Aku rasa kita butuh waktu untuk saling mengenal lagi" Terang Jordan sambil menangkup kedua tangannya didepan dadanya. Berharap Amandine mengerti akan pertimbangan Jordan.

Amandine menutup mulutnya dengan tangan kirinya. Air matanya tidak bisa ditahan lagi, Amandine menangis dalam diam.

Bagaimana caranya dia menyampaikan pada Jordan bahwa kini calon bayi mereka tengah bersemayam di rahimnya ?

Jordan yang tidak mengerti, mendekati Amandine lalu menangkup wajah Amandine yang bersimbah air mata dengan kedua tangannya.

"Mandy, aku bahkan belum siap menjadi ayah Mandy. Sebelum semuanya terlambat sebaiknya kita memikirkannya lebih dulu" Jordan mengusap wajah Amandine berusaha menenangkan istrinya.

Bukannya tenang, tangisan Amandine justru menjadi semakin parah. "Kenapa Jordan ? bukankah kita sudah menikah ?" Tanya Amandine ditengah isak tangisnya.

Amandine bingung sekaligus takut, bagaimana kalau Amandine mengatakan yang sebenarnya dan Jordan justru menolaknya ? Amandine sungguh takut dan tidak berani membayangkannya.

Sialnya Jordan tiba tiba teringat ucapan Teressa beberapa waktu lalu. Apakah benar karena dia tidak siap untuk hidup terikat dengan Amandine ?

"Jika ada anak diantara kita, bukankah itu artinya kita akan terikat seumur hidup ?" Ucap Jordan ragu ragu. Diam diam pria itu mengumpat dalam hatinya, mengapa dia takut menunggu reaksi Amandine ?

Amandine terdiam sejenak lalu menatap tajam pada Jordan "Apa ? jadi maksudmu kau memang tidak ingin memiliki ikatan denganku sampai kita mati ? begitukan maksudmu ?" Desis Amandine.

Jordan terdiam, tak tau harus menjawab apa. Bahkan kini dia tidak bisa menelan ludahnya sama sekali.

"JAWAB AKU JORDAN !!!!" Teriak Amandine kemudian membanting pil sialan itu hingga botolnya pecah dan berserakan dilantai, lalu kembali menangis tersedu. Bahkan saat Jordan berusaha memeluknya Amandine terus memberontak.

"Bukan begitu Mandy" Jawab Jordan kalut. Mengapa reaksi Amandine menjadi berlebihan seperti ini ?

"Mandy...Mandy... dengarkan aku Mandy..." Jordan berusaha menangkup wajah Amandine agar istrinya itu menatap wajahnya. Namun usahanya sia sia karena Amandine terus memberontak.

My Love Lucifer (END)Where stories live. Discover now